Jenis Peluru Tank

JENIS PELURU TANK

Persenjataan utama sebuah tank tempur adalah meriam atau kanon. Meriam ini menembakkan proyektil berkecepatan tinggi untuk menghancurkan musuh. Untuk menghancurkan target yang berbeda secara efektif maka dibutuhkan jenis peluru tank atau proyektil yang berbeda pula. Peluru tank yang digunakan ada bermacam-macam, namun pada dasarnya bisa dibagi menjadi dua jenis utama, yakni peluru kinetik dan peluru high explosive.

Peluru kinetik, murni hanya mengandalkan energi kinetik dari proyektil yang bergerak dalam kecepatan tinggi. Sedangkan peluru high explosive, di dalam peluru diisikan bahan peledak yang akan meledak saat mengenai target, daya hancurnya berasal dari kekuatan ledakan bahan peledak. Peluru tank jenis kinetik adalah yang paling awal digunakan. Energi kinetik yang dihasilkan digunakan untuk menjebol armor atau lapis baja kendaraan atau tank musuh. Sesuai dengan rumus energi kinetik, (Ek=1/2m.v2), daya hancur peluru kinetik tergantung dari dua faktor yakni massa dan kecepatan. Semakin besar massa dan kecepatan peluru kinetik, maka semakin besar pula daya tembus dan daya hancurnya.

Karena ukuran proyektil relatif tetap karena dibatasi oleh diameter laras meriam tank, maka untuk meningkatkan massa proyektil, digunakan material dengan densitas atau massa jenis yang besar, misalnya timbal atau timah hitam. Jenis peluru tank yang kedua adalah peluru yang daya hancurnya tidak mengandalkan kecepatan proyektil, tetapi pada bahan peledak yang dibawanya.

 

 

 

 

Peluru tank jenis ini disebut sebagai HE (High Explosive) karena diisi bahan peledak berdaya ledak tinggi. Namun meledakkan begitu saja bahan peledak di luar tank musuh tidak akan efektif, armor yang tebal pada tank mampu menahan ledakan konvensional. Untuk itu, peluru tank jenis HE dirancang sedemikian rupa agar kekuatan ledakan bahan peledak mampu secara efektif menghancurkan tank lawan. Diantara desain peluru tank jenis High Explosive adalah : HESH (High Explosive Squash Head). Pada saat menghantam sasaran, bagian depan dari peluru HESH ini melebar karena tekanan energi kinetik, kemudian detonator yang terdapat pada belakang peluru memicu ledakan bahan peledak yang ada di dalam peluru, ledakan bahan peledak dengan penampang lebar dan menempel pada badan tank menimbulkan gelombang kejut yang merambat ke seluruh dinding tank.

Pada bagian dalam dinding tank baja yang terkenal ledakan peluru tank akan pecah dan serpihannya terlempar dengan kecepatan sangat tinggi. Serpihan ini akan membunuh seluruh kru yang ada di dalam tank. Jenis peluru tank dengan isian bahan peledak lainnya adalah peluru tank jenis Canister. Peluru tank jenis ini berisikan bola-bola logam kecil yang bertujuan untuk melawan pasukan infanteri yang umumnya terpencar dalam jumlah banyak. Peluru tank jenis Canister ini akan meledak setelah berada di area target dan melontarkan pecahan logam ke segala arah.

Jenis peluru tank selanjutnya adalah HEAT (High Explosive Anti Tank). Ini adalah jenis peluru tank yang memuat bahan peledak yang berada di belakang kerucut logam yang umumnya terbuat dari tembaga. Peluru tank jenis ini memanfaatkan fenomena “Munroe Effect”. Saat bahan peledak diledakkan, akan membuat kerucut logam ini terfokus di tengah dan bergerak ke depan dalam kondisi superplastis dan kecepatan sangat tinggi. Kecepatan superplastis tembaga yang disebut “jet” ini bisa mencapai lebih dari 20 kali kecepatan suara. Aliran tembaga panas berkecepatan hipersonik ini mampu menembus baja yang sangat tebal. Ketika ledakan ini menembus hingga ke dalam tank, energi ledakan menyebar ke segala arah meluluh lantakkan semua yang ada di dalam tank.

 

 

Peluru kinetik modern didesain untuk memaksimalkan semua faktor yang menentukan energi kinetik dan daya tembus sebuah peluru tank. Bentuk peluru tank yang memanfaatkan energi kinetik ini didesain berdiameter kecil dan ujung runcing untuk mengurangi hambatan udara saat terbang serta dibuat dengan material yang lebih keras dari baja, misalnya Tungsten Karbida dan Depleted Uranium (DU). Contoh peluru tank dengan energi kinetik yang dipakai di era modern saat ini adalah peluru APFSDS (Armor Piercing Fin Stabilized Discarding Sabot).