You are currently viewing Performa Latihan KRI Indonesia

Performa Latihan KRI Indonesia

Performa Latihan KRI Indonesia; Komando Armada I (Koarmada I) mengerahkan 9 Kapal Perang dan 1 Pesawat Udara pada Latihan Operasi Dukungan Tembakan TA 2020 pada Rabu 25-11-2020 di Perairan Natuna Selatan dan sekitarnya, dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Laut, dirilis Penerangan Koarmada I. Koarmada I mengerahkan 9 Kapal Perang dan 1 Pesawat Udara pada Latihan Operasi Dukungan Tembakan di Perairan Natuna Selatan. Berikut yang telah dirangkum oleh Tim Support Priority Indobesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K, S.E., M.M, mengatakan Sbb:Dalam rangka mendukung tugas TNI AL, pekan ini Koarmada I sedang menyelenggarakan latihan Operasi Dukungan Tembakan TA 2020 di Perairan Natuna Selatan dan sekitarnya. Latihan ini dilaksanakan untuk mengukur tingkat kemampuan personel, unsur-unsur KRI Koarmada I serta mensinergikan dengan unsur terkait sebagai unsur pendukung dalam setiap melaksanakan kegiatan operasi sehingga dapat diperoleh gambaran kemampuan operasional Koarmada I mulai dari tingkat perorangan maupun satuan dalam melaksanakan dan mendukung tugas-tugas TNI dan TNI AL.

Koarmada I merupakan kotama operasional yang mengemban fungsi TNI AL di bidang pertahanan laut memiliki kewajiban dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI sebagai impelementasi tugas TNI sebagai penangkal dan penindak setiap bentuk ancaman militer serta ancaman bersenjata. Gelar Operasi Militer Perang (OMP) Koarmada sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Latihan ini bersifat interoperabilty antar satuan sehingga dibutuhkan kerjasama taktis unsur latihan yang meliputi komando, pengendalian dan komunikasi, dan pelaksanaan latihan mengutamakan prosedur secara cermat dan benar guna terwujudnya zero accident.

Selain Itu, sesuai dengan kebijakan dan Prioritas Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono,  yang disampaikan pada Apel Gelar Pasukan TNI AL, bahwa TNI AL harus menjadi kekuatan yang siap dioperasionalkan atau operational ready force. Maka sudah menjadi tugas dan tanggung jawab TNI AL untuk membuktikan kepada rakyat dan negara bahwa TNI AL selalu siap siaga dan dapat diandalkan setiap saat untuk mengawal setiap kebijakan pemerintah dan membentengi kedaulatan Negara. Pada Latihan kali ini, TNI AL mengerahkan 9 Kapal Perang yakni :

-KRI Bung Tomo -357,

-KRI John Lie-358,

-KRI Sutedi Senoputra-378,

-KRI Tjiptadi-381,KRI Barakauda-633, KRI Kujang-642, KRI Surik-645, KRI Parang-647, KRI Bubara-868.

-Satu 1 Pesawat Udara yakni Pesud CN-235 P-8303 yang melaksanakan kegiatan Manuver Lapangan dengan materi latihan Communication, Leaving harbour, Mine Field Transit, ADEX, Photex, Screnex, DCEX, AAROFEX, Flashex, OOWEX, NSIC, Prep Gunex, Gunex 1, Gunex 2, Tacman, Asuwex, Aswex, dan Pubex.

5 KRI dan 1 Pesawat Latihan di Perairan Kalimantan Utara

Dalam rangka melepas keberangkatan Satgas Kartika Jala Krida 2020 (KJK 20) dari Tarakan, Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan RI-MALAYSIA “Perisai Sakti-20” di bawah kendali operasi Guspurla Koarmada II dengan Satgas KJK 2020 melaksanakan latihan manuver lapangan bersama di Perairan Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu, 25/11/2020, dirilis Penerangan Koarmada II. Komandan Guspurla Koarmada II Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo mengatakan bahwa Latihan manuver lapangan melibatkan sejumlah KRI dan pesawat udara, yaitu:

Latihan manuver lapangan dilaksanakan oleh unsur-unsur Satgas Operasi Perisai Sakti-20 Guspurla Koarmada II yaitu KRI Fatahillah-361, KRI Terapang-648, KRI Singa-651, KRI Sidat-851, Pesud P-8201 dengan unsur Satlat Kartika Jala Krida 2020 yaitu KRI Bimasuci-945 .

Latihan dilaksanakan setelah KRI BSC tolak dari Dermaga Mamburungan Lantamal XIII Tarakan, dimulai dengan Commcheck, Departure, Pilotage, Mine Field Transit, Departure Screen, Air Defense Exercise, Tactical Manouvering, Flaghoist dan ditutup dengan Passing Exercise.

Latihan manuver laut dilaksanakan dengan tujuan untuk memelihara dan meningkatkan profesionalisme prajurit di medan operasi serta memberikan gambaran manuver laut dan mempraktekkan pelajaran yang diterima Taruna AAL tingkat III angkatan ke-67 Satgas KJK-20, dan hal ini selaras dengan Program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dalam rangka Pembangunan SDM TNI AL yang unggul.

Selama pelaksanaan latihan bersama ini unsur -unsur yang terlibat latihan tetap melaksanakan protokol kesehatan sesuai perintah Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan dalam rangka mencegah penyebaran Covid -19.

KRI Performa Terbaik pada Latihan Menembak di Laut Natuna

KRI Tjiptadi-381 meraih hasil Performa Terbaik dan KRI John Lie-358 meraih hasil Presisi Terbaik, dalam Latihan Operasi Dukungan Tembakan yang dilakukan di Laut Natuna Selatan. Hal ini disampaikan oleh Tim Penilai dari Kolat Koarmada I saat penutupan dan kaji ulang Latihan Operasi Dukungan Menembak TA 2020, di Gedung Serbaguna Fasharkan Mentigi, Tanjung Uban, Bintan, Kepulauan Riau, Kamis, 26-11-2020.

Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Staf Koarmada I Laksamana Pertama TNI Bambang Irwanto, mengatakan bahwa pelaksanaan Latihan Operasi Dukungan Tembakan berjalan dengan baik sesuai dengan rencana. Hasil akhir latihan yang telah dilaksanakan secara empiris merupakan tolak ukur hasil pembinaan yang telah dilaksanakan, sedangkan kekurangan maupun kendala dalam latihan menjadi pelajaran agar latihan selanjutnya menjadi lebih baik.

 “Pelaksanaan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit sehingga diharapkan mampu melaksanakan tugas dengan baik dihadapkan dengan tantangan tugas yang semakin kompleks,” ujarnya. KRI Tjiptadi-381 meraih hasil Performa Terbaik dan KRI John Lie-358 meraih hasil Presisi Terbaik, dalam Latihan Operasi Dukungan Tembakan yang dilakukan di Laut Natuna Selatan. “Proses latihan dalam kegiatan ini hendaknya dijadikan sebagai intropeksi diri tentang kompetensi dan mengukur kemampuan yang dimiliki prajurit, serta untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penyelenggara latihan dalam menerapkan sistem pembinaan yang telah direcanakan.

(Source: Jakartagreater.com)