Moeldoko soal Aturan Tinggi Badan Calon Anggota TNI: Prajurit Disiapkan untuk Perang; Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi keputusan Panglima TNI yang merevisi tinggi badan calon anggota TNI. Menurutnya, TNI disiapkan untuk berperang, bukan baris-berbasis. Maka, persoalan tinggi badan prajurit itu bisa disesuaikan.
“Prajurit TNI disiapkan dibentuk untuk perang bukan untuk baris-berbaris bukan untuk protokol jadi ketinggiannya itu bisa disesuaikan,” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Kamis (29/9).
Moeldoko lalu bercerita saat momen dirinya bersama prajurit Prancis. Dia sempat meledek kalau postur tinggi prajurit tersebut pendek.
“Teman saya dari Prancis itu pendek, eh kok lu bisa pendek begini jadi prajurit?” ucapnya.
“Hey Moeldoko kamu ngerti gak kalau kita perang, kita harus melewati lorong-lorong kecil orang-orang seperti saya ini lah yang bisa melewati,” kata Moeldoko menirukan jawaban prajurit Prancis itu.
Moeldoko menjelaskan, makna dari hal itu adalah bahwa prajurit dibentuk untuk bertempur, bukan sekadar protokoler. Sehingga, persoalan tinggi badan bisa disesuaikan.
“Maknanya apa? prajurit itu dibentuk untuk bertempur bukan untuk sekedar protokoler atau baris berbaris sehingga persoalan tinggi badan dan seterusnya itu disesuaikan,” terangnya.
“Kalau kita lagi gizinya bagus masyarakat Indonesia udah mulai tinggi-tinggi ya mungkin menyesuaikan, jadi jangan itu menjadi persoalan,” ucap Moeldoko.
(Source: Merdeka.com)