Program Perbankan BUMN Cetak 52 Juta Lapangan Kerja

Program Perbankan BUMN Cetak 52 Juta Lapangan Kerja

Program Perbankan BUMN Cetak 52 Juta Lapangan Kerja; Kementerian BUMN mencatat bahwa perbankan pelat merah atau atau himpunan bank negara (Himbara) mampu membuka banyak kesempatan kerja. Hal ini terlihat dari berbagai program yang dijalankan. Asisten Deputi bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN, Muhammad Khoerur Roziqin mengatakan, sejumlah program itu dimulai dari kredit usaha rakyat (KUR) hingga program Mekaar. Secara umum, kredit yang digelontorkan oleh Himbara mampu membuka 52,87 juta lapangan kerja di tahun ini.

“Hal ini membantu peningkatan ketahanan sosial ekonomi bagi masyarakat bawah menghadapi tekanan krisis akibat pandemi, kenaikan harga minyak dunia, dan dampak perang Rusia-Ukraina,” ujarnya dalam Media Briefing di Kementerian BUMN, Kamis (15/12).

Rincian lapangan kerja tersebut yaitu dari program PNM Mekaar dan ULaMM sebanyak 13,5 juta lapangan kerja, dan Pegadaian dengan 4,41 juta. Serta program KUR BRI sebanyak 32,1 juta, KUR Mandiri dengan 1,55 juta, KUR BNI dengan 1,25 juta dan KUR BTN sebanyak 6,3 ribu.

Dia juga menegaskan keberpihakan bank BUMN ini kepada UMKM ini mampu berdampak ke usaha kecil lainnya. Lagi-lagi, dia menekankan kalau UMKM jadi kunci dalam perekonomian Indonesia.

“Mungkin ini salah satu fondasi ketika kenapa ekonomi Indonesia relatif tahan terhadap berbagai macam perkembangan krisis secara eksternal, karena memang ada kontribusi di aspek UMKM ini,” bebernya.

Keberpihakan Himbara ini jadi salah satu bukti geliat Menteri BUMN Erick Thohir yang mendorong partisipasi BUMN terhadap naiknya kelas UMKM.

Inklusi Keuangan
Tak berhenti di situ, Roziqin mengungkap kalau bank pelat merah ini mampu mengakselerasi tingkat inklusi keuangan di Indonesia. Diketahui, inklusi keuangan saat ini telah mencapai 85,10 persen.

Dia mengatakan hingga saat ini agen Himbara sudah mencapai 923 ribu orang atau naik dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 784 ribu orang.

Dari sisi jumlah transaksi agen, pada 2022 tercatat sebanyak 933 juta transaksi atau naik dari sebelumnya yang sebanyak 809 juta transaksi. Sama halnya dengan DPK agen Himbara yang telah mencapai Rp32 juta pada 2022 yang naik tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 26 triliun.

“Sistem keagenan Himbara ini meningkatkan inklusi keuangan dengan layanan tanpa kantor, kemudian masyarakat unbankable di seluruh pelosok negeri dengan adanya keagenan Himbara mendapat kemudahan dalam mengakses layanan keuangan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan nasional,” pungkasnya.

(Source: Merdeka.com)