You are currently viewing Kopral Ahli 7 Bahasa Asing

Kopral Ahli 7 Bahasa Asing

Kopral Ahli 7 Bahasa Asing; siapa yang tak terpesona dengan prajurit berkemampuan unik? Bahkan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun merasa demikian. Sosok prajurit TNI cerdas berhasil meluluhkan hati sang orang nomor satu di Kementerian Pertahanan RI. Pengabdi baret biru tersebut ialah Kopral Hardius Rusman yang berasal dari Bengkulu. Berikut yang telah dirangkum oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;

Saking terpesonanya, Menhan Prabowo langsung memerintahkan ajudan pribadinya untuk mengatur waktu bertemu dengan Rusman. Saat bertemu, keduanya lantas berbincang hingga membuat Prabowo kembali terpesona. Secara langsung, Prabowo menawarkan ‘balasan’ atas kerja keras dan prestasi yang ditorehkan sang prajurit.

Perintahkan Ajudan untuk Atur Waktu

Pertemuan antara Menhan Prabowo dan Rusman tersebut diawali dengan sang ajudan pribadi Menhan, Rizky Irmansyah yang mendapatkan informasi mengenai sang Kopral dari media sosial. Saat mengetahui Rusman memiliki kemampuan berbahasa Inggris, Jerman, Belanda, Spanyol, Portugis, Italia, Perancis, ia langsung memberikan informasi itu kepada sang Jenderal. Tanpa basa-basi, Prabowo pun segera memerintahkan sang ajudan untuk mengatur pertemuan antara keduanya.

“Rizky, besok panggil Kopral cerdas ini, saya mau ketemu beliau. Tolong diatur,” tulis Rizky Irmansyah pada akun Instagramnya, menirukan ucapan Prabowo. “Siap Jenderal!,” jawabnya.

Momen Prabowo Salut & Terkesan

Esok harinya, Rusman langsung menghadap Prabowo. Keduanya lantas mengawali percakapan menggunakan berbagai bahasa di antara meliputi Bahasa Jerman, Perancis, Belanda, dilanjutkan Portugis. Mendengar jawaban Rusman yang selalu benar menggunakan berbagai bahasa tersebut, Prabowo merasa terkesan. Ia tak segan untuk memberikan pujian di hadapan sang kopral. “Pintar ya,” ujarnya.

Menhan Prabowo Beri Apresiasi

Rusman diketahui belajar tujuh bahasa asing secara otodidak. Kendati demikian, ia tetap berhasil untuk menguasai ketujuh bahasa asing tersebut dengan fasih. Hal ini rupanya membuat Menhan Prabowo sangat terkesan. Sebagai bentuk apresiasi, Prabowo berjanji untuk memberikan beasiswa pendidikan agar naik pangkat menjadi Bintara. “Setelah Anda kembali dari tugas pasukan perdamaian PBB, Anda akan disekolahkan agar menjadi Bintara bila memenuhi syarat,” dikutip dari akun Instagram @rizky_irmansyah.

Sosok Kopral Hardius Rusman

Sosok Kopral Hardius Rusman sempat viral beberapa waktu yang lalu lantaran kemampuan luar biasanya tersebut. Ia sempat menghadiri sebuah acara di salah satu program televisi swasta dan menjadi bintang tamu dari Dedy Corbuzier. Di sana, ia langsung ditantang untuk berkomunikasi dengan tujuh bahasa bersama tujuh orang penerjemah. Menurut mereka, Rusman memang memiliki kemampuan berbahasa asing yang baik. “Tadi saya bertanya simpel saja tentang kabarnya hari ini, lalu dijawab dengan baik. Bapak Hardius sudah menjelaskan dengan baik. Oke, benar,” kata penerjemah bahasa Belanda. Prajurit TNI dikenal tegas dan disiplin dalam menjalankan tugas. Tak hanya itu, para prajurit TNI juga memiliki prestasi di berbagai bidang. Salah satunya di bidang penguasaan bahasa asing.

Melalui unggahan channel Youtube TRANS7 OFFICIAL, terdapat sosok inspiratif dari TNI Angkatan Darat. Ia adalah Kopda Hardius Rusman. Kopda Hardius diketahui menguasai 7 bahasa asing, yaitu bahasa Inggris, Belanda, Spanyol, Jerman, Portugis, Italia dan Prancis. Kopda Hardius lantas memperkenalkan dirinya dengan 7 bahasa asing yang berbeda. Dedy Corbuzier pun memberikan komentar tentang pengucapan bahasa Inggris Kopda Hardius. “Inggris oke, you speak english very well,” kata Dedy.

Kopda Hardius kemudian melakukan komunikasi menggunakan bahasa Belanda dengan penerjemah bahasa. Penerjemah bahasa Belanda tersebut kemudian memberikan penilaiannya. “Tadi saya bertanya simpel saja tentang kabarnya hari ini, lalu dijawab dengan baik. Bapak Hardius sudah menjelaskan dengan baik. Oke, benar,” kata penerjemah bahasa Belanda.

Selanjutnya, Kopda Hardius berkomunikasi menggunakan Bahasa Spanyol dengan penerjemah bahasa. Penerjemah bahasa Spanyol pun memberikan komentarnya. “Oke, bisa dimengerti,” kata penerjemah bahasa Spanyol.

Kopda Hardius pun kemudian melanjutkan berkomunikasi dengan penerjemah bahasa lainnya. Kali ini, ia berkomunikasi dengan bahasa Jerman. Penerjemah bahasa Jerman pun memberikan komentar dan menjelaskan isi percakapannya dengan Kopda Hardius. “Aku tanya, sudah berapa lama belajar bahasa Jerman, terus bapak nya bilang, sudah cukup lama, terus bapaknya juga bilang senang belajar bahasa asing. Beliau belajar juga dari Facebook,” kata penerjemah bahasa Jerman.

Selanjutnya, Kopda Hardius berkomunikasi dengan penerjemah bahasa menggunakan bahasa Portugis. Penerjemah bahasa Portugis pun memberikan komentarnya. “Awalnya kami berbicara tanya kabar, kemudian kami berbincang tentang beberapa kosakata yang mirip antara bahasa Indonesia dengan Portugis,” kata penerjemah bahasa Portugis.

Penerjemah bahasa Italia pun kemudian mengajak Kopda Hardius untuk berkomunikasi. Setelah berkomunikasi dengan bahasa Italia, sang penerjemah pun memberikan penilaiannya. “Jadi saya bilang apakah beliau suka bahasa Italia, katanya iya, karena bahasa Italia itu sangat indah. Perfecto,” kata penerjemah bahasa Italia.

Kopda Hardius kemudian berkomunikasi menggunakan bahasa Prancis dengan penerjemah bahasa. Setelah selesai berkomunikasi, penerjemah bahasa Prancis pun memberikan komentarnya. “Ya, bagus perfect,” kata penerjemah bahasa Prancis.

Selama mempelajari bahasa-bahasa asing, Kopda Hardius tak pernah sekalipun belajar secara formal atau berguru kepada ahli bahasa. Walaupun hanya lulusan SMA, Kopada Hardius Rusman ternyata punya prestasi mentereng yang tak semua prajurit kuasai. Sosoknya pun viral ketika terekam video dan tersebar di media sosial sedang menjadi penerjemah Atase Militer saat berkunjung ke Aceh. Sebanyak 28 Atase Militer dari 22 negara pun merasa bangga dengan kemampuan Kopada Hardius.

“Saya hanya belajar melalui media sosial (medsos), seperti Google Translate, Facebook, WhatsApp, Messenger dan jejaring sosial lainnya,” ujar Kopda Hardius kepada Serambi Indonesia. Menurut dia, media sosial menjadi sangat positif sejauh kita memanfaatkannya dengan baik. Begitulah pelajaran yang dipetik dari Kopda Hardius mempelajari 7 bahasa asing di atas. “Berkat aplikasi medsos itu, sekarang saya sudah menguasai tujuh bahasa asing. Terdiri dari Bahasa Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol, Portugis, Italia dan Bahasa Belanda,” ia menambahkan.

Saat sedang di kantor pun sembari bertugas ia sering membuka medsos untuk belajar bahasa asing. Terkadang ia terlihat sedang menelepon kenalannya di dunia maya dan berbicara menggunakan bahasa Spanyol. “Saya belum pernah bertugas ke luar negeri, saya juga belum pernah jalan-jalan ke luar negeri, saya hanya berselancar lewat dunia maya,” ungkap Kopda Hardius.

Dengan nada suaranya yang cukup keras, ia sesekali tertawa terbahak-bahak, mengundang perhatian teman sekantornya. Sepertinya ia sudah kenal dekat dengan lawan bicaranya. Ia pun menjelaskan orang yang sedang berbincang dengannya adalah temannya dari Chile. Ia juga mengaku belum pernah bertemu dengan orang tersebut hanya melalui voice call.

Lewat voice call-lah Kopda Hardius melatih bahasa asing yang ia pelajari langsung dari penutur aslinya. Untuk memperlancar bahasa asing yang dipelajari, Kopda Hardius sering meluangkan waktu berbicara dengan native speake sekitar 30 menit melalui voice call. Dari sanalah ia tau bagaimana mengucapkan kosa kata sekaligus koreksi dari lawan bicaranya. “Saya memang hampir tiap hari menyempatkan diri berbicara sekitar tiga puluh menit dengan teman-teman dari berbagai negara secara bergantian dalam tujuh bahasa asing yang saya kuasai,” beber dia.

Padahal Kopda Hardius hanya tamatan SMA dan pangkatnya sebagai anggota TNI AD juga termasuk rendah. Para istri atase militer terkesan dengan kemampuan Hardius menjelaskan setiap objek yang dikunjungi. Mereka puas karena ketika ditanya banyak hal tentang lokasi yang dikunjungi dapat dijelaskan Kopda Hardius menggunakan bahasa asal mereka. Kunjungan para atase militer ini menjadi agenda rutin tahunan yang diselenggarakan Mabes TNI untuk tujuan memperkenalkan lebih jauh budaya Indonesia.

Sekilas, prajurit ini memang terlihat biasa saja, tetapi siapa sangka jika ternyata dia mampu menguasai 7 bahasa dunia. Tak heran banyak keluarga atase yang menjadikan dirinya sebagai tempat bertanya. “Kepada para ibu atase militer dari 22 negara itu, saya lebih banyak mempromosikan Aceh,” ucap Kopda Hardius. “Jujur saya sangat sayang dengan Aceh,” kata pria kelahiran Bengkulu 1984 ini.

Kopda Hardius mengaku mampu menguasai 7 bahasa asing dengan modal utama, yaitu percaya diri. Bahkan ia sempat dianggap gila oleh orang-orang yang melihatnya belajar bahasa asing. Sebab ia sering berkata-kata sendiri ataupun berbicara melalui telepon dengan bahasa asing untuk belajar.

“Setiap hari saya terus belajar memperlancar ke 7 bahasa yang saya pelajari itu, di mana pun saya duduk,” terang Kopda Hardius. “Baik itu berdinas maupun di warung. Iya kita anggap wajarlah, karena orang kan tidak pernah tahu kalau kita lagi mempelajari sesuatu hal,” kata dia lagi. Setelah menguasai 7 bahasa asing, ia mimpinya tak mengaku ingin ikut diberangkatkan dalam rangka dinas ke luar negeri, baik itu Lebanon, Kongo serta negara lainnya.

(Source: merdeka.com, hot.grid.id)