You are currently viewing Kenaikan Logistik Kargo Selama Pandemi

Kenaikan Logistik Kargo Selama Pandemi

Kenaikan Logistik Kargo Selama Pandemi; Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM dan Komunikasi, Adita Irawati mengatakan selama pandemi Covid-19, logistik kargo dengan pesawat mengalami peningkatan. Dalam satu tahun terakhir terjadi peningkatan hingga 28 persen dibandingkan sebelum terjadi pandemi. Berikut yang telah dirangkum Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;

“Selama pandemi, cargo penerbangan ini tumbuh 28 persen,” kata Adita dalam Dialog Publik: Transportasi untuk Kelancaran Logistik dan Kemajuan Ekonomi Di Masa Pandemi, Jakarta, Senin kemarin. Peningkatan cargo penerbangan ini kata Adita menjadi salah satu penopang maskapai penerbangan yang terdampak secara langsung dari pandemi. Sebab maskapai penerbangan nasional harus menelan pil pahit berupa kehilangan 91 persen penumpang karena kebijakan pembatasan mobilitas manusia.

Pemerintah bersama KCP-PEN dan Satgas Covid-19 pun bekerja sama dengan maskapai penerbangan dalam hal jasa pengiriman barang. Terutama bagi pengiriman vaksin Covid-19 ke berbagai wilayah Indonesia. Sebab pengiriman vaksin ini harus menggunakan cara khusus, sesuai ketentuan yang ada. “Penerbangan ini butuh dibantu supaya bisa melayani dengan tetap jalan,” kata dia.

Penyaluran logistik melalui cargo pesawat tidak hanya untuk vaksin. Melainkan juga kebutuhan obat-obatan dan bahan pokok bagi masyarakat di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Khusus distribusi ke daerah 3T kata Adita, dilakukan dengan jenis pesawat khusus yang menyesuaikan dengan kondisi tujuan. “Logistik kesehatan bisa kasih makan buat maskapai untuk sampai ke pelosok, tapi ada juga penerbangan perintis dengan daerah 3T,” kata dia.

Kemenhub Janji Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik untuk Transportasi Logistik

Kementerian Perhubungan akan mendukung penggunaan kendaraan listrik sebagai alat transportasi logistik. Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM dan Komunikasi, Adita Irawati mengatakan pihaknya akan merekomendasikan penggunaan kendaraan listrik untuk sarana angkutan logistik kepada semua pihak. “Kalau ada kendaraan listrik yang memenuhi syarat untuk angkutan listrik, kami akan berikan rekomendasi untuk bisa segera digunakan,” kata Adita dalam Dialog Publik: Transportasi untuk Kelancaran Logistik dan Kemajuan Ekonomi Di Masa Pandemi, Jakarta, Senin (7/6).

Adita menjelaskan, kendaraan listrik untuk angkutan logistik memiliki standar berbeda dari kendaraan penumpang. Mulai dari kapasitas barang yang diangkut hingga penggunaan daya yang diperlukan. “Karena memang beda, harus memenuhi standar kendaraan khusus logistik juga,” katanya. Meski begitu, pihkanya mengklaim telah menggunakan kendaraan listrik untuk kegiatan operasional. Sudah ada ratusan kendaraan listrik yang digunakan di lingkungan Kementerian Perhubungan. “Kementerian Perhubungan ini mobil operasionalnya ini sudah ratusan unit pakai kendaraan listrik,” katanya.

Dia menambahkan, hal ini menjadi komitmen kementerian dalam mendukung program pemerintah untuk beralih ke energi bersih. Penggunaan kendaraan listrik ini sangat penting untuk menekan emisi karbon dan untuk kelestarian lingkungan. “Ini penting buat emisi buat kelestarian lingkungan,” kata dia mengakhiri.

Menhub Budi: Sektor Logistik Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemulihan ekonomi nasional tidak lepas dari peran sektor logistik yang relatif stabil di masa pandemi. Hal ini dikarenakan aktivitas belanja daring cenderung meningkat sehingga menyebabkan kinerja angkutan barang meningkat. “Sektor logistik relatif stabil didukung dengan jaringan transportasi yang memadai dan pembangunan infrastruktur berjalan dan konektivitas meningkat, mendukung aksesibilitas angkutan logistik di berbagai wilayah sehingga pasokan logistik selama pandemi tetap dapat dilakukan secara efisien dan efektif,” ujar Menhub dalam acara Transportasi untuk Kelancaran Logistik dan Kemajuan Ekonomi di Masa Pandemi, Senin (7/6).

Tercatat, di tahun ini, arus logistik mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada periode lebaran kemarin saja, arus logistik naik 60 persen, terutama pengiriman bersifat last-mile delivery alias pengiriman langsung ke konsumen melalui jasa pengiriman atau moda ojek online. Pihaknya secara konsisten mewujudkan konektivitas melalui simpul-simpul transportasi dan memastikan layanan angkutan logistik terus berjalan. Dirinya juga memastikan layanan angkutan logistik dapat menopang ketahanan energi, pangan dan kegiatan sektor lain dengan baik sehingga ekonomi dapat bangkit mencapai kondisi yang lebih baik. “Meski di masa pandemi sektor transportasi terpukul, ternyata sektor ini masih menjadi lokomotif ekonomi bahkan menjadi penopang sektor lain untuk bergerak,” ujar Menhub.

Jaga Keselamatan, Menhub Budi Minta Pengusaha Taati Regulasi Angkutan Logistik

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus mengingatkan kepada para pengusaha logistik untuk menaati regulasi dimensi angkutan barang dalam menjalankan usahanya. Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan pengemudi serta mencegah agar fasilitas umum seperti jalan tidak cepat rusak. “Ini sebenarnya proses yang kita inginkan, pada dasarnya pemerintah hanya ingin memberikan law enforcement, mengharapkan semua pengusaha mengikuti regulasi sesuai berat, besaran, apabila semua taat maka ini akan berjalan dengan baik,” ujar Menhub dalam kunjungannya ke UPPKB Losarang, Indramayu, Minggu (6/6).

Adapun di UPPKB Losarang, sebanyak 17.336 kendaraan telah diperiksa dalam periode Januari hingga Mei 2021. Sebanyak 69 persennya, atau sekitar 11.882 kendaraan dinyatakan memiliki berat dan dimensi kendaraan yang sesuai, sementara 31 persen atau 5.454 kendaraan mengalami overdimension dan overload.

Meskipun perjalanan logistik menjadi lebih panjang, namun pada hakikatnya, lanjut Menhub, pemeriksaan ini dilakukan demi keselamatan kendaraan itu sendiri. Dia juga mengapresiasi kinerja insan perhubungan di Losarang karena dapat menekan angka pelanggaran truk-truk kelebihan muatan. “Nanti kita akan kondisikan, lakukan di semua titik dan diharapkan satu waktu kita periksa tidak ada yang kena tilang. Jadi pengusaha logistik tolong lakukan dengan menyadari kapasitas,” kata Menhub.

(Source: merdeka.com)