You are currently viewing Evolusi Ritsleting

Evolusi Ritsleting

Evolusi Ritsleting; Butuh waktu lama meyakinkan dunia mode untuk menggunakan ritsleting bagian dari desainnya. Zipper dalam bahasa Inggris atau ritsleting, telah melewati beberapa tangan penemu untuk mengembangkan fungsinya. Namun, tak ada yang mampu meyakinkan masyarakat untuk menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari. Majalah dan industri feysenlah yang membuat ritsleting menjadi populer seperti sekarang. Sebelum ritsleting ditemukan, masyarakat masih memakai kancing yang berderet-deret. Alih-alih untuk tas atau baju, pertama-tama ritsleting digunakan pada sepatu bot.

Setelah di terima di dunia mode, pada 1939, sekira 300 juta ritsleting dijual. Perang Dunia II membuat penjualannya menurun terutama di Amerika. Namun kembali bangkit pada akhir 1940-an dengan penjualan melampaui satu miliar per tahun. Berikut yang dirangkum Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;

Penutup Pakaian Otomatis

Elias Howe adalah penemu mesin jahit yang menerima paten pada 1851 untuk “Automatic, Continuous Clothing Closure” atau Penutup Pakaian Otomatis dan Berkelanjutan. Namun, cukup sampai di situ saja. Dia tak memasarkan penemuannya. Akibatnya, dia pun melewatkan kesempatan untuk mendapat julukan Bapak Ritsleting.

Clasp Locker

Penemu asal Chicago, Whitcomb Judson memasarkan ciptaannya, Clasp Locker, yang mirip dengan yang dipatenkan oleh Howe. Bersama pengusaha Kolonel Lewis Walker, Whitcomb meluncurkan Universal Fastener Company untuk memproduksi perangkat barunya itu. Clasp Locker pun memulai debutnya dalam Pameran Dunia Chicago 1893. Produknya suskses secara komersial. Ritsleting miliknya itu menjadi yang pertama kali dipasarkan. Karenanya Whitcomb Judson dipuji sebagai penemu ritsleting. Namun, patennya pada 1893 itu tak menggunakan kata Zipper.

Pengait terpisah

Seorang insinyur listrik kelahiran Swedia, Gideon Sundback menjadikan bentuk ritsleting seperti yang dikenal kini. Awalnya, Sundback bekerja di Universal Fastener Company. Berkat keterampilannya dan pernikahannya dengan putri manajer pabrik, posisinya naik menjadi kepala desainer di perusahaan itu. Dia memperbarui sistem ritsleting yang sudah ada sebelumnya. Desainnya memiliki dua baris gigi yang menghadap satu sama lain, yang kemudian terdorong tertutup oleh sebuah penggeser. Patennya untuk pengait terpisah ini dikeluarkan pada 1917.

Zipper

Penemuan resleting disebabkan oleh sifat tidak sabar sang penemunya. Dulu, resleting tidak digunakan untuk pakaian tetapi digunakan pada sepatu dan sepatu bot. Untuk mengetahui kisah tentang resleting ini, kita harus kembali dulu ke tahun 1890-an yaitu di zaman ketika sepatu memiliki kancing yang tinggi. Sepatu model seperti ini memerlukan jari-jari yang cekatan dan kesabaran untuk memasang dan melepaskan kancingnya.

Whitcomb Judson hidup di zaman itu, dan kebetulan ia bukan termasuk ke dalam orang yang sabar. Untuk memakai sepatu kadang menghabiskan waktu lebih dari 15 menit, sungguh pekerjaan yang sangat menyebalkan. Berkat ‘ketidaksabaran’ nya, ia pun mencari ide bagaimana caranya memakai sepatu dengan cepat. Ia pun menemukan alat yang yang ia sebut pengait untuk mengunci dan membuka sepatu. Alat ini terdiri dari dua rantai metal tipis yang dapat disatukan dengan menarik sebuah slider ditengah-tengahnya. Alat ini dipatenkan tahun 1893. Hanya saja, penemuan Judson ini tidak bekerja baik. Alat ini kadang sering macet, terlepas atau bahkan terbuka sendiri. Judson putus asa tapi ia tidak menyerah. Ia yakin suatu saat penemuannya akan terkenal.

Tahun 1896, Judson bergabung dengan Kolonel Lewis Walker. Dari Walker-lah timbul ide untuk mempergunakan alat itu pada macam-macam benda, tidak hanya pada sepatu. Tahun 1910, Judosn merancang alat perekat baru yang telah diperbaiki. Alat itu disebut C-Curity dan dijual dengan harga 35 sen. Alat ini tidak digunakan untuk alas kaki, tapi untuk celana panjang dan rok wanita. Setelah bertahun-tahun, alat temuan Judson ini mulai terkenal. Kegunaannya pun meluas, tidak hanya untuk sepatu atau pakaian saja. Hanya saja, alat ini tidak punya nama. Suatu hari, seorang pengusaha mengunjungi Judson di pabriknya. Judson memperagakan bagaimana alat itu bekerja. Tiba-tiba pengusaha itu berteriak saking kagumnya, “Wow Zipper!!”. Semenjak itu, alat temuan Judson ini dinamakan Zipper dalam bahasa Inggris.

Sejarah lain mengatakan nama Zipper baru dikenal setelah B.F. Goodrich Company pada 1921 memutuskan untuk menggunakan pengait Gideon pada sepatu bot karet. Sepatu bot dan kantong tembakau adalah dua kegunaan utama risleting selama tahun-tahun awal penciptaannya. Butuh 20 tahun lagi meyakinkan industri mode untuk serius mempromosikan pengait bagi pakaian mereka.

Ritsleting dan pakaian

Ritsleting berhasil masuk ke industri pakaian lewat iklan. Ini mulai terjadi pada awal 1930-an oleh produsen ritsleting untuk pakaian anak-anak. Namun iklan ini hanya berumur pendek. Baru pada 1937 ritsleting berubah menjadi mode.

Ritsleting dekoratif

Adalah Elsa Schiaperelli memamerkan ritsleting dalam koleksi musim semi 1935. Schiaparelli adalah salah satu perancang mode pertama yang menjadikan ritsleting sebagai elemen gaya dalam desain fesyen. Dia menggunakan ritsleting berwarna cerah pada pakaian olahraga pada 1930, dan menjadikan ritsleting dekoratif berukuran besar dalam koleksi gaun malam pada 1935. Ritsleting akhirnya menjadi ikon desainnya. Sementara itu desainer lain menganggap ritsleting hanya sebagai pengait dan mencoba menyembunyikannya.

Ritsleting samping

Pada pertengahan abad ke-20, celana perempuan umumnya menampilkan ritsleting samping. Norma-norma sosial pada 1940-an dan 1950-an mempengaruhi mode ini. Ritsleting samping juga membuat garis yang lebih halus dalam bentuk celana panjang ketika itu. Sementara jeans dengan ritsleting depan membuat bentuknya lebih menonjol dan terasa tebal.

Modern ritsleting

Pencapaian besar berikutnya untuk ritsleting datang ketika muncul alat pembuka di kedua ujungnya, seperti pada jaket, sehingga bisa membuka di kedua sisi bagian. Hari ini ritsleting pun digunakan di mana-mana dan digunakan dalam pakaian, koper, barang-barang kulit dan benda-benda lainnya yang tak terhitung jumlahnya.

(Source: historia.id, tau-sejarah.blogspot.com)