You are currently viewing Masker Yang Tepat

Masker Yang Tepat

Masker Yang Tepat Dipakai Untuk Lawan Virus Corona?; Pentingkah jenis masker apa yang kita pakai? Penting. Masker dengan tipe berbeda memberikan tingkat perlindungan yang berbeda. Masker N95 memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap infeksi Covid-19, disusul masker bedah biasa sekali pakai. Tapi masker jenis ini sangat mahal dan persediaannya terbatas, berkontribusi menyumbang sampah dan tak bisa digunakan dalam waktu yang lama. Secara umum, negara yang mewajibkan pemakaian masker di area publik tak menyarankan warga memakai masker jenis tersebut, kecuali bagi petugas medis atau mereka yang berisiko tinggi. Bukti efektivitas masker sekali pakai atau masker kain yang dapat digunakan kembali masih kurang jelas, tetapi masih menunjukkan bahwa masker dapat berkontribusi mengurangi transmisi Covid-19. Analisis oleh Royal Society mengatakan hal ini termasuk masker wajah kain buatan sendiri. Demikian dikutip dari The Guardian, Senin (27/7).

Masker Bedah atau Masker Kain?

Bukti penggunaan masker jenis apapun, selain masker bedah, masih ada: tampaknya ada beberapa manfaat, tetapi parameter yang tepat untuk menyimpulkan masker jenis apa yang terbaik dan sejauh mana melindungi pemakai atau orang-orang di sekitarnya masih perlu dikaji.

Masker Yang Tepat

Pemasangan yang lebih rapat di sekitar wajah mungkin lebih baik, tetapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan penutup wajah apa pun, termasuk bandana, lebih baik daripada tidak sama sekali. Satu penelitian di AS menyelidiki bahan rumah tangga mana yang paling baik menghilangkan partikel berdiameter 0,3-1,0 mikron, ukuran khas virus dan bakteri, dan menyimpulkan bahwa opsi yang baik termasuk kantong penyedot debu, “kapas quilter” kelas berat, atau beberapa lapis bahan. Syal dan bahan bandana kurang efektif, tetapi masih menangkap sebagian kecil partikel.

Tata Cara Pemakaian Masker

Sebelum memakai masker, cuci tangan Anda menggunakan sabun dan air. Tutup mulut dan hidung dengan masker, serta pastikan tak ada celah antara wajah Anda dan masker. Hindari menyentuh masker saat memakainya, dan jika Anda menyentuhnya, cuci tangan Anda. Ganti masker jika lembab atau basah. Saat membuka masker, lepas karetnya, tanpa harus menyentuh bagian depan dan buang langsung ke tempat sampah tertutup. Tapi jika Anda memakai masker kain, cuci langsung. Masker harus dicuci setelah selesai dipakai. CDC menyarankan dicuci rutin.

Masker Kain Lebih Ramah Lingkungan

Banyak masker komersial yang tersedia dibuat dari lapisan plastik dan dirancang untuk sekali pakai. Menurut sebuah analisis oleh para ilmuwan di University College London (UCL), jika setiap orang di Inggris menggunakan satu masker sekali pakai setiap hari selama satu tahun, akan menambah 66.000 ton limbah plastik yang terkontaminasi. Penggunaan masker kain yang dapat digunakan kembali akan secara signifikan mengurangi limbah plastik dan dampak perubahan iklim dari setiap persyaratan kebijakan untuk pemakaian masker wajah, menurut tim UCL, yang dipimpin oleh Prof Mark Miodownik. Mereka mengatakan, menurut bukti terbaik, masker yang dapat digunakan kembali lebih baik dari masker sekali pakai karena ramah lingkungan.

Masker Yang Tepat

Mencuci Masker Ternyata Tak Boleh Sembarangan, Begini Cara yang Benar

Di masa pandemi virus Corona (Covid-19) ini, semua masyarakat di seluruh dunia dianjurkan untuk memakai masker saat sedang beraktivitas di luar ruangan. Pemakaian masker saat ini sangat diperlukan guna meminimalisir dan menekan persebaran virus Corona agar tak semakin banyak. Seiring dengan kelangkaan masker medis atau masker sekali pakai pada saat itu, masyarakat dianjurkan untuk berganti menggunakan masker kain. Meski dikatakan kurang efektif dalam melindungi diri dari infeksi virus, masker kain bisa melindungi pemakainya dari kemungkinan menyebarkan virus ke orang lain. World Health Organization (WHO) sendiri telah memperbaharui panduan terkait Covid-19 pada 5 Juni 2020 lalu, salah satunya tentang masker non-medis atau masker kain. Mengutip panduan terbaru WHO “Advice on the use of masks in the context of COVID-19: Interim guidance”, ada beberapa panduan yang harus diperhatikan dalam pemakaian dan pencucian masker kain. Masker kain sendiri harus langsung diganti ketika basah atau kotor. Berikut panduan cara cuci masker dengan benar dilansir dari laman Alodokter oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety) di bawah ini:

Kapan Harus Mencuci Masker Kain?

Masker kain yang digunakan sebenarnya harus terdiri dari tiga lapis sesuai panduan dari WHO. Satu masker kain hanya boleh digunakan oleh satu orang dan tidak boleh digunakan secara bergantian dengan orang lain. Masker juga harus segera dicuci saat basah atau kotor. Jika melepaskan masker, sebaiknya melepasnya dari bagian samping tanpa menyentuh bagian depan masker.

Cara Mencuci Masker Kain

Cara mencuci masker kain pada dasarnya hampir sama seperti mencuci pakaian pada umumnya. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya masker kain benar-benar bersih dan aman untuk digunakan kembali. Berikut cara mencuci masker kain sesuai rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:

-Rendam Masker dengan Air Panas

Sebelum mencucinya, lebih baik rendam masker dengan menggunakan air panas untuk membunuh kuman-kuman yang menempel. Siapkan wadah berisi air panas dengan suhu sekitar 50-60 derajat celcius. Masukkan sedikit deterjen dalam air panas dan rendam masker kain selama 5 sampai 10 menit. Setelah itu, kucek masker kain dengan tangan bersih secara perlahan hingga kotorannya hilang. Jangan kucek terlalu keras agar kain tidak cepat rusak.

-Bilas dengan Air Mengalir

Setelah dikucek sampai bersih, bilas air menggunakan air mengalir sampai bersih. Pastikan tidak ada sisa-sisa detergen yang ada di masker. Sisa sabun pada kain bisa menimbulkan bau menyengat, sehingga tidak nyaman untuk dipakai.

-Keringkan Masker

Jika masker sudah pasti bersih, keringkan di bawah sinar matahari langsung sampai benar-benar kering. Sinar matahari juga bisa membantu membunuh sisa-sisa mikroorganisme jahat yang menempel pada masker kain. Pastikan saat menjemur, masker kain terkena sinar matahari secara langsung. Jangan keringkan masker kain di dalam ruangan karena akan membuat masker justru lembab dan menjadi tempat bertumpuknya bakteri.

-Setrika Masker Kain

Setelah dijemur dan kering, sebaiknya masker kain disetrika terlebih dahulu dengan suhu panas tinggi. Hal ini dilakukan guna memastikan tidak ada lagi kuman, bakteri, dan virus yang menempel pada permukaan kain. Setelah disetrika, barulah masker kain bisa digunakan. Hindari menggunakan masker kain lebih dari satu kali, jika masker sudah dipakai selama seharian sebaiknya langsung dicuci. Setidaknya, sediakan 2 masker kain agar bisa digunakan secara bergantian. Meski terlihat sepele, masker kain yang tidak dijaga kebersihannya, justru akan menjadi tempat pertumbuhnya kuman dan bakteri.

Semoga informasi diatas bermanfaat dan bisa memperkokoh serta melindungi diri kita dari virus corona di era new normal yang terjadi sekarang ini.

(Source: Merdeka.com, Alodokter.com)

Leave a Reply