Kisruh KKB Papua; Intensitas kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua, meningkat. Aparat hingga warga sipil jadi korban kekerasan. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan KKB tengah mencari perhatian. Selain melakukan kekerasan, KKB disebut menyebarkan fitnah kepada TNI-Polri agar masyarakat terprovokasi. “Dalam rentetan kasus tersebut telah jatuh korban baik itu dari anggota TNI dan warga sipil yang ada di Kabupaten Intan Jaya. Ini menjadi perhatian banyak pihak bahwa kasus kekerasan yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya merupakan kasus yang kekerasan yang tidak beradab yang dilakukan oleh KKB,” kata Kombes Kamal, hari senin. Berikut yang telah dirangkum oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;
Terbaru, lanjutnya, KKB menyebarkan isu bahwa pendeta Yeremia Zanambani tewas ditembak pihak TNI. Dia mengatakan isu tersebut sebagai fitnah. “KKB melalui juru bicaranya saat ini kembali menebar fitnah dengan mengatakan bahwa TNI-lah pelaku penembakan. Saat ini KKB sedang mencari momen untuk menarik perhatian di Sidang Umum PBB akhir bulan ini,” ungkapnya. Dia mengatakan fitnah tersebut dilempar KKB di medsos juga untuk menghasut masyarakat. Dia mengatakan rangkaian kejadian ini sudah diatur pihak KKB. “Kami mengimbau kepada warga masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan sebaran fitnah oleh KKB, khususnya melalui medsos. Fitnah mereka di media sosial, jelas sudah setting-an dan rekayasa untuk menghasut masyarakat sekaligus menyudutkan TNI/Polri dan pemerintah menjelang Sidang Umum PBB,” ungkapnya. Selain Pendeta Yeremia, seorang warga sipil bernama Badawi (49) tewas karena luka bacok yang dialaminya.
Beberapa hari sebelumnya, dua warga sipil bernama Laode Anas Munawir (33) dan Fathur Rahman (23) juga jadi korban penembakan. La Ode Anas Munawir mengalami luka tembak di lengan tangan sebelah kanan. Sedangkan Fathur Rahman terluka tembak di bawah pusar dan luka sayat di atas kening. Keduanya dievakuasi ke RSUD Timika untuk mendapat pengobatan. Selain warga sipil, dua anggota TNI, yakni Serka Sahlan dan Pratu Dwi Akbar Utomo, gugur ditembak KKB. Serka Sahlan diserang KKB pada Kamis (17/9) sekitar pukul 14.20 WIT. Saat itu Serka Sahlan sedang dalam perjalanan membawa logistik. Sementara Pratu Dwi Akbar bertugas sebagai Satgas BKO aparat Teritorial Koramil Persiapan Hitadipa di Kabupaten Intan Jaya. Satgas Apter diketahui bertugas untuk menyiapkan Koramil dan Kodim baru dalam rangka membantu pemda dalam berbagai program pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kapen Kogabwilhan III, Kol Czi IGN Suriastawa mengatakan juru bicara KKB secara terbuka mengeluarkan pernyataan ancaman, intimidasi, dan provokasi kepada seluruh penerbangan di Papua yang mengangkut personel TNI dan Polri. “Gerombolan ini memang selalu memanfaatkan momen-momen tertentu untuk cari perhatian dunia internasional dan kali ini dilakukan menjelang Sidang Umum PBB minggu mendatang. Kepada warga masyarakat, untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan kebohongan yang terus dilancarkan di akun medsosnya,” ujar Suriastawa. Sebelumnya, Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono menjelaskan, sejauh ini sudah ada 46 kasus kekerasan yang dilakukan oleh KKB. Adapun korban meninggal sebanyak 9 orang dari kalangan sipil hingga aparat keamanan.
“Pada tahun 2020 telah terjadi sebanyak 46 kasus kekerasan yang dilakukan KKB. Dari data yang berhasil kami himpun, dari 46 kasus kekerasan oleh KKB yang dilakukan sampai saat ini, korban meninggal dunia sebanyak 9 orang yakni 5 orang warga sipil, 2 anggota TNI dan 2 anggota Polri,” jelas Awi saat konferensi pers secara daring, Selasa (15/9). “Untuk korban yang mengalami luka sebanyak 23 orang yakni 10 sipil, 7 anggota TNI, dan 6 anggota Polri,” lanjutnya.
Polisi: Rentetan Penembakan di Intan Jaya Ulah KKB Dipimpin Jelek Waker
Aparat TNI dan Polri tengah memburu pelaku tindak kekerasan dengan senjata api yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua. Rentetan kasus kekerasan yang dilakukan KKB di Intan Jaya dipimpin Jelek Waker. “Dari rentetan-rentetan tindak kekejian KKB beberapa hari terakhir di Intan Jaya merupakan aksi KKB yang dipimpin oleh Jelek Waker, menembaki aparat, warga sipil, pesawat, itu ulah KKB,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Senin (21/9/2020). Kamal menambahkan, KKB kelompok Jelek Waker juga turut melakukan aksi teror penembakan-penembakan di Tembagapura, Timika, Papua. Dia mengatakan KKB kelompok Jelek Waker kembali ke Intan Jaya karena terus diburu aparat di Tembagapura.
Mereka lalu melakukan aksi kekerasan di Intan Jaya. Beberapa korban jiwa jatuh akibat kekerasan KKB. Dua prajurit TNI gugur akibat bentrokan senjata dengan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Pada peristiwa yang terjadi Sabtu (19/9) itu, kedua prajurit TNI tersebut tewas usai tertembak. Di distrik yang sama, pendeta Yeremia Zanambani meninggal dunia usai ditembak oleh anggota KKSB. Namun, pihak KKSB lalu menyebarkan informasi di media sosial bahwa pelaku penembakan adalah TNI. Beberapa hari sebelumnya, pada Kamis (17/9) KKSB juga berulah dengan membacok pengemudi ojek bernama Badawi menggunakan parang hingga meninggal di lokasi. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.50 WIT. Peristiwa kedua terjadi pada pukul 14.20 WIT, KKSB menghadang anggota BKO Koramil Persiapan yang sedang membawa logistik bernama Serka Sahlan. Serka Sahlan pun gugur karena luka tembak.
Prajurit TNI Gugur Ditembak KKSB di Distrik Hitadipa Papua
Dua prajurit TNI gugur akibat bentrokan senjata dengan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Prajurit TNI tersebut tewas usai tertembak. “Telah terjadi penyerangan Pos Koramil Persiapan Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya. Dalam peristiwa tersebut mengakibatkan gugurnya salah satu anggota BKO Koramil Persiapan, Pratu Dwi Akbar Utomo karena luka tembak,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/9/2020).
Peristiwa penyerangan Pos Koramil tersebut terjadi kemarin. Saat kejadian, Reza menjelaskan satuan BKO Koramil dan Kodim Persiapan sedang mempersiapkan pendirian Koramil dan Kodim.m”Sedangkan tugas pokok dari Koramil dan Kodim tersebut adalah membantu pemerintah daerah melalui pembinaan teritorial untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta percepatan pembangunan di wilayah Papua,” ucap Reza. Kapendam mengungkapkan, pada Kamis (17/9) KKSB juga berulah dengan membacok pengemudi ojek bernama Badawi menggunakan parang hingga meninggal di lokasi. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.50 WIT. Peristiwa kedua terjadi pada pukul 14.20 WIT, KKSB menghadang anggota BKO Koramil Persiapan yang sedang membawa logistik bernama Serka Sahlan. Serka Sahlan pun gugur karena luka tembak. Kapendam menyayangkan kejadian tersebut. Reza berharap seluruh komponen masyarakat di wilayah Papua ikut bersama-sama membangun Papua dengan penuh kedamaian untuk kesejahteraan seluruh masyarakat Papua.
Diberitakan sebelumnya, pendeta Yeremia Zanambani meninggal dunia usai ditembak oleh anggota KKSB di Hitadipa, Papua. TNI menyebut tindakan KKSB itu untuk mencari perhatian menjelang sidang utama PBB. Kapen Kogabwilhan III, Kol Czi IGN Suriastawa, mengatakan para anggota KKSB itu telah menyebar fitnah bahwa TNI telah melakukan penembakan. Padahal faktanya, kata Suriastawa, penembakan itu dilakukan oleh KKSB. “Seperti yang telah saya sampaikan kemarin, mereka sedang mencari momen menarik perhatian di Sidang Umum PBB akhir bulan ini. Dan inilah yang saya khawatirkan, bahwa rangkaian kejadian beberapa hari ini adalah settingan mereka yang kemudian diputarbalikkan bahwa TNI menembak pendeta. Harapan mereka, kejadian ini jadi bahan di Sidang Umum PBB. Saya tegaskan, bahwa ini semua fitnah keji dari KKSB,” kata Suriastawa dalam keterangan tertulis, Minggu (20/9).
(Source: news.detik.com)