Kapolri Akui Ada Waktu Tertentu Serangan KKB Meningkat, Penanganan Sudah Disiapkan; Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui terjadi peningkatan penyerangan dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Terutama dalam waktu tertentu menjelang akhir tahun. “Baik, tentunya di wilayah Papua juga ada eskalasi yang harus kita perhatikan. Karena memang ada tanggal-tanggal tertentu yang menjadi kegiatan dari kelompok KKB,” kata Sigit kepada wartawan usai kegiatan Kasatwil yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (14/12).
Sigit mengatakan, Polri telah mengantisipasi serangan KKB tersebut dengan memberikan tugas kepada Satgas Damai Cartenz. Menurut Sigit, Satgas Damai Cartenz telah menyiapkan mengambil langkah-langkah mengantisipasi aktivitas KKB tersebut.
“Dan ini tentunya sudah kita berikan tugas khusus kepada tim yang juga di dalam Satgas Damai Cartenz untuk melakukan langkah-langkah,” ujar dia.
Baku Tembak dengan KKB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penembakan terhadap aparat keamanan pada Selasa (13/12) kemarin, sekira pukul 12.20 Wit. Kejadian ini terjadi saat akan membuka pemalangan jalan di KM 1 Jalan Trans Yapen Saubeba-Angkaisera.
“Iya benar, kejadian itu terjadi pada Selasa siang, saat anggota menerima laporan dari masyarakat bahwa terjadi pemalangan jalan di Pertigaan Saubeba Kampung Tindaret Distrik Yapen Utara Kabupaten Kepulauan Yapen,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya, Rabu (14/12).
Ia menjelaskan, setelah anggota Polres Kepulauan Yapen menerima laporan tersebut. Kabag Ops Polres Kepulauan Yapen langsung mengumpulkan anggota untuk membuka dan membersihkan pemalangan jalan.
Kemudian, sekitar pukul 12.20 Wit, anggota tiba di KM 1 Jalan Trans Yapen Saubeba-Angkaisera. Namun, saat itu mereka terhalang oleh dua batang kayu yang terpasang di tengah jalan.
“Pada saat hendak membuka palang tersebut KKB melakukan tembakan dari arah bukit kearah anggota yang berada di TKP. Akhirnya terjadi kontak tembak, sembari anggota mencari posisi yang aman dan memperhatikan pelaku penembakan yang berada di ketinggian,” jelasnya.
Tak hanya itu, petugas juga diserang dengan bom molotov. Setelah kurang lebih satu jam kontak tembak, anggota kemudian mencari signal untuk meminta bantuan ke Polres Kepulauan Yapen.
“Setelah bantuan tiba anggota kembali melakukan penyisiran di lokasi penembakan, namun pelaku penembakan telah meninggalkan lokasi kejadian,” ungkapnya.
Namun, KKB melakukan pembakaran terhadap dua unit kendaraan milik Polres Kepulauan Yapne yang dibawa saat akan membersihkan lokasi pemalangan dan satu unit mobil mengalami rusak berat.
Kamal menyebut, dari romobongan Polres membawa tiga orang operator sensor, satu diantaranya meninggal dunia atas nama Yeferson Sayuri akibat luka tembak pada bagian punggung, korban langsung dievakuasi ke RSUD Serui.
“Korban tadi malam sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk disemayamkan. Memang kontak tembak ini tidak bisa dipungkiri karena posisi mereka berada di ketinggian dan anggota sudah berupaya melakukan pembalasan dan mencari posisi yang menguntungkan,” sebutnya.
“Alhamdulilah seluruh anggota selamat namun kami sayangkan dari rombongan itu ada yang meninggal,” sambungnya.
Kamal memastikan, situasi saat ini di Kabupaten Kepulauan Yapen cukup kondusif. Namun, Kapolres dan seluruh anggota tetap melakukan kegiatan-kegiatan preventif dan kasus kontak tembak ini sedang diselidiki oleh Polres Kepulauan Yapen
“Mudah-mudahan Yapen saat ini dan kedepan lebih kondusif, karena korban dari peristiwa tersebut merupakan warga asli Yapen,” tutupnya.
(Source: Merdeka.com)