You are currently viewing Mengenal Fransiska Sawerdani

Mengenal Fransiska Sawerdani

Mengenal Fransiska Sawerdani, Taruni Pertama Asal Papua yang Ingin jadi Kopassus; Menjadi seorang prajurit TNI tidak akan pernah memandang suku ataupun ras. Siapa saja bisa mendaftar dan masuk sebagai taruni Akademi Militer. Seperti Fransiska Sawerdani, taruni pertama asal Papua ini. Wanita empat bersaudara itu bahkan ingin menjadi seorang Kopassus saat dirinya sudah dilantik. Melansir dari akun YouTube TNI AD, Kamis (27/8/2020), simak kisah prajurit TNI asal Papua yang ingin jadi Kopassus yang telah dirangkum Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) berikut ini.

Cerita Awal Masuk Akademi Militer

Fransiska Sawerdani merupakan taruni pertama asal Papua. Didukung oleh sang ayah yang juga seorang prajurit TNI, Fransiska mencoba mendaftar dalam penerimaan taruni Akmil. “Waktu itu saya bilang ke ayah saya kalau saya mau daftar bintara Kowad. Terus kata ayah saya tidak usah, ada sudah dibuka penerimaan taruni Akmil. Coba dulu tes, Puji Tuhan saya sekali daftar langsung masuk,” ungkap Letda CBA (K) Fransiska Sawerdani.

Dapat Teman dari Penjuru Nusantara

Lolos dan masuk menjadi seorang taruni, Fransiska mengungkapkan perasaannya. Wanita asal Papua ini bahagia bisa mendapatkan teman dari seluruh penjuru Nusantara. “Terus Cili, pendidikan di sini gimana sih menurut Cili? Kan dari tingkat 1 sampai tingkat 4, terus besok ini mau penutupan,” tanya Sertu (K) Helga Udam. “Enak. Saya ketemu teman-teman saya dari Sabang sampai Merauke. Jadi kenal mana orang Aceh, orang Jawa, kan di Papua gitu saja,” jelas Letnan Cili, taruni pertama asal Papua.

Orangtua Berprofesi Jadi Tentara

Siapa sangka, Fransiska Sawerdani dilahirkan dari keluarga tentara. Mulai dari sang ayah hingga ibu, keduanya merupakan seorang prajurit TNI. “Jadi itu bapak tentara ya? Mama nya juga dulu Kowad kan?,” tanya Sertu (K) Helga Udam. “Iya, pensiun dua-duanya. Kalau ayah saya Letkol, kalau ibu saya Letda. Saya anak ketiga dari empat bersaudara,” jawabnya.

Wanita Pertama Jadi Kowad dan Perwira

Menariknya, Fransiska Sawerdani juga menjadi wanita pertama yang jadi Kowad dan perwira dari daerahnya. Hal ini diungkapkan langsung saat ditanya ada berapa orang wanita di Kabupaten Sarmi yang jadi Kowad. “Cili saya mau tanya, dari Sarmi itu perempuan yang jadi Kowad itu ada berapa orang?,” tanya Sertu (K) Helga Udam. “Kayak nya baru saya,” jawab Fransiska Sawerdani. “Baru Cili saja nih yang jadi Kowad? Luar biasa, perempuan pertama yang ada di Kabupaten Sarmi yang langsung jadi Kowad pertama, perwira juga ya,” takjub Sertu (K) Helga Udam.

Ingin Jadi Kopassus

Letda CBA (K) Fransiska Sawerdani rupanya ingin menjadi seorang Kopassus. Hal ini karena dirinya ingin pertama kali ditempatkan di satuan elit agar bisa menambah pengalaman. “Terus Cili ini nanti setelah dilantik, Cili mau penempatan di mana?” tanya Sertu (K) Helga Udam. “Kan tentara itu siap ditempatkan di mana saja, tetapi kalau bisa Kopassus,” jawab Fransiska. “Ya pengin penempatan pertama di satuan elit biar nanti tambah pengalaman saya,” papar Letnan Cili saat ditanya alasannya memilih Kopassus.

Cita-Cita Usai Dilantik

Fransiska Sawerdani baru saja usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Melihat itu, Sertu (K) Helga Udam penasaran dengan cita-cita Fransiska setelahnya. “Jadi perwira yang berguna bagi Nusa dan Bangsa. Banggakan Indonesia dari Timur,” jawab Letda CBA (K) Fransiska Sawerdani saat ditanya perihal cita-citanya usai dilantik.

Perasaan Ibu Letda CBA (K) Fransiska Sawerdani

Datang ke Akademi Militer untuk menghadiri pelantikan sang anak, Letda Purn (K) Welmientje Hendriette Ansanay tunjukkan rasa bahagia. “Gimana ibu nih perasaannya melihat Danton Fransiska di tengah lapangan dan dilantik sama Presiden sendiri kan bu? Itu perasaan ibu seperti apa sih?,” tanya Serda (K) Fany dan Sertu (K) Dea. “Ya perasaan aku bangga, bercampur segalanya. Ini kan mereka berempat ya, jadi ini putri bungsu ku dan jujur saya setiap dia ngomong saya tidak pernah bilang ‘Tidak’, saya pasti ‘Iya’, ungkap Letda Purn (K) Welmientje Hendriette Ansanay, ibu Letnan Cili.

(Source: merdeka.com)

Leave a Reply