Pedoman Jiwa Korsa TNI;Salah satu sarana mengenang sejarah lahir dan perjuangan TNI AD berawal dari Ambarawa. Ambarawa merupakan salah satu tempat bersejarah yang penting dan fenomenal bagi bangsa Indonesia. Peristiwa besar perang antara pejuang yang dipimpin Pangsar Jenderal Soedirman dalam peristiwa Palagan Ambarawa dengan yang kondisi tentara pejuang (TNI AD) saat itu masih menggunakan persenjataan tradisional, namun mampu membuat tentara Belanda bertekuk lutut di Ambarawa. Kemenangan yang didapat itu, karena didorong oleh semangat patrotisme yang membara yang terus dikobarkan dalam semangat perlawanan mengusir Belanda. Melihat situasi yang dihadapi dan kondisi medan di wilayah Ambarawa, Pangsar Jenderal Soerdirman berupaya mencari taktik jitu untuk melumpuhkan Belanda. Dengan menggunakan taktik Supit Urang (pengepungan rangkap dari dua sisi yang membuat musuh betul-betul terkurung dan tidak bisa keluar), tentara Belanda dapat dilumpuhkan.
Peristiwa yang dikenal dengan Palagan Ambarawa ini membuat Belanda berpikir ulang untuk berperang melawan tentara Indonesia. Untuk itulah peristiwa Palagan Ambarawa telah menginspirasi TNI AD dan dijadikan sebagai Hari Juang Kartika (HJK) yang diperingati setiap tanggak 15 Desember. Komandan Koren 032 Wirabraja (WBR) Brigjen TNI Mirza Agus mengatakan, peringatan Hari Juang Kartika (HJK) ke 73, sesuai dengan tema TNI AD Mengabdi dan Membangun Bersama Rakyat, maka momen HJK ini sangat pas menjadikan momen bersejarah ini sebagai tolak ukur dan memupuk semangat jiwa korsa prajurit. Dikatakan Brigjen TNI Mirza Agus, momen ini juga merupakan suatu sarana untuk mengenang kembali sejarah lahir dan perjuangan TNI AD sehingga diharapkan dapat memupuk semangat dan jiwa korsa prajurit-prajurit TNI AD dalam meningkatkan pengabdian kepada negara dan bangsa. Peringatan Hari Juang Kartika tahun 2018 perlu dijadikan momentum strategis untuk introspeksi dan mengekspresikan diri tentang peran yang diberikan serta dalam rangka mewujudkan TNI AD yang profesional, berdisiplin tinggi, jago perang, jago tembak, jago beladiri dan memiliki fisik yang prima.
Perihall peringatan HJK tahun 2018 lalu, Danrem 032/WBR Brigjen TNI Mirza Agus, menjelaskan peringatan HJK tahun ini masing-masing Kotama/Kodam telah dan akan menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti penghijauan, pengobatan gratis, karya bakti, bhakti sosial dan lain sebagainya. Secara terpusat, peringatan HJK akan dilaksanakan di lapangan Pangsar Sudirman, Ambarawa mulai tanggal 7 hingga 15 Desember 2018 silam. Untuk Sumatera Barat atau Kodam I/BB dipusatakan di Korem 032/WBR yang diselenggarakan di lapangan Imam Bonjol ini.Selum acara puncak berbagai kegiatan baktii sosial sudah kita lakukan, seperti bedah rumah, pengobatan masal, operasi bibir sumbing, donor darah dan banyak lagi, sudah terlaksana dengan baik, termasuk penghijauan dengan melakukan penanaman pohon pada tempat rawan terjadi bencana. Sdangkan pincak dari kegiatan ini kita gelar ini melibatkan sekitar 10 ribu lebih peserta. Kegiatan puncak ini nantinya akan diisi dengan acara makan banjamba. Ini melibatkan TNI, Polri, siswa dan mahasiswa, kemujdian parade militer.
Lebih jauh dikatakan Agus Mirza, melalui dari formasi makan bajamba, yang akan diikuti kurang lebih sepuluh ribu peserta, baik dari kesatuan TNI-AD, AL, AU, Polri, instansi pemerintahan, warga sipil dan juga para pelajar dan mahasiswa di wilayah Sumbar. Kemudian akan ada upacara parade de fille ditampilkan pada khalayak saat hari puncak HJK 2018. Mengenai moto HJK pada tahun tersebut, TNI AD mengabdi dan membangun bersama rakyat, diakui Danrem 032/WBR. Sebagai gambaran di Sumbar, baru baru ini terjadi berbagai musibah bencana alam, namun TNI AD tetap saja berada di terdepan untuk melakukan aksi sosial bersama pihak terkait dan masyarakat.
(Pedoman Jiwa Korsa TNI)
“Dari 14 fungsi ada dua fungsi yang saya garis bawahi, yaitu fungsi membantu pemerintah daerah, fungsi dan membantu terkait menanggulangi kebencanaan. Salahsatunya adalah musibah yang terjadi baru baru, Dua fungsi itu katanya, dikoordinasikan dengan instansi dan satuan, seperti Polri, TNI-AL, AU, maupun BPBD Provinsi dan Kota ,” tandas Brigjen TNI Mirza Agus.
Mendikbud Gandeng TNI Ajarkan Siswa Jiwa Korsa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengikat kerja sama dengan TNI dalam program pengenalan lingkungan sekolah. Lewat program itu personel TNI akan masuk ruang kelas sekolah di seluruh Indonesia untuk menanamkan pendidikan karakter, terhitung mulai tahun ajaran baru. Mendikbud Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa program tersebut akan efektif berlaku di semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, serta sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan.
“Intinya kami akan melibatkan personel TNI seluruh Indonesia untuk ikut menyukseskan berpartisipasi dan mengisi materi-materi pelatihan yang memang cocok dan relevan kalau itu dilakukan oleh TNI terutama berkaitan dengan penanaman disiplin, dasar-dasar kedisiplinan untuk para siswa,” ucap Muhadjir saat dalam konferensi pers di gedung Kemendikbud. Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan pihaknya sudah bersiap dalam program ini. Hadi menyebut ada 60 ribu personel Babinsa yang belum termasuk anggota, yang tersebar di markas Komando Rayon Militer (Koramil). Selain itu, pihaknya juga menerjunkan personel dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) untuk sekolah-sekolah di wilayah pesisir dan personel angkatan udara untuk wilayah yang berada di sekitar pangkalan udara mereka. “Oleh sebab itu agar semua bisa memberikan pelajaran, metodenya bagaimana, kita diberikan pelatihan dari Kemendikbud seperti disampaikan Pak Menteri tadi,” jelas Marsekal Hadi.
(Pedoman Jiwa Korsa TNI)
Adapun bentuk pendidikan karakter yang bakal diberikan oleh TNI kepada para siswa SD, misalnya, dapat berupa latihan baris-berbaris hingga tata cara upacara bendera. “Baris berbaris itu sama saja menanamkan jiwa korsa, saling menghargai satu sama lain, termasuk disiplin di dalamnya,” imbuh Hadi. Muhadjir mengatakan kerja sama antara lembaganya dengan TNI sudah tertuang dalam nota kesepahaman. Dengan demikian, ia menegaskan kerja sama ini bersifat permanen dan berlaku untuk semua sekolah di Indonesia, baik itu negeri maupun swasta. “Jadi semua sekolah baik negeri maupun swasta, termasuk sekolah internasional yang masuk di bawah tanggung jawab Kemendikbud semua wajib mengenalkan program pengenalan lingkungan sekolah (PLS) wajib melibatkan personel TNI yang tadi sudah digambarkan keadaan,” jelas Muhadjir. Sejauh ini kedua pihak memperkirakan program pengenalan lingkungan sekolah bersama TNI ini akan berlangsung dua pekan. “Insyaallah tidak akan ada satu sekolah pun yang tidak bisa dijangkau oleh program kerja sama antara TNI dan Kemendikbud ini,” pungkasnya.
Dengan adanya pedoman jiwa korsa, diharapkan semoga solidaritas, kerjasama dan kebersamaan antar prajurit TNI ini bisa di aplikasikan ke masyarakat agar terbentuknya jiwa persatuan yang kuat dari setiap lapisan masyarakat baik dari segi agama, suku, budaya, ras dan lain sebagainya, terutama bagi anda yang mungkin baru pertama kali mendengar istilah tentang jiwa korsa ini. Mau meningkatkan jiwa korsa anda? Tunggu apalagi segera pakai sepatu dinas kerja atau sepatu PDL PDH bahkan Safety dari CV Support Priority Indonesia (SP Collection). Cuma di SP Collection bisa dapat diskon menarik, size besar hingga size 47, serta harga yang dibawah pasaran. Tentunya dengan kualitas yang jempolan. CV Support Priority Indonesia juga melayani pembelian secara ecer, grosir dan pengadaan dalam jumlah besar. Dapatkan harga khusus untuk pengadaan dengan jumlah 500 s/d 1000 pasang keatas untuk semua instansi atau perusahaan anda.
(Source: postmetropadang.co.id, cnn.com)
SALAM JIWA KORSA, ADA JUAL SEPATU PDL BESAR UKURAN 47 GAK BOZ??
Selamat sinag ndan, salam jiwa korsa juga. maaf baru balas. Untuk sepatu PDL PDH kami tersedia dari ukuran 39 s/d 47. Silhakan dikonsultasikan kebutuhan sepatu PDL nya ke CS kami ya ndan dengan menghubungi 0822 8182 7374 atau klik disini bit.ly/WebsitelinkCS. Terima kasih atas kunjungannya ndan ^_^