You are currently viewing Inspirator Wanita Di Kepolisian;

Inspirator Wanita Di Kepolisian;

Inspirator Wanita Di Kepolisian; Profesi polisi tentu menjadi salah satu mimpi dimiliki sebagian besar orang. Tak hanya pria, banyak wanita juga memimpikan bisa masuk Korps Baju Cokelat. Berbeda dari lainnya, Polwan ini justru awalnya tidak berpikir akan jadi seorang polisi. Meski begitu, kegigihan serta kerja kerasnya justru membawa dia menuju kesuksesan. Polwan ini adalah satu-satunya perwira tinggi wanita yang menjadi Kapolda. Penasaran dengan sosok polisi wanita ini? Berikut yang telah dirangkum oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;

Kapolda Wanita Satu-satunya

Brigjen Pol (Purn.) Rumiah Kartoredjo merupakan seorang brigadir jenderal di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Mantan perwira tinggi Polri ini rupanya menjadi polwan pertama yang pernah menjabat sebagai Kapolda di Indonesia. Kerja keras serta prinsip keseimbangan yang diyakininya berhasil membawa Rumiah menuju puncak pimpinan tertinggi di Kepolisian Daerah (Polda) Banten. Rumiah dilantik sebagai Kapolda Banten pada Januari 2008.

Cita-Cita Ingin Jadi Guru

Siapa sangka, Rumiah awalnya tak pernah terpikirkan untuk menjadi seorang polisi. Apalagi menjadi pimpinan di jajaran kepolisian. Saat masih kecil, Rumiah memiliki cita-cita sebagai seorang guru. Padahal sang ayah H. Kartoredjo merupakan mantan polisi zaman Belanda, mandor di Pabrik Gula Mojo Agung.

Cita-cita Rumiah rupanya juga menjadi keinginan sang ayah kepada anak-anaknya. Ayah Rumiah memang punya mimpi jika anak-anaknya akan menjadi seorang guru bukan polisi seperti dirinya. Meski begitu, sejak kecil Rumiah dan saudaranya dididik untuk taat beragama dan disiplin soal waktu.

Atlet Peraih Emas Sea Games

Tak hanya itu, sejak duduk di bangku SMP, Rumiah lebih banyak berkecimpung di dunia olahraga. Bahkan dia pernah menjadi atlet daerah. Rumiah melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Olah Raga (IKIP) Surabaya (sekarang Unesa) pada tahun 1975. Saat masih berstatus mahasiswi, Rumiah kembali lagi berkecimpung ke dunia olahraga. Menariknya, dia menjadi atlet nasional softball dan berlaga di Sea Games. Rumiah juga meraih kemenangannya dengan membawa pulang medali emas. Sayang, Rumiah tidak menamatkan perkuliahannya.

Rekam Jejak di Dunia Kepolisian

Rumiah memutuskan untuk mengikuti pendidikan di Sekolah Perwira Militer Sukarelawan (Sepa Milsukwan) ABRI pada tahun 1978. Dia juga melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa) Polri pada tahun 1990. Rumiah terus mengembangkan diri dengan mengikuti pendidikan pada Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) tahun 1995 dan Sekolah Staf Perwira Tinggi (Sespati) Polri pada 2003.

Sebelum menjadi Kapolda, Rumiah juga pernah menduduki sejumlah posisi penting di kepolisian. Diketahui Rumiah pernah menjabat sebagai Komandan Peleton (Danton) Seba Polisi Wanita (Polwan), Kepala Sekolah Polwan (1999), Sekretaris Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Seslemdiklat) Polri. Selain itu, Rumiah hingga kini tercatat telah meraih sedikitnya 5 tanda jasa yakni Satya Lencana Kesetiaan 8 Tahun, Karya Bakti, Dwidya Sistha, Kesetiaan 16 Tahun dan Bintang Bhayangkara Naraya.

Ketua KONI Banten

Rumiah melepas jabatannya sebagai Kapolda pada Februari 2010. Kini dia tengah disibukkan menjadi Ketua KONI Banten. Baru-baru ini, Rumiah terlihat datang menemui Kapolda Banten yang baru saja dilantik yakni Irjen Rudy Herianto. Melansir dari konibanten.or.id, kedatangannya itu dalam rangka silaturahmi. Tak hanya itu, kedatangannya juga untuk membahas persiapan menuju PON Papua yang rencana akan segera diselenggarakan tahun ini.

Kisah Kapolsek Wanita Termuda & Cantik Iptu Dhayita, Anak Buahnya Seumuran Ayahnya

Profesi sebagai anggota polisi memang menjadi impian banyak orang. Apalagi menjadi seorang polisi wanita atau Polwan. Segala upaya dilakukan agar bisa mencapai impian tersebut. Seperti Iptu Dhayita Daneswari yang sudah menjadi Kapolsek di usia 23 tahun. Tentu saja hal itu membuatnya menjadi sosok Kapolsek termuda sepulau Jawa. Menariknya, Iptu Dhayita juga harus memimpin para anggotanya yang mempunyai usia jauh di atasnya. Berikut ulasannya:

Kapolsek Wanita Termuda

Melansir dari akun YouTube Mediatama Co, Iptu Dhayita Daneswari lahir pada 24 Desember 1991. Dhayita menjabat sebagai Kapolsek di saat umurnya masih berusia 23 tahun. Hal ini membuat Dhayita menjadi Kapolsek termuda sepulau Jawa Dhayita. Dhayita menjabat sebagai Kapolsek di Mapolsek Candisari dan memimpin 30 personel anggota polisi. Saat itu, Dhayita telah memiliki tanggung jawab keamanan wilayah pada 7 kelurahan di Semarang.

Usia Anak Buah Jauh di Atasnya

Tanggung jawab serta amanah yang diterimanya tentu tidak mudah. Terlebih diketahui para anggotanya di Mapolsek Candisari rata-rata berusia jauh di atasnya. Meski begitu, dia tetap berusaha bersikap sopan serta santun kepada para anggotanya. “Tetap menggunakan bahasa yang santun dan tegas terutama. Jadi apabila ada anggota saat melaksanakan tugas piket tidak datang tepat waktu, saya pun harus berani untuk menegur. Jadi di sini saya tetap menerapkan sistem saling menghargai dan bijaksana dalam mengambil keputusan dan tetap bersifat tegas,” jelas Iptu Dhayita Daneswari.

Rekam Jejak Iptu Dhayita Daneswari

Melansir dari akun YouTube Official NET News, Dhayita merupakan siswa lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 44 Wiratama Bhayangkara pada tahun 2012. Sebelum menjadi Kapolsek, Dhayita pernah bertugas sebagai Panit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu di Mapolrestabes Semarang. Dia juga pernah bertugas di Unit Layanan Perempuan dan Anak. Dengan jenjang jabatannya itu, Dhayita berharap bisa terus menjalankan tugas dengan maksimal dan mengharumkan nama Polri.

Sosok Iptu Dhayita di Mata Anggotanya

Iptu Dhayita Daneswari dikenal sebagai sosok yang baik di mata para anggotanya. Tak hanya itu, Dhayita juga dikenal dekat dengan anak buahnya. Meskipun usianya jauh lebih muda, Dhayita mampu menghormati anggotanya. “Ibu Kapolsek walaupun termuda di Jawa kemungkinan menjabat Kapolsek, saya kira baik, dekat dengan anggota, memimpin dan membina para anggota. Walaupun anggota lebih tua dari beliaunya tapi beliau juga bisa sebagai pemimpin kita tetap menghormati,” ujar Aiptu Endro Rilarso, Kanif. Provos Polsek Candisari.

Dhayita di Mata Keluarga

Dhayita merupakan satu-satunya yang berprofesi sebagai anggota kepolisian di keluarganya. Tentu saja, orang tua Dhayita mengaku sangat bangga, sang anak mampu berprestasi di kepolisian. “Di antara saudara-saudaranya memang dia yang paling bertanggung jawab. Kalau pulang dari selama dia menjadi Kapolsek ini memang pulangnya malam gitu ya. Kadang dia pulang magrib, kemudian dia salat, kemudian berangkat lagi ke kantor sampai nanti jam 2 malam atau jam 3 pagi. Nah itu bapaknya yang sering nunggu di depan, merasa was-was. Jadi sering nunggu, enggak tidur,” ungkap Riche Hariyati, ibu Iptu Dhayita Daneswari.

(Source: Merdeka.com)

Leave a Reply