You are currently viewing Hari Olahraga Nasional

Hari Olahraga Nasional

Hari Olahraga Nasional; (Haornas) diperingati setiap 9 September. Namun, tahun ini peringatan Haornas ke-37 dimaknai dengan berat. Pasalnya, beragam kegiatan olahraga baik skala nasional maupun internasional lumpuh, penyebabnya adalah pandemi COVID-19. Namun ada sisi yang bisa dipetik dari lumpuhnya aktivitas olah raga, yakni kembali me-“reset” atau memulai dari awal peta keolahragaan nasional agar tak melulu jalan di tempat. Terkait dengan itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyadari kondisi tersebut dan ia pun mengusung tema besar untuk peringatan Hari Olah Raga Nasional kali ini; Sport Science, Sport Tourism, dan Sport Industry. Berikut yang telah dirangkum oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;

Dalam sebuah webinar, politikus Golkar itu mengakui bahwa Indonesia masih gagap dalam pemanfaatan potensi Sport Tourism. Padahal Indonesia memiliki beragam wisata alam yang bisa dipadukan dengan aktivitas olahraga. Pun sama halnya dengan penerapan Sport Science. Kata Menpora, meski desas-desus penerapan sains di bidang olahraga sudah ada sejak tahun 80-an, namun nyatanya hingga hari ini tak banyak cabang yang mencoba menerapkannya. “Tidak ada prestasi yang bisa dihasilkan atau tidak ada prestasi yang maksimal jika tak ada penerapan sport science. Dengan sport science kita sudah bisa tahu, maka itu menjadi pendamping utama dari prestasi yang akan kita dorong,” kata Menpora. Karena itulah, Menpora terus berupaya mendorong prestasi olahraga nasional. Jelang perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2020, Menpora menyampaikan akan melakukan langkah extraordinary demi kemajuan bangsa. Zainudin mengakui Indonesia juga belum memiliki atau memanfaatkan industri olahraga dan selalu bergantung ke negara lain. Indonesia tak memiliki peran besar sebagai pelaku industri olahraga. “Begitupun sport industry, yang sampai saat ini kita bergantung dengan produk-produk luar,” tambahnya. Tiga tema besar inilah yang ingin didorong Kemenpora. Terlebih ketiganya bisa menjadi titik awal kebangkitan prestasi olahraga Indonesia di mata dunia.

Harapan Besar

Sementara itu, Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC) memiliki harapan besar pada Haornas 2020, apalagi tahun ini mereka tengah menggaungkan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Olimpiade 2032. Melalui unggahan di akun Instagram resminya, NOC menyampaikan tiga tema besar itu saling berkaitan satu sama lain dengan tujuan utama; peningkatan prestasi olahraga Indonesia. “Selamat Hari Olahraga Nasional. Mari kita tingkatkan prestasi olahraga Indonesia melalui Sport Science, serta membangkitkan ekonomi melalui Sport Industry dan Sport Science,” tulis NOC.

Optimistis

Sementara itu, Ketua Umum NOC Raja Sapta Oktohari optimistis Indonesia bisa menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Salah satu ukuran dari semangatnya tersebut bahwa keolahragaan Indonesia yang diwakili Kemenpora berhasil menyusun laporan keuangan sesuai pedoman. Kemenpora berhasil mendapat penilaian opini tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI setelah menanti selama 10 tahun lamanya.

Langkah Besar

“Sebuah langkah besar telah dimulai tahun ini, 2019, oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian atas hasil pemeriksaan keuangan dari BPK RI,” ujar Raja Sapta. “Semua itu membuat kita semakin optimis bahwa prestasi olahraga Indonesia akan semakin meningkat dan sangat layak kalau kita menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032,” kata dia menambahkan.

Cepat Pulih

Pun demikian dengan para atlet Indonesia yang dengan semangat sama berharap momentum Haornas ini menjadi langkah maju keolahragaan Indonesia dalam meraih berbagai prestasi nasional maupun Internasional serta berharap kondisi dunia pulih dari pandemi. “Cepat pulih kembali dunia, agar saya tetap bisa membela kembali untuk bangsa dan negara ini melalui pencak silat. Banyak mimpi dan cita-cita yang belum tercapai dan tetal semangat untuk gapai. Selamat Hari Olahraga Nasional tetap jaya olahraga Indonesia, tetap jaya pencak silat Indonesia,” tulis Hanifan Yudani Kusumah, atlet pencak silat peraih medali emas Asian Games 2018.

Momen Hari Olahraga Nasional, Yuk Simak Jaga Kebugaran saat Pandemi

9 September diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional (Haornas). Hari Olahraga Nasional itu ditetapkan berdasarkan tanggal penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Stadion Sriwedari, Solo pada 9-12 September 1948. Usai PON pertama, prestasi olahraga Indonesia pun meningkat. Hal itu juga yang melatarbelakangi Keppres Nomor 67 tahun 1985 tentang Hari Olahraga Nasional. Demikian mengutip dari berbagai sumber. Bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali menuturkan, pihaknya mendorong tiga tema besar Haornas 2020 antara lain sports science, sport tourism, dan sport industry. Akan tetapi juga menekankan pentingnya masyarakat menjaga kebugaran selama pandemic “Kita tidak boleh bekerja dengan biasa-biasa saja karena situasinya kritis, maka kita harus lakukan langkah extraordinary,” kata Zainudin dalam diskusi virtual, Selasa.

“Kita mendorong tiga tema sekaligus yang tujuannya adalah supaya kebugaran masyarakat meningkat karena kebugaran masyarakat kita menentukan daya tahan kita di tengah pandemi.” Terkait menjaga kebugaran saat pandemi, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, Djazuly Chalidyanto membagikan tipsnya. Ia menuturkan, tips bugar sederhana saat pandemi COVID-19 dengan istirahat cukup dan olahraga. “Olahraga bisa dilakukan di rumah dan lingkungan di sekitar rumah. Kalau pun mau dilakukan di lapangan terbuka, masker dan jaga jarak harus dilakukan dengan baik,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Rabu (9/9/2020). Ia mengatakan, olahraga bisa jadi pilihan antara lain jalan pagi sekitar 30 menit sambil melakukan peregangan. Olahraga di rumah juga bisa dilakukan dengan senam, aerobic dan yoga. “Kalau lingkungan memungkinkan bisa lari pagi,” tutur dia.

Menjaga kebugaran selain berolahraga juga dengan makan makanan yang sehat, buah dan sayur serta air putih yang cukup. Djazuly menuturkan, tidur minimal 7-8 jam per hari “Kalau lebih dari itu pun tidak sehat. Istirahat banyak yang bisa dilakukan nonton tv, nonton film, baca buku, berkebun, pokoknya dengan melakukan pekerjaan yang menyenangkan dan jarang dilakukan di hari kerja, itu bisa disebut juga istirahat, mengistirahatkan aktivitas rutin yang kita lakukan,” kata dia.

(Source: Liputan6.com)