Larangan Merantau Ke Jakarta; Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaludin mengimbau, warga pendatang atau non KTP Jakarta yang belum memiliki pekerjaan tidak mengadu nasib ke Ibu Kota. Kata dia, saat ini situasinya masih dalam pandemi Covid-19. Berikut yang telah dirangkum oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;
“Untuk para penduduk non-Jakarta, jika memang tidak ada kepentingan atau keperluan jelas untuk menetap, jika memang belum ada pekerjaan, lebih baik tidak datang ke Jakarta dulu,” kata Budi saat dikonfirmasi, Senin (17/5). Dia juga meminta agar warga non KTP DKI yang tidak memiliki kepentingan dapat bekerja atau berkarya di daerah masing-masing.
Selain itu, Budi juga menyatakan hal tersebut untuk mengantisipasi adanya lonjakan lonjakan kasus Covid-19 bersamaan dengan arus balik. “Kami ingin menjaga kondisi daerah kita, daerah kita agar Covid ini terkendali,” ucapnya. Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaludin mengimbau agar masyarakat yang pulang dari kampung usai mudik dapat melaporkan diri ke RT ataupun RW setempat.
Kata dia, laporan tersebut untuk data pemeriksaan atau screening guna mencegah adanya kasus Covid-19. “Nanti RT akan menscreening dan mengecek data-datanya dan memasukkan ke aplikasi. Kalau memang ada tindakan lanjut hasil swabnya reaktif atau ada gejala sakit, itu nanti kita tindaklanjuti,” kata Budi saat dihubungi, Minggu (16/5/2021). Nantinya lanjut dia, hasil pemeriksaaan akan dilaporkan melaui website datawarga-dukcapil.jakarta.go.id. Selain itu, hasil pemeriksaan tes Covid digunakan untuk memberikan rasa kenyamanan bagi warga yang tidak melakukan mudik.
“Kita akan meminta mereka melakukan swab antigen atau PCR, bisa secara mandiri, untuk lebih menenangkan masyarakat sekitarnya atau bisa kita bantu juga nanti dengan mereka ke Puskesmas terdekat,” ucapnya.
30 Ribu Alat Tes Covid 19 Disiapkan untuk Pemudik yang Balik ke Bekasi
Pemerintah Kabupaten Bekasi menyiapkan sebanyak 30 ribu alat tes Covid 19 untuk pemudik di wilayahnya. Tes secara masif kepada orang yang baru pulang kampung selama libur panjang akan berlangsung hingga 24 Mei mendatang. “Sementara disiapkan 30 ribu alat,” kata Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah ketika dihubungi, Senin (17/5).
Menurut Alamsyah, tes kepada pemudik dilaksanakan di lokasi penyekatan yaitu di Kedungwaringin, berbatasan dengan Kabupaten Karawang. Selain di sana, tes menyasar ke rumah-rumah pemudik yang telah ditandai oleh polisi. “Tes sudah berlangsung sejak Sabtu,” ucap Alamsyah. Ia mengatakan, tes secara masif ini untuk memastikan kondisi kesehatan pemudik yang baru saja pulang kampung sebelum interaksi dengan penduduk setempat. Rencananya tes kepada pemudik ini akan berlangsung sampai 24 Mei mendatang.
Kapolsek Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Edi Suprayitno mengatakan, pihaknya bersama dengan Satgas Covid 19 sudah mulai mendatangi rumah-rumah orang yang baru saja pulang kampung. “Ada empat yang kami datangi di Perumahan Grand Tarumajaya, Alhamdulillah hasilnya negatif,” kata Edi dikonfirmasi terpisah.
Waspada Klaster Lebaran dan Liburan, DPR Ingatkan Prokes Cegah Covid Tetap Dijalankan
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi protap kesehatan (prokes). Sehingga tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air “Bila kita amati di berita, sebagian masyarakat kita tetap nekat mudik meski sudah dilarang dan dilakukan penyekatan. Bahkan masih banyak juga yang memaksa untuk liburan dan pergi ke tempat keramaian. Ini harus diwaspadai,” katanya, Senin (17/5).
Dia mengatakan, dalam menghadapi Covid-19 dibutuhkan kerjasama semua unsur. Baik pemerintah sebagai pembuat kebijakan, hingga masyarakat yang harus memiliki kesadaran. “Tidak mudik dan tidak liburan di momen hari raya memang sulit bila tidak dimanfaatkan. Tapi kita harus sadar dengan kondisi saat ini, jangan sampai ego kita membawa dampak tidak baik buat orang-orang terdekat kita,” ungkapnya.
“Pemerintah sudah sangat maksimal bekerja, masyarakat harus punya kesadaran bersama,” tambahnya. Politikus Gerindra ini berharap angka kematian akibat Covid-19 terus dikendalikan. Sebab Covid-19 tidak pandang bulu. “Covid-19 ini tidak pandang bulu. Siapa saja bisa kena. Saya sangat concern karena saya pernah merasakan bagaimana rasanya terjangkit Covid-19. Jangan sampai apa yang saya alami juga dialami masyarakat. Jadi tolong tetap jaga kesehatan dan patuhi terus prokes,” katanya.
(Source: merdeka.com)