Survei LSI; TNI Jadi Lembaga Paling Dipercaya Disusul Presiden; Lembaga Survei Indonesia (LSI) memaparkan hasil survei kepercayaan terhadap lembaga negara. Dengan, menempatkan institusi TNI sebagai lembaga paling dipercaya masyarakat disusul Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Kepercayaan terhadap lembaga secara umum saya sebutlah lima teratas yang teratas itu masih TNI, diikuti Presiden,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat jumpa pers hasil survei ‘Kepercayaan Publik Terhadap Lembaga Penegakan Hukum, Isu-Isu Penegakan Hukum, dan PSSI’ secara virtual, Rabu (1/ 3).
Data kepercayaan TNI mencapai sangat percaya 29%, cukup percaya 64% jika ditotal mencapai 93%. Sementara kurang dipercaya 3%, tidak percaya sama sekali 3%, dan tidak tahu/tidak jawab 3%.
Kemudian untuk kepercayaan kepada presiden tercatat sangat percaya 26%, cukup percaya 59%, dengan total 85%. Lalu, untuk data kurang percaya 11%, tidak percaya sama sekali 2%, tidak tahu/tidak jawab 3%.
Lalu untuk posisi ketiga ditempati lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sangat percaya 13%, cukup percaya 55% (total 68%), kurang percaya 24%, tidak percaya sama sekali 3%, tidak tahu/tidak jawab 5%.
Disusul urutan keempat, oleh pemerintah daerah (Pemda) sangat percaya 12%, cukup percaya 63% (total 75%), kurang percaya 20%, tidak percaya sama sekali 3%, tidak tahu/tidak jawab 3%
“Dan KPK agak naik lagi sekarang di posisi ketiga setelah TNI dan Presiden baru diikuti beberapa pemerintah daerah,” sebutnya.
Berikut data LSI terkait urutan lembaga paling dipercaya dari posisi kelima sampai ke-14;
- LSM/Ormas: sangat percaya 11%, cukup percaya 61%, kurang percaya 19%, tidak percaya sama sekali 3%, tidak tahu/tidak jawab 6%
- Kementerian/Lembaga: sangat percaya 11%, cukup percaya 63%, kurang percaya 18%, tidak percaya sama sekali 2%, tidak tahu/tidak jawab 6%
- Bawaslu: sangat percaya 11%, cukup percaya 63%, kurang percaya 19%, tidak percaya sama sekali 2%, tidak tahu/tidak jawab 6%
- KPU: sangat percaya 11%, cukup percaya 63%, kurang percaya 19%, tidak percaya sama sekali 2%, tidak tahu/tidak jawab 5%
- Media massa: sangat percaya 10%, cukup percaya 58%, kurang percaya 25%, tidak percaya sama sekali 3%, tidak tahu/tidak jawab 5%
- Kejagung: sangat percaya 10%, cukup percaya 59%, kurang percaya 21%, tidak percaya sama sekali 2%, tidak tahu/tidak jawab 8%
- Pengadilan: sangat percaya 9%, cukup percaya 57%, kurang percaya 27%, tidak percaya sama sekali 3%, tidak tahu/tidak jawab 5%
- Kepolisian: sangat percaya 8%, cukup percaya 53%, kurang percaya 29%, tidak percaya sama sekali 6%, tidak tahu/tidak jawab 4%
- Partai Politik: sangat percaya 7%, cukup percaya 51%, kurang percaya 29%, tidak percaya sama sekali 6%, tidak tahu/tidak jawab 7%
- DPR/DPRD: sangat percaya 7%, cukup percaya 51%, kurang percaya 31%, tidak percaya sama sekali 5%, tidak tahu/tidak jawab 6%
“Paling bawah adalah lembaga politik dan lembaga penegakan hukum Selain KPK ya. Yaitu Partai politik bersama DPRD yang paling bawah diikuti sedikit lebih baik Polisi, Pengadilan dan Kejaksaan Agung,” sebutnya.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 10 sampai 17 Februari 2023. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1228 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error survei diperkirakan ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
(Source: merdeka.com)