Aplikasi Militer TNI; Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Eko Margiyono, didampingi Ketua Persit KCK PG Kostrad, Ny. Atiek Eko Margiyono melaksanakan kunjungan kerja ke Markas Yonarmed 12/Divif 2 Kostrad, sekaligus meluncurkan aplikasi Realtime Alarm Awareness Detection System (READY), dirilis Situs TNI AD, Jumat 9-10-2020. Hal ini disampaikan Danyonarmed 12/Divisi 2 Kostrad Letkol Arm Ronald F Siwabessy, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat 9-10-2020 di Ngawi, Jawa Timur. Berikut yang telah dirangkum oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;
Selanjutnya Letkol Arm Ronald F Siwabessy, menyampaikan bahwa kunjungan Pangkostrad bersama rombongan pada Selasa 6-10-2020 lalu, disambut seluruh prajurit yang dilanjutkan dengan paparan laporan kesiapan satuan. Setelah paparan, kegiatan dilanjutkan dengan launching aplikasi android READY yaitu aplikasi alarm kesiapsiagaan karya Yonarmed 12/Divif 2 Kostrad. Pangkostrad juga berkesempatan memberikan pengarahan kepada seluruh prajurit Yonarmed 12/Divif 2 Kostrad. “Dalam arahannya kepada seluruh prajurit, kunjungan Letjen TNI Eko Margiyono ini dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan satuan, melihat kondisi pangkalan serta kesejahteraan prajurit,” ujar Letkol Arm Ronald F Siwabessy.
Pangkostrad Letjen TNI Eko Margiyono menilai, bahwa Yonarmed 12/Divif 2 Kostrad merupakan salah satu prototipe satuan terbaik dari aspek:
-Kebersihan.
-Kerapihan.
-Penataan pangkalan.
Letkol Arm Ronald F Siwabessy menjelaskan bahwa Pangkostrad memberikan apresiasi atas apa yang telah dilakukan oleh seluruh prajurit dalam pelaksanaan kegiatan sosial kemasyarakatan yang selama ini telah berjalan dengan baik, terlebih pada kreativitas prajurit dalam pembuatan aplikasi android siap siaga READY. “Jaga kekompakan, teruslah berinovasi dan profesional dalam bekerja serta jauhi pelanggaran. Ingat tidak ada hak prajurit yang diambil dan semua harus diberikan sesuai ketentuan,” jelas Letkol Arm Ronald F Siwabessy mengutip pernyataan Pangkostrad.
Di tempat yang sama, Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Tri Yuniarto yang hadir mendampingi Pangkostrad menyampaikan bahwa kunjungan ini tidak hanya merupakan wujud perhatian pimpinan semata, namun merupakan momen bagi prajurit untuk berkomunikasi langsung dengan Pangkostrad guna menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi oleh satuan dan prajurit yang ada di dalamnya. Hal senada juga disampaikan Danmenarmed 1/2 Kostrad, Kolonel Arm Sumanto mengatakan bahwa suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Yonarmed 12/Divif 2 Kostrad menerima kunjungan kerja Pangkostrad, dan seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik. “Ini merupakan cerminan kesiapan dan semangat prajurit serta satuan yang selalu berupaya untuk berbuat terbaik,” jelas Kolonel Arm Sumanto.
Menurut Kolonel Arm Sumanto, Almamater Akademi Militer Tahun 1998 ini, kehadiran Pangkostrad tentu diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh prajurit Yonarmed 12/Divif 2 Kostrad dalam rangka meningkatkan profesionalisme sebagai wujud pengabdian nyata kepada bangsa dan negara. “Aplikasi android READY ini merupakan inovasi dan kreasi karya prajurit sebagai salah satu upaya meningkatkan profesionalisme prajurit dalam rangka pencapaian tugas pokok,” ujar Danmenarmed 1/2 Kostrad, Kolonel Arm Sumanto. “Permasalahan adalah awal dari inovasi, dan inovasi yang dibuat haruslah menyelesaikan permasalahan yang ada,” ucap Kolonel Arm Sumanto memberi motivasi. Sebelum mengakhiri rangkaian kunjungannya, Pangkostrad Letjen TNI Eko Margiyono beserta rombongan juga melaksanakan peninjauan di museum Benteng Van Den Bosch.
Aplikasi Soyus Wargaming di Latihan Posko Angkasa Yudha
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., memberi apresiasi pelaksanaan latihan Posko (Latposko) Angkasa Yudha 2018 (AYU’18). Latihan yang berlangsung selama sepekan ini, telah menorehkan sejarah baru, dengan melatihkan dua pihak dikendalikan serta pertama kalinya menggunakan aplikasi Soyus (sistem olah yudha Seskoau) sebagai visualisasi komputer terhadap skenario pertempuran udara yang telah direncanakan oleh kedua pihak (wargaming).
Latihan Posko ini, telah menorehkan sejarah baru, dengan melatihkan dua pihak dikendalikan serta pertama kalinya menggunakan aplikasi Soyus sebagai visualisasi komputer terhadap skenario pertempuran udara yang telah direncanakan oleh kedua belah pihak. “Hasil visualisasi sistem Soyus menggambarkan betapa pentingnya sebuah perencanaan, taktik dan strategi perang udara,” kata Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Kasau mengatakan hal tersebut dalam sambutannya saat menutup Latposko AYU’18 pada Jumat 7-12-2018 di Kesatrian Seskoau Lembang Bandung.
Kasau menambahkan, doktrin perang udara selain harus dievaluasi, juga perlu diuji dengan sistem Soyus untuk menerjemahkan skenario latihan. Kasau berharap Soyus tidak hanya digunakan pada latihan puncak Angkasa Yudha, namun hendaknya dapat digunakan untuk seluruh latihan/Geladi Posko yang ada di TNI AU termasuk diaplikasikan pada olah yudha perwira siswa Seskoau. Meskipun latihan ini tidak menerapkan manuver lapangan, namun pelaksanaan metode Geladi Posko dan Tactical Air Maneuvre Game (TAMG) tetap dapat dilaksanakan dengan maksimal, khususnya dalam kemampuan penentuan cara bertindak terbaik. Sebelum menutup latihan, Kasau menyaksikan war gaming yang menggunakan aplikasi Soyus.
“Saya sangat mengapresiasi dan bangga kepada seluruh pelaku latihan beserta wasit dan pengendali, meskipun dihadapkan dengan sistem baru tetapi mampu menggunakannya dengan baik,” tambah Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Hadir pada acara tersebut para Asisten Kasau, para Panglima Kotama TNI AU, Dankorpaskhasau, Dankoharmatau, Danseskoau dan para pejabat TNI AU lainnya.
Panglima TNI Luncurkan Aplikasi Lancang Kuning Nusantara
Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto S.I.P. launching Peluncuran Aplikasi Lancang Kuning Nusantara yang dihadiri jajaran Polda dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) se-Provinsi Riau, bertempat di Gedung Daerah Pauh Janggi, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Senin 9-3-2020, dirilis Puspen TNI. Panglima TNI menyampaikan bahwa Aplikasi Lancang Kuning Nusantara adalah satu aplikasi yang memberikan informasi terkait hotspot dan informasi pendukung yaitu arah angin dan awan yang bisa disemai untuk melaksanakan hujan buatan.
Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam aplikasi Lancang Kuning Nusantara yaitu pertama aplikasi ini sebagai deteksi deteksi menggunakan pengindra jarak jauh, sebelumnya mendapatkan informasi kadang terlambat. Namun dengan adanya aplikasi ini bisa mendapatkan informasi secara real time. Artinya dengan aplikasi dapat diditeksi secara dini, setelah itu mendeteksi dengan menggunakan personel di lapangan seperti Kapolsek dan Danramil, apakah benar sesuai aplikasi terdeteksi adanya hotspot yang di identifikasi di lapangan.
Ada 3 tetapan titik api yaitu low, medium atau high di lapangan, karena yang terbakar di Indonesia ada 3 macam yaitu:
-Pertama api berasal dari lahan gambut.
-Kedua dari batubara.
-Ketiga dari hutan yang sudah terbakar, sehingga diperlukan satu sinergi di lapangan yaitu jajaran TNI, Polri dan komponen masyarakat lainnya.
Setelah diidentifikasi, diperoleh tahap berikutnya yaitu eksekusi. Eksekusi diberikan satu kesatuan komando yang memerlukan sumber daya Alutsista yang dimiliki seperti pesawat terbang, peralatan traktor dan pompa air. Dari semua tahapan dektesi, identifikasi dan eksekusi, ada satu yang diperlukan yaitu prosedur mekanisme hubungan kerja, karena apa memerlukan seluruh komponen, baik TNI-Polri maupun komponen masyarakat harus mempunyai satu visi dan misi yang sama dalam melakukan suatu komando sehingga yang sudah di deteksi, diidentifikasi dan mampu dieksekusi dengan baik serta tepat sasaran, setelah itu baru hasilnya di evaluasi.
Panglima TNI berharap, aplikasi ini sebagai alat untuk mempersatukan komponen lainnya dalam mengeksekusi informasi yang sama dan identifikasi bersama-sama. Mari semua bertekad bersinergi agar TNI-Polri dan seluruh komponen masyarakat dapat melaksanakan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Aplikasi Dasboard Lancang Kuning yang semula digunakan sebagai aplikasi untuk menangani Karhutla di wilayah Riau, akhirnya dikukuhkan sebagai aplikasi Nusantara untuk penanganan Karhutla di seluruh Indonesia. Mulai hari ini pengguna aplikasi ini tidak lagi hanya di Provinsi Riau. Kini aplikasi ini sudah digunakan di sebelas Polda lainnya seperti Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Sumbar, Polda Jambi, Polda Sumsel, Polda Kaltim, Polda Kalsel, Polda Kalteng, Polda Kalbar, Polda Kaltara, dan Polda Babel.
(Source: jakartagreater.com)