You are currently viewing Pembukaan Kembali Sektor WIsata

Pembukaan Kembali Sektor WIsata

Pembukaan Kembali Sektor WIsata; Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin siap mendukung Bali menjadi zona hijau Covid-19. Langkah tersebut penting untuk membangkitkan industri pariwisata Bali di dunia internasional. “Ini menjadi contoh destinasi wisata dunia. Jadi orang datang merasa aman, tidak takut apapun karena demikian disiplinnya kita menjaga kesehatan,” kata Budi dalam keterangan pers, Senin (15/3).

Dia mengatakan untuk meyakinkan dunia bahwa Bali merupakan kawasan wisata yang aman dan sehat menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai lembaga internasional. Upaya ini tentunya harus didukung oleh penerapan protokol kesehatan yang ketat. Berikut yang dirangkum Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;

“Agar ini tidak hanya menjadi destinasi wisata lokal tapi harus menjadi destinasi wisata dunia. Untuk itu, ajak berbagai lembaga internasional untuk membantu dan mengawal ini. Kita buktikan bahwa kita bisa sehingga dunia yakin bahwa Bali siap menjadi lokasi wisata yang aman. Saya yakin kita bisa kok,” katanya.

Dia menekankan untuk mewujudkan Zona Hijau Bebas Covid-19, maka daerah yang terpilih harus 100% aman dan sehat. Ada tiga daerah yang diusulkan untuk zona hijau bebas Covid-19 yaitu Ubud di Kabupaten Gianyar, Kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua di Kabupaten Badung dan Sanur di Kota Denpasar.

Budi mendorong agar pelaksanaan vaksinasi 3 kawasan itu dilakukan sesegera mungkin supaya pemulihan ekonomi juga bisa dipercepat. “Saya setuju semua disuntik vaksin di dua daerah itu, kalau bisa suntikan pertamanya kita mulai segera. Saya pingin Maret bisa harus sudah mulai,” bebernya.

Selain vaksinasi, Kemenkes menekankan pergerakan masyarakat maupun trasnportasi yang keluar masuk kawasan selalu terpantau. Kemudian penerapan 3T dilakukan secara masif sesuai standar WHO serta penyediaan infrastruktur seperti RS maupun lab PCR yang bagus.

“Harus ada Lab PCR di sekitar Kawasan Wisata Ubud agar efisien, kalau bisa di atas 500 spesimen per hari. Dan itu enggak boleh lama, selesainya paling lama 24 jam. Oleh karenanya butuh infrastruktur yang prima untuk memastikan seluruh daerah itu aman dan bersih,” ungkapnya. Untuk mewujudkan zona ini, Budi menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektoral termasuk melibatkan sektor swasta. “Karena dengan kolaborasi yang apik kata antara pemerintah dan swasta. Harapannya bukan hanya mewujudkan wisata Bali yang sehat namun juga sophisticated,” tuturnya.

Tiga Daerah Diusulkan Jadi Zona Hijau

Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan ada 3 daerah yang telah diusulkan menjadi Zona Hijau Bebas COVID-19 yakni Ubud di Kabupaten Gianyar, Kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua di Kabupaten Badung dan Sanur di Kota Denpasar.

Adapun penetapan tiga wilayah tersebut sebagai zona hijau tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Berbasis Desa/Kelurahan. Sebagai langkah awal, untuk memastikan kedua wilayah tersebut 100% aman maka akan dilakukan vaksinasi massal COVID-19 bagi orang yang tinggal maupun beraktivitas di kawasan tersebut. Penanggung jawab diserahkan kepada Wali Kota/Bupati daerah masing-masing.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, secara keseluruhan vaksinasi akan diberikan kepada 151.603 ribu orang. Dengan dua kali penyuntikan maka butuh sekitar 303.206 ribu dosis vaksin COVID-19. “Populasi yang akan diberikan vaksin di 3 zona itu warga yang berdomisili di daerah zona, pekerja yang berasal dari daerah zona, dan pekerja dari luar daerah zona.” Kata I Wayan.

Selain data vaksinasi, persiapan lain yang telah dilakukan oleh Pemda adalah menerbitkan ketentuan pelaksanaan protokol kesehatan yang mencakup mobilitas orang, transportasi, serta infrastruktur kesehatan. Aturan ini wajib diberlakukan bagi daerah yang menerapkan Zona Hijau Bebas COVID-19. Aspek lainnya seperti Sumber Daya Manusia Kesehatan, logistik maupun sarana dan prasarana pun telah disiapkan. “Jadi semua orang yang akan beraktivitas di sana (kawasan zona hijau) harus mengikuti ketentuan ini, tetapi kalau hanya lewat saja maka diperbolehkan,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan pariwisata di Bali akan dibuka kembali melihat dari penurun kasus sehingga dapat memungkinkan kegiatan ekonomi dilanjutkan dan implementasi protokol kesehatan di seluruh wilayah Bali hingga ke desa-desa. Luhut mengungkapkan adanya regulasi baru yang diterapkan di Bali yakni diberlakukannya Penalty for Health Protocol. Aturan tersebut dengan tahapan awal sosialisasi dan publikasi mengenai praktek protokol kesehatan, pemantauan praktek protokol kesehatan, pelanggaran protokol kesehatan, peringatan pertama dengan diberlakukannya Penalti Administratif hingga terakhir deportasi. Bali juga tengah bersiap untuk menyambut KTT G-20.

Wayan menjelaskan percepatan pelaksanaan vaksinasi di Bali bertujuan untuk menggerakkan kembali sektor pariwisata yang lumpuh ditempa pandemi yang telah terjadi hampir genap setahun di Indonesia. Ia meminta masyarakat Bali mendukung program vaksinasi agar sektor pariwisata dan ekonomi di Pulau Dewata itu dapat berangsur membaik.

“Di Provinsi Bali memang sektor pariwisata ini menjadi salah satu target yang akan kami lakukan percepatan dalam vaksinasi,” tegasnya.

Wayan meminta warga dan pelaku pariwisata tak perlu lagi ragu terhadap keamanan vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah. Sebab secara pribadi, Wayan sudah rampung mendapat dua dosis suntikan vaksin asal perusahaan China, Sinovac, pada Januari lalu. “Mudah-mudahan dengan demikian apa yang menjadi harapan masyarakat selama ini, kita sudah satu tahun mengalami masalah pandemi ini, itu sudah sangat memberatkan maka upaya program vaksinasi ini harus kita dukung secara bersama-sama,” ujar Wayan.

Sementara itu sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebutkan pihaknya bersama stakeholder terkait akan melakukan pembukaan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. “Menanggapi pernyataan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, saya menyambut baik dan ini merupakan observasi yang sudah kami lakukan dalam berkegiatan di Bali selama dua bulan terakhir. Sampai saat ini Kami sudah berkantor 4 kali di Bali, dan kami melihat pelaksanaan kesiapan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melakukan adaptasi dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Sandiaga.

Dikatakannya kasus Covid-19 di Bali selama sepekan terakhir ini sudah secara konsisten mengalami penurunan. Menparekraf berharap agar protokol kesehatan 3M bisa ditingkatkan seiring dengan peningkatan jumlah testing, tracing, dan treatment. “Saya melihat sendiri di Desa Penglipuran dan pusat ekonomi kreatif seperti di Nusa Dua menunjukkan tren semakin membaik. Sudah saatnya kita secara bertahap menyiapkan pembukaan pariwisata di Bali,” ungkap Sandiaga Uno.

Kemenparekraf selalu berkoordinasi dengan Gubernur, pemerintah Kabupaten Kota di Bali, Menteri Luar Negeri, Menkumham, Menkes, Satgas Covid-19. Dimana secara garis besar kebijakan ini diambil mengacu pada data-data terakhir. “Jika data-data ini terus mengalami penurunan penularan, dan kepatuhan meningkatkan, serta vaksinasi lebih terdistribusi. Rencananya kami akan meninjau kesiapan vaksinasi yang akan dikolaborasikan dengan beberapa pihak termasuk Kementerian kesehatan,” tambah Sandiaga Uno.

Kemenparekraf melihat vaksinasi ini sebagai kick off. Lebih dari 13 ribu pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan divaksinasi di tahap pertama sedangkan yang sudah terdaftar lebih dari 70 ribu orang. “Kita tingkatkan distribusi, apalagi hari ini vaksinasi mandiri sudah bisa dilakukan persiapannya. Harapan kami bulan Maret ada pertemuan koordinasi dengan Menteri terkait, jika kita bisa mengambil keputusan ini bersama-sama, kita harapkan dalam waktu beberapa minggu ke depan ada sinyal positif,” lanjut Sandiaga Uno.

Menparekraf melihat ada kenaikan di Bandara Ngurah Rai ada peningkatan kedatangan jumlah penumpang di angka 3 ribu penumpang per hari dibandingkan sebelum Covid-19 itu 13 ribu penumpang. “Kita harapkan bisa ditingkatkan menjadi 6 ribu, saya sudah terhubung dengan Menteri BUMN dan Ketua Kadin untuk memindahkan berbagai kegiatan berhubungan dengan Mice seperti rapat koordinasi, rapat teknis, rapat kerja, maupun audiensi untuk dipindahkan ke Bali,” jelas Sandiaga Uno.

“Saya juga sudah terhubung dengan beberapa Dubes seperti sudah mendapatkan komitmen dari Dubes India dan Perancis untuk kita langsung melakukan aktifasi kegiatan di Bali untuk menghidupkan pariwisata di Bali. Harapannya dengan demand site kita akan mulai membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali sehingga lapangan pekerjaan yang terdampak di Bali sebanyak 2 juta ini bisa kita pertahankan dan tetap kita hadirkan mata pencaharian dan penghasil bagi masyarakat di Bali,” tandas Sandiaga Uno.

(Source: merdeka.com, travel.detik.com)

Leave a Reply