Kepercayaan Publik Meningkat, Polri Janji Terus Evaluasi Kinerja

Kepercayaan Publik Meningkat, Polri Janji Terus Evaluasi Kinerja

Kepercayaan Publik Meningkat, Polri Janji Terus Evaluasi Kinerja; Kepercayaan publik terhadap Polri meningkat sebesar 70,8 persen. Hal ini berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia. Korps Bhayangkara merespons hasil survei tersebut. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya akan terus menjalankan dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

“Polri terus akan menjalankan transformasi khususnya di bidang pelayanan publik, operasional dan pengawasan untuk terus bekerja keras dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan,” kata Dedi saat dihubungi, Senin (27/3).

Selain itu, pihaknya juga akan mendengarkan aspirasi masyarakat. Hal ini juga sebagai upaya dalam meningkatkan kinerja Polri.

“Mendengarkan aspirasi publik agar terus bisa meningkatkan kinerja Polri ke depan. Juga menjalin komunikasi, koordinasi dan bersinergi dengan stakeholders terkait serta masyarakat,” ujarnya.

Deretan Kasus Naikkan Kepercayaan Publik
Sebelumnya, survei Indikator Politik Indonesia kembali mengeluarkan hasil survei terbaru terhadap Polri. Kali ini, kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara sebesar 70,8 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, kepercayaan publik terhadap Polri pada Desember 2022 hanya sebesar 66,5 persen. Kini, meningkat menjadi 70,8 persen.

“Dalam temuan kami, public trust Polri kini berada di angka 70,8 persen, menempatkan Polri berada di atas partai politik dan DPR,” ungkapnya saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik Dalam Dua Surnas Terbaru’ secara virtual, Minggu (25/3).

Dalam temuan Indikator, penanganan kasus investasi bodong, KSP Indosurya, termasuk penerapan tilang elektronik telah meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri.

Korps Bhayangkara juga terlihat semakin transparan dalam menyampaikan informasi kepada publik terkait tindakan yang dilakukan. Pasalnya, hal ini membuat publik semakin percaya bahwa Polri benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan tertentu.

Peningkatan kepercayaan publik terhadap Polri juga dibuktikan dengan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap pelayanan yang diberikan oleh Polri.

Metode Survei
Survei tingkat kepercayaan terhadap lembaga ini dilakukan pada 9-16 Februari 2023, dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel ini berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

“Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%,” kata dia.

Ia menyebut, responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen, dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

“Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti,” ujarnya.

(Source: Merdeka.com)

Leave a Reply