Polisi ‘sulap’ Knalpot Bising Hasil Razia Jadi Patung Elang Raksasa

Polisi sulap Knalpot Bising Hasil Razia Jadi Patung Elang Raksasa

Polisi ‘sulap’ Knalpot Bising Hasil Razia Jadi Patung Elang Raksasa; Patung replika burung Elang yang terbuat dari knalpot bising akhirnya diresmikan Bupati Sukoharjo, Jumat (8/4). Patung hasil inisiasi Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan itu di letakkan di median Jalan Ir Soekarno, Solo Baru.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengaku sangat mengapresiasi inovasi pembuatan monumen yang dilakukan oleh Kapolres Sukoharjo tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi inovasi dari Pak Kapolres ini. Hasil penindakan knalpot brong atau bising bisa menjadi sebuah monumen yang sangat luar biasa,” ujar Etik.

Monumen knalpot bising yang dinamai Elang Dana Daksa tersebut diharapkan bisa menginspirasi dan menggugah masyarakat agar berkendara dengan santun sesuai aturan.

“Jadi sekarang kalau berkendara tidak bising, karena mengganggu masyarakat. Intinya harus tertib lalu lintas saat berkendaraan,” terangnya.

Etik mengklaim, monumen yang terbuat dari knalpot bising tersebut baru pertama di tanah air. Ia berharap berharap keberadaan patung tersebut akan menjadi ikon baru di Sukoharjo.

“Yang punya itu mungkin baru di Sukoharjo. Kalau yang dihancurkan, tapi kita punya inovasi dari Pak Kapolres,” sambung dia.

Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Heldan Pramodha Wardhana mengatakan monumen dari knalpot bising ini merupakan hasil dari razia setiap malam minggu atau hari-hari disaat melaksanakan pengaturan baik pagi dan sore.

“Kalau ada yang menemukan masyarakat Sukoharjo menggunakan knalpot brong atau pelanggaran kasat mata langsung kita tindak,” ujarnya.

Menurutnya, pembuatan patung elang tersebut menghabiskan sekitar 500 knalpot bising.

“Kalau hasil dari razia itu cukup banyak, tapi sebagian kami buat untuk monumen ini. Sisanya masih ada,” tutup dia.

Di Tangan Sihono Knalpot Bising Sitaan Polisi Disulap Jadi ‘Elang Raksasa’

Maraknya razia knalpot bising akhir-akhir ini membawa berkah bagi Sihono, pemuda asal Dukuh Tempel, Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Banyaknya knalpot sitaan polisi, dimanfaatkannya menjadi karya seni yang indah.

Dengan kreativitas dan keuletannya, ratusan knalpot barang bukti yang tidak dimusnahkan dirangkainya menjadi replika burung elang raksasa. Dengan bantuan alat las listrik dan sejumlah besi, knalpot-knalpot yang sering memekakkan telinga itu dirangkainya menjadi burung elang.

Sihono mengaku mendapatkan ide pembuatan burung elang tersebut dari Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho. Menurut rencana, patung burung elang setinggi 170 cm dan berat 500 kg itu akan dipasang sebagai monumen knalpot brong atau bising.

“Ide pembuatan burung elang dari knalpot brong ini dari Pak Kapolres Sukoharjo. Nanti katanya akan dipasang antara Bacem atau Solo Baru sebagai monumen,” kata Sihono saat ditemui merdeka.com di rumahnya, Selasa (8/3).

Menurut Sihono, pembuatan patung burung elang dari knalpot brong ini dibantu oleh seorang temannya bernama Bagus. Ia mengaku membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikan pekerjaannya tersebut.

“Ini sudah 70 persen, tinggal pembuatan sayap kiri dan kaki saja, terus finishing,” ujarnya bersemangat.

Meski memiliki pengalaman sebagai perajin patung, Sihono mengaku mendapatkan beberapa kesulitan. Salah satunya adalah proses pengelasan. Bahan knalpot yang relatif tipis membuatnya kesulitan dalam pengelasan. Ia juga harus menggunakan genset saat pengelasan, karena listrik di rumahnya tidak mampu.

“Kadang pakai listrik, tapi sering jeglek karena daya listrik di rumah cuma 900 VA. Jadi kadang ganti genset,” terang Sihono.

“Kesulitannya ya dari segi pengelasannya, kan menggunakan las listrik. Sedangkan knalpot itukan cuma tipis mungkin kurang dari 1 milimeter,” lanjut dia.

Kesulitan lainnya, lanjut dia, adalah membuat simetris antara sayap sisi kanan dan kiri. Diperlukan jenis knalpot yang sama agar bisa simetris.

“Untuk knalpot sepeda motorkan biasanya tempatnya ada di kanan semua. Nah, agar simetris terutama sayapnya itu cukup sulit,” keluhnya.

Sihono mengaku baru pertama kali ini mendapatkan pesanan membuat patung burung elang raksasa dengan bahan knalpot racing atau brong. Dibutuhkan sekitar 200 knalpot untuk sebuah patung elang raksasa.

“Ini dibuatnya awal Februari, pengerjaannya ini sudah sampai 70 persen tinggal 30 persen lagi sudah jadi. Target pengerjaannyakan satu bulan, ini sudah sampai tiga minggu,” terangnya.

Agar tidak menghilangkan bentuk asli dari knalpotnya. Patung burung elang ini tidak akan dicat hanya akan dilapisi clear agar terlihat lebih berkilau dan lebih awet.

“Nanti finishingnya di-clear, biar bentuknya kelihatan,” ucap dia.

Selain patung elang dari knalpot, Sihono juga merupakan pembuat atau perajin patung lainnya. Dia biasa membuat beraneka ragam patung dari berbagai bahan mulai dari resin, semen, cor beton, hingga perunggu. Seperti singa, harimau, patung Yesus, lampion shio dan lainnya.

Bahkan beberapa patung buatannya sudah dipesan hingga luar pulau Jawa. Patung karya Sihono dibanderol dengan harga jutaan, puluhan, bahkan hingga ratusan juta tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitan pembuatan.

(Source: merdeka.com)