Bertahan Hidup Ala Militer; Setiap anggota TNI diwajibkan memiliki jiwa pantang menyerah dalam mengemban tugas untuk menegakkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia meski nyawa taruhannya. Oleh karena itu, dalam menjalani tugasnya, setiap prajurit TNI dibekali kemampuan untuk bertahan hidup di medan perang, terlepas dari seberapa banyak ransum atau suplai makanan yang mereka bawa.
Berdasarkan sumber yang telah dirangkum oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Big Size sampai size 47), ransum atau makanan yang dibawa para tentara di medan perang ternyata telah ditakar dan diteliti sedemikian rupa oleh para ahli. Tidak hanya itu, bagi tentara yang bertugas di wilayah penduduk, permasalahan makanan tentu bukan menjadi masalah yang utama.
Tapi bayangkanlah bagaimana kehidupan para tentara yang harus bertugas di medan perang atau di alam terbuka. Untuk bertahan hidup, mereka harus membawa bekal ransum atau berburu makanan yang sekiranya aman untuk dikonsumsi.
Nah dalam wabah pandemi covid-19 yang Indonesia alami sekarang, berikut Tim Support Priority Indonesia rangkumkan cara bertahan hidup para prajurit kebanggan bangsa Indonesia ketika suplai makanan mulai menipis atau bahkan sudah habis tak bersisa sama sekali. Yang jelas, ‘Don’t Try This at Home’. Anggap saja sebagai salah satu bentuk informasi untuk menambah wawasan anda.
Memakan ular
Semua prajurit TNI tentu sudah dibekali keahlian khusus untuk bertahan hidup di medan perang. Salah satu di antaranya adalah teknik menangkap dan mengolah hewan liar seperti ular agar aman dikonsumsi. Para anggota TNI biasanya memotong bagian kepala ular hingga terlepas dari tubuhnya. Kemudian menampung darah ular ke dalam sebuah wadah plastik, atau langsung diminum dari saluran pembuluh darahnya. Bagaimana, tertarik mencoba? Hmmm ngeri
bertahan hidup ala militer
Memasak ransum
Cara yang satu ini bisa dibilang lebih praktis dibandingkan harus menangkap hewan buas di dalam hutan. Sebelum berangkat ke medan tempur, semua prajurit TNI tentu sudah dibekali bekal makanan atau lebih dikenal dengan istilah ransum. Bekal makanan ini biasanya terdiri dari berbagai jenis makanan yang takaran gizinya telah disesuaikan dengan kebutuhan. Makanan tersebut kemudian diawetkan lalu disimpan dalam kemasan kaleng. Dalam satu box ransum berjenis T2SP terdapat, 3 kaleng nasi, enerkit biscuit, enertab makanan padat, minsertan minuman serbuk,kompor parafin, 1 pack sendok garpu, tissue, dan tusuk gigi. Pada umumnya, makanan tersebut dapat bertahan hingga satu tahun.
Meminum air hujan atau air infus
Kemampuan bertahan hidup prajurit TNI memang sudah tidak diragukan lagi. Mereka mampu bertahan hidup di segala medan, meski suplai makanan dan minuman telah habis tak bersisa. Jika sudah demikian, mereka mau tidak mau harus memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya. Misalnya, ketika mereka sedang melakukan operasi di kawasan hutan, satu-satunya cara untuk mendapatkan pasokan air minum adalah dengan mencari sumber mata air seperti sungai atau air terjun. Namun terkadang, mereka harus melakukan perjalanan jauh untuk menyambangi tempat tersebut.
Sebagai alternatif, para prajurit TNI biasanya melakukan sejumlah cara untuk menjaga kondisi tubuh mereka agar tetap terhidrasi. Salah satunya adalah meminum sisa-sisa air hujan yang tergenang di atas tanah maupun dedaunan. Selain itu, ternyata ada juga yang nekat meminum air infus. Edaan pokoknya.
Tips bertahan hidup Ala TNI di tengah Wabah Pandemi Covid-19
Wabah Virus Corona Covid-19, menjadi realita sosial yang harus dihadapi dampak wabah virus ini bisa menyebabkan kematian (death), penyakit (disease), kekurangnyamanan (discomfort), kekuranganpuasan (dissatisfaction), bahkan juga kemiskinan (destitution), oleh karena itu penanggulangan wabah virus tersebut tidak hanya dengan intervensi di bidang kesehatan saja, namun juga harus dilakukan secara lintas sektoral, dengan melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementrian Kesehatan Sektor Swasta serta Pemangku kepentingan lainnya, untuk bersama-sama mencegah, mendeteksi dan merespon penyakit yang saat ini sudah dianggap pandemi oleh WHO, saya mengharapkan agar seluruh keluarga Besar TNI tidak panik dalam menyikapi isu-isu tentang penyebaran virus corona, tetap melakukan aktifitas yang wajar seperti biasa, namun tetap waspada dan menjaga pola hidup sehat.
Demikian apa yang dikatakan oleh Kepala Pusat Kesehatan TNI (Kapuskes TNI) Mayor Jendral TNI dr.Bambang Dwi HS.Sp.B.,FlanaCS., M.Si., dalam sambutan pada upacara 17-san yang dibacakan oleh Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin Letkol Sus H.Mhd.Zukri,S.Ag pada apel satuan di Mako Lanud Roesmin Nurjadin.
Mayor Jendral TNI dr.Bambang Dwi mengatakan, saat ini pemerintah telah menerbitkan protokol kesehatan penanganan covid-19, protokol yang diterbitkan tersebut yaitu, protokol kesehatan, protokol komunikasi, protokol pengawasan perbatasan, protocol area pendidikan, protokol area publik, dan transportasi. Protokol tersebut akan dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh pemerintah dengan dipandu secara terpusat.
“Pemerintah telah menyiapkan sekitar 136 rumah sakit yang sudah ada dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia untuk menerima rujukan kasus virus corona covid-19, 14 rumah sakit rujukan Nasional, dan 50 rumah sakit rujukan regional provinsi serta rumah sakit di perbatasan,” kata dr.Bambang.
Selanjutnya Kapuskes TNI dr.Bambang Dwi menjelaskan, bahwa TNI menyiapkan 109 rumah sakit dengan 1.827 tempat tidur untuk siaga covid-19, meliputi ruangan isolasi, ruangan isolasi tekanan negatif, dan icu.
“Pengamanan membantu pemulangan WNI dari negara lain yang terdeteksi virus corona covid-19, mencegah melintasi negara terdampak masuk ke wilayah NKRI dan serta TNI dilibatkan dalam pengamanan imigran asing yang perbatasan dan menyiagakan personel kesehatan,” tambahnya.
Selanjutnya orang no.1 dijajaran Kesehatan TNI menjelaskan, bahwa seluruh rumah sakit TNI yang ada, yaitu Rumah Sakit Angkatan Darat, Rumah Sakit Angkatan Laut, dan Rumah Sakit Angkatan Udara, serta satuan-satuan kesehatan lapangan untuk melakukan langkah-langkah terukur dan terkoordinasi dengan seluruh stakeholders terkait.
“Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan dilingkungan kita dalam mencegah infeksi virus corona covid-19 antara lain, mencuci tangan dengan benar, menggunakan air dan sabun, atau dengan hand sanitizer, menggunakan masker, lebih disarankan bagi orang yang sedang sakit untuk mencegah penyebaran virus dan kuman, gaya hidup bersih dan sehat serta menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi istirahat yang cukup, tidak pergi ke negara terjangkit wabah virus corona covid-19; dan menghindari kontak dengan penderita virus corona covid-19,” ujar dr.Bambang.
Pembacaan sambutan dilaksanakan pada tiap-tiap satuan, Satuan Malanud Rsn (Staf operasi,Staf Personel,Staf Logistik dan Staf Khusus), Wing 6, Skadud 12, Skadud 16, Skatek 045, Satpomau, dan Rumkit dr.Sukirman.
bertahan hidup ala militer
Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) membuat tata cara keluar rumah di saat musim corona covid-19 seperti yang terjadi saat ini. Mereka juga menghimbau agar keluar rumah hanya untuk keperluan mendesak saja, di mana menyebutkan perlengkapan untuk keluar rumah, di antaranya:
1. Pakai jaket atau baju lengan panjang
2. Tidak perlu pakai aksesoris (gelang,cincin,anting)
3. Pakai masker
4. Usahakan tidak menggunakan transportasi umum
5. Pakai tisu di jari untuk menyentuh apapun
6. Remas tisu lalu buang ke tempat sampah
8. Usahakan bertransaksi non-tunai
9. Cuci tangan atau gunakan hand sanitizer setelah menyentuh benda dan permukaan
10. Jangan sentuh muka sampai tangan benar-benar bersih
11. Jaga jarak dengan orang lain.
Nah, demikian beberapa pengetahuan dan tips yang bisa Tim Support Priority Indonesia sajikan di tengah wabah pandemi covid-19 sekarang ini. Semoga Bermanfaat
(Source: lifestyle.okezone.com, vivanews.com)