You are currently viewing Efek Samping Vaksin Covid19

Efek Samping Vaksin Covid19

Efek Samping Vaksin Covid19; bagi sebagian besar orang, satu-satunya efek samping vaksin virus corona Pfizer-BioNTech kemungkinan nyeri lengan di mana vaksin disuntikkan, dan juga gejala seperti flu. Sebagian besar orang dalam uji coba klinis dilaporkan efek samping yang dialami menghilang setelah sekitar dua hari. Berikut yang telah dirangkum oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;

Beberapa laporan mengatakan ada reaksi alergi, sehingga orang yang mengalami alergi parah harus mendiskusikan riwayat kesehatannya dan risiko lainnya dengan dokter mereka sebelum divaksin. Dalam daftar berikut memuat efek samping vaksin Pfizer yang dilaporkan dalam uji coba klinis, bersama dengan persentase orang berusia 18 sampai 55 tahun yang melaporkan efek samping setelah mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin:

-Kemerahan di bagian yang disuntik (4,5 persen)

-Pembengkakan di bagian yang disuntik (5,8 persen)

-Nyeri di bagian yang disuntik (83,1 persen)

-Demam (3,7 persen)

-Kelelahan (47,4 persen)

-Sakit kepala (41,9 persen)

-Meriang (14 persen)

-Muntah-muntah (1,2 persen)

-Diare (11,1 persen)

-Nyeri otot baru atau nyeri otot memburuk (21,3 persen)

-Nyeri sendi baru atau nyeri sendi memburuk (11 persen)

Dikutip dari Los Angeles Times, Kamis (17/12), orang berusia di atas 55 tahun melaporkan efek samping pada tingkat yang sedikit lebih rendah.

Alergi

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Dr Anthony Fauci membahas efek samping vaksin sekitar 16 menit dalam percakapan video dengan editor Journal of American Medical Assn. Sedangkan untuk reaksi alergi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan orang yang mengalami reaksi alergi parah, seperti anafilaksis, terhadap vaksin lain atau obat suntik harus dipantau selama 30 menit jika mereka divaksin. Anafilaksis adalah reaksi alergi yang mengancam nyawa yang dapat terjadi dalam beberapa menit setelah terpapar alergen.

CDC merekomendasikan orang yang memiliki alergi lain, seperti makanan atau hewan peliharaan, harus divaksinasi. Namun disarankan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan dipantau selama 15 menit setelah injeksi. Orang yang mengalami reaksi alergi parah terhadap komponen apa pun dari vaksin Pfizer sebaiknya tidak menerima suntikan.

Tidak mengandung bahan pengawet

Berikut daftar komponen yang tepat dalam vaksin dari dokumentasi resep:

– Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 diberikan sebagai suspensi beku dalam botol dosis ganda; setiap botol harus diencerkan dengan 1,8 mL Injeksi Natrium Klorida 0,9 persen steril, USP sebelum digunakan untuk membentuk vaksin.

– Setiap dosis Vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 mengandung 30 mcg RNA yang dimodifikasi nukleosida (modRNA) menahan glikoprotein lonjakan virus (S) dari SARS-CoV-2.

– Setiap dosis Vaksin Pfizer-BioNTech juga mengandung bahan-bahan berikut: lipid (0,43 mg (4-hidroksibutil) azanediyl) bis (hexane-6,1-diyl) bis (2-hexyldecanoate), 0,05 mg 2 [ (polietilen glikol) -2000] -N, N-ditetradecylacetamide, 0,09 mg 1,2-distearoyl-sn-glycero-3-phosphocholine, dan 0,2 mg kolesterol), 0,01 mg kalium klorida, 0,01 mg monobasik kalium fosfat, 0,36 mg natrium klorida, 0,07 mg natrium dibasa fosfat dihidrat, dan 6 mg sukrosa. Pengencer (Injeksi Natrium Klorida 0,9 persen, USP) memberikan tambahan natrium klorida 2,16 mg per dosis.

“Vaksin Pfizer-BioNTech tidak mengandung bahan pengawet. Tutup botol tidak dibuat dari lateks karet alam.”

Vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech yang telah disetujui untuk penggunaan darurat tunduk pada prosedur mapan untuk mengevaluasi keamanan vaksin oleh para ilmuwan di Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan di tempat lain. California dan negara bagian Barat lainnya juga telah mendukung keamanan vaksin Pfizer. Pada awal vaksinasi pertama di Inggris, dua orang mungkin mengalami reaksi alergi, tetapi mereka telah sembuh.

Masyarakat Diminta Tidak Memilih Vaksin Covid-19 Berdasarkan Merek

Ada enam jenis vaksin Covid-19 yang akan diedarkan di Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi dan Perwakilan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat tidak pilih-pilih vaksin Covid-19 jika sudah bisa didistribusikan. Rencananya pemerintah akan menggunakan vaksin Sinovac asal China. Diketahui, dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 Tahun 2020, ada enam vaksin corona yang akan digunakan di Indonesia.

Pertama, vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd. “Tidak ada bedanya vaksin Sinovac itu apakah nanti buat saya ataupun siapapun juga, vaksin ini satu-satunya vaksin yang kita miliki sampai saat ini, dan mungkin nanti ada enam vaksin lain,” katanya dalam diskusi ruang Merdeka ‘Efektifkah Vaksin Covid-19’, Rabu (16/12).

Dia menuturkan, masyarakat tidak perlu melihat merek keenam vaksin tersebut. Nadia menjamin keenam vaksin itu manfaatnya sama. “Jangan melihat mereknya, tapi pada prinsipnya enam atau tujuh vaksin yang sudah ditentukan oleh pemerintah adalah benar benar vaksin yang efektifitasnya, mutu dan keamanannya sama,” ucapnya. “Kalau baju mungkin ada bajunya yang Polo ada yang mereknya Uniqlo, ya begitu, tapi sama kan baju,” pungkas Nadia.

Satgas Sebut Vaksin Covid-19 Digratiskan untuk Capai Herd Immunity

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan vaksin Covid-19 akan diberikan secara gratis pada masyarakat. Juru Bicara Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan keputusan itu dipilih untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunitas, sehingga diharapkan pandemi Covid-19 di Indonesia segera berakhir. “Vaksin akan digratiskan untuk mencapai herd immunity dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 agar pandemi Covid-19 segera usai,” kata Wiku. Wiku tak menjelaskan jenis vaksin Covid-19 yang akan diberikan secara gratis kepada masyarakat. Menurut dia, hal tersebut akan diputuskan lebih lanjut oleh pemerintah.

“Untuk jenis vaksin apa yang digunakan mohon menunggu keputusan resmi dari pemerintah,” ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan bahwa vaksin Covid-19 akan diberikan kepada masyarakat secara gratis. Hal ini diputuskan Jokowi setelah menerima masukan dan mengkalkulasi ulang keuangan negara. “Saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi, gratis tidak dikenakan biaya sama sekali,” jelas Jokowi di Youtube Sekretariat Presiden.

Program vaksinasi Covid-19 direncanakan mulai dilakukan pada Januari 2021. Adapun kelompok prioritas penerima vaksin lebih awal yakni, dokter, perawat, tenaga kesehatan, TNI-Polri, dan guru. Pemerintah menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan di Indonesia untuk mengatasi pandemi corona. Keenam jenis vaksin tersebut antara lain, yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.

Seperti diketahui, pemerintah sendiri telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac, China. Vaksin yang baru tiba ini merupakan bagian dari pengadaan tahap pertama sebanyak 3 juta dosis. Vaksin Covid-19 Sinovac ini berjenis SARS-CoV-2 yang telah diinaktivasi. Sebelum disuntikkan ke masyarakat, vaksin harus terlebih dahulu melalui beberapa tahapan dan harus mengantongi izin Emergency Use of Authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Hal ini guna menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat.

(Source: merdeka.com)

Leave a Reply