Letjen TNI Dudung Kerahkan Pasukan Bantu Korban Banjir Bandang di Batu; Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurachman melalui Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Andi Muhammad mengerahkan ratusan prajurit tempur Kostrad untuk membantu para korban bencana banjir bandang yang terjadi di Batu, Malang, Jawa Timur. Prajurit yang dikerahkan oleh Mayjen TNI Andi Muhammad ke lokasi bencana terdiri dari Yonkes 2/YBH/2 Kostrad, Yonbekang 2/MWJ/2 Kostrad, dan Yonarhanud 2/ABW/2 Kostrad. “Sejumlah 100 personel dan seluruh personel masing-masing Satuan telah bersiaga di lokasi sejak pukul 23.00 WIB di Batu,” kata Mayjen TNI Andi Muhammad dalam keterangan resmi Penkostrad, Jum’at, 5 Nopember 2021 kemarin.
Sebagaimana diketahui, BNPB mengatakan banjir bandang yang menerjang wilayah Batu, Malang itu terjadi pada hari Kamis, 4 Nopember 2021 sekitar pukul 17.23 WIB. Banjir bandang yang disebabkan curah hujan yang tinggi itu telah menyebabkan material lumpur, sampah dan kayu yang ada di hulu Sungai Susuh meluap hingga setinggi kurang lebih 20 meter. Adapun perkampungan warga yang terkena dampak bencana alam di wilayah Batu itu adalah Kecamatan Bumi Aji, Desa Sumber Brantas, Desa Bulu Kerto, Desa Tulung Rejo, Desa Padang Rejo, Desa Sidomulyo. Menurut data sementara yang diperoleh Divif 2 Kostrad, banjir bandang yang melanda perkampungan warga tersebut telah menyebabkan korban jiwa, diantaranya 15 orang diperkirakan hilang (hanyut), 4 orang ditemukan selamat, 11 orang dalam pencarian. Kerugian materil 4 kendaraan hanyut, dan 1 unit rumah terendam.
“Saat ini musim hujan telah tiba. Kondisi itu mengakibatkan potensi bencana alam terjadi. Dari bencana banjir bandang, bencana longsor, hingga potensi gempa yang berpeluang mengancam. Lebih lanjut, sampai dengan saat ini, situasi dan kondisi di wilayah Batu, Malang memang masih pada level siaga bencana. Namun bencana bisa datang kapan saja dan dimana saja. Untuk itu Satuan Jajaran Divif 2 Kostrad harus tetap siap siaga (S3B) menghadapi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi,” ujar Panglima Divif 2 Kostrad.
Banjir Bandang Kota Batu, 11 Warga Masih Hilang
Banjir bandang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno, Kamis (4/11). Berdasarkan laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, banjir bandang tersebut menyebabkan 15 orang hanyut terseret aliran sungai yang meluap. Sebanyak empat orang sudah ditemukan dalam kondisi selamat, namun 11 lainnya masih dalam pencarian.
“Empat (orang) sudah ditemukan. Alhamdulillah selamat semua. Tinggal 11 orang yang belum ditemukan,” jelas Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/11). Rochim menambahkan, berdasarkan laporan visual sementara dari BPBD Kota Batu, arus sungai anak sungai Brantas yang melintas di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, terpantau mengalir sangat deras dengan membawa beberapa material lumpur, batu dan potongan pohon serta puing bangunan.
Banjir bandang tersebut menurut laporan sementara telah berdampak di sejumlah desa di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Adapun rinciannya adalah Desa Sumber Brantas, Desa Bulu Kerto, Desa Tulung Rejo, Desa Padang Rejo dan Desa Sidomulyo. “Yang terdampak ini desa yang dialiri anak sungai Brantas,” jelas Rochim. Data kerugian materil yang dicatat sementara oleh BPBD Kota Batu meliputi empat kendaraan hanyut dan satu unit rumah terendam. Untuk percepatan penanganan banjir bandang tersebut, Tim BPBD Kota Batu dibantu lintas instansi terkait termasuk TNI dan Polri telah melakukan koordinasi, kaji cepat, pendataan lebih lanjut dan menyiapkan lokasi pengungsian.
Tim juga fokus untuk pencarian para korban dan evakuasi atau penyelamatan warga yang terdampak banjir serta pembersihan sarana dan prasarana yang terdampak banjir bandang. “Operasi penanganan darurat sudah berjalan, tapi memang untuk malam ini fokus untuk pencarian pertolongan sama pembersihan dan pemulihan sarana prasarana vital jalan-jalan yang tertutup lumpur,” jelas Rochim.
Dalam keterangan terpisah, BPBD Kota Malang melaporkan bahwa banjir terjadi di permukiman bantaran sungai wilayah DAS Brantas yang melintasi Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Selain membawa material potongan kayu dan sampah, banjir tersebut juga menyebabkan beberapa rumah warga di Kelurahan Jatimulyo juga terendam air dengan Tinggi Muka Air (TMA) kurang lebih 10 sentimeter. “Kelurahan Jatimulyo, air sudah meluap ke permukiman dengan ketinggian 10 sentimeter,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang, Asmi.
Asmi menuturkn, dari kejadian tersebut, satu unit jembatan mengalami kerusakan akibat diterjang aliran banjir yang berasal dari hulu anak Sungai Brantas. Sementara itu, kerugian lain dan korban jiwa masih dalam pendataan lebih lanjut oleh tim BPBD Kota Malang.
(Source: viva.co.id, cnnindonesia.com)