Letjen TNI Tiba-Tiba Tertawa Saat Minum Teh dengan Ratu Belanda, Teringat 2 Hal ini; Letjen (Purn) H Alamsjah Ratu Perwiranegara pernah bertugas sebagai duta besar RI di Belanda. Dalam sebuah acara minum teh bersama Ratu Juliana, tiba-tiba Alamsjah tertawa hingga membuat Sang Ratu heran. Kisah ini terjadi sekitar tahun 1974. Saat itu Alamsjah akan mengakhiri masa tugasnya sebagai duta besar di Belanda. Sebagai acara perpisahan, Ratu Juliana menerima Dubes dan keluarganya di Istana. Acara minum teh itu berlangsung tidak terlalu formal.
Peristiwa unik terjadi saat Ratu Juliana menuangkan teh untuk Alamsjah dan istrinya. Tiba-tiba Alamsjah tertawa.
Rupanya Alamsjah ingat saat dirinya masih menjadi pelajar dan Indonesia masih dijajah oleh Belanda. Ketika itu tahun 1937, Putri Juliana menikah dengan Pangeran Bernhard.
Para pelajar disuruh berdiri di pinggir jalan, membawa ‘tanglong’ atau lampion. Mereka kemudian menyanyikan lagu kebangsaan Wilhelminus. “Kami diberi roti dan masing-masing satu botol limun,” kenang Alamsjah.
Hal itu dikisahkan dalam biografi H.ARPN, Perjalanan Hidup Seorang Anak Yatim Piatu. Buku ini ditulis Suparwan G Parikesit dan Krisna R Sempurnadjaja. Diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan tahun 1995.
Anjing dan Pribumi Dilarang Masuk
Momen kedua, Alamsjah mengingat tulisan ‘verboden vor hoonden en inlander’. Tulisan anjing dan pribumi dilarang masuk ini dipasang di tempat-tempat khusus orang Eropa.
“Mengingat kedua hal itu, secara tak sengaja saya pun tertawa. Ratu Juliana agak terkejut. Saya jelaskan apa yang terbayang dalam hati saya,” kata Alamsjah.
Ratu Juliana bertanya apakah dulu sangat buruk. Alamsjah pun menjawab, ya.
Alamsjah mengaku tak pernah membayangkan suatu hari seorang ratu dari negara yang menjajah Indonesia ratusan tahun akan menuangkan teh untuknya.
“Ratu Juliana pun tertawa sambil menuangkan teh untuk kedua kalinya,” tutup Alamsjah.
Saat itu situasi memang telah berubah. Indonesia dan Belanda telah menjadi negara sahabat. Perayaan HUT RI setiap tanggal 17 Agustus di sana, selalu dipadati oleh orang-orang Belanda. Mereka kangen dengan makanan Indonesia dan suasana saat mereka tinggal dulu.
(Source: Merdeka.com)