TNI AL dan TNI AU Latihan Gabungan; Kehadiran pesawat tempur TNI AU F-16 Fighting Falcon di tengah formasi unsur-unsur Kogasgabfib menjadikan latihan operasi pendaratan amfibi mendekati kenyataan. Ini terjadi ketika unsur-unsur Kogasgabfib berada di Perairan Selat Gelasa, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Senin, 12/4/21, dirilis Pen Koarmada I. Bak latihan gabungan sesungguhnya, TNI AL dan TNI AU established komunikasi terjalin antara KRI dan pesawat tempur TNI AU. Diawali dengan serial Air Joining Procedure (AJP) untuk mengidentifikasi pesawat kawan atau lawan. Unsur-unsur F-16 TNI AU ini terbang mendekati konvoi untuk memberikan Bantuan Tembakan Udara (BTU) dan Serangan Udara Langsung (SUL) terhadap kekuatan Armada Laut atau kekuatan udara lawan yang mengancam konvoi Kogasgabfib. Berikut yang dirangkum Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah;
KRI Bung Tomo-357 sebagai koordinator peperangan melaksanakan komunikasi dengan pesawat tempur TNI AU F-16 dari skuadron 6 Pekanbaru. Komunikasi yang terjalin antara keduannya merupakan bukti interoperability TNI AL dengan TNI AU dalam operasi gabungan TNI. Radar udara KRI Bung Tomo-357 mendeteksi adanya dua pesawat udara mendekati konvoi dari baringan atau sudut pendekatan yang telah ditentukan sebagai pengenal bahwa pesawat tersebut adalah pesawat tempur kawan, selain metode identifikasi kawan atau lawan menggunakan komunikasi dan sandi gerakan atau maneuver terbang.
Usai mensimulasikan BTU dan SUL, pesawat tempur F-16 TNI AU berperan sebagai pesawat udara musuh yang siap menembakan rudal anti kapal permukaan. Alarm peringatan bahaya serangan udara terdengar dari seluruh unsur Kogasgabfib setelah mendapatkan informasi kontak udara tidak dikenal dari radar KRI Bung Tomo-357. Dengan sigap seluruh prajurit KRI yang terdiri dari KRI Bung Tomo-357, KRI Pattimura-371, KRI Teuku Umar-385, KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Sibolga-536 dan KRI Teluk Cirebon-543 menempati pos tempur masing-masing. Seluruh laras senjata baik manual maupun otomatis tertuju pada arah datangnya ancaman dan siap memuntahkan amonisi untuk menghancurkan serangan udara lawan.
Panglima Komando Tugas Gabungan Amfibi (Pangkogasgabfib), Laksamana Pertama TNI Dato Rusman S.N., S.E., M.Si mengatakan “ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk melatih kemampuan profesionalisme prajurit dalam menghadapi ancaman serangan udara. Selain itu untuk menguji interoperability system sensor dan komunikasi kedua matra udara dan laut dapat terjalin.”
Sejalan dengan kebijakan pemimpin TNI AL yang merupakan salah satu dari 9 program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono,S.E.,M.M. dalam membangun SDM yang unggul, maka tujuan dilaksanakannya latihan operasi pendaratan amfibi Koarmada I yang telah berlangsung sejak tanggal 5 April 2021 lalu ini, bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan mengasah naluri tempur prajurit matra laut serta menguji kesiapsiagaan material tempur TNI AL baik Kapal Perang, pesawat udara dan kendaraan tempur Marinir TNI AL.
Pertama Kali Latihan Militer TNI AL Libatkan Armada Sipil
Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) menggelar latihan operasi militer yang melibatkan armada kapal sipil, dirilis Situs TNI pada Selasa 13-4-2021. Latihan Operasi Pendaratan Administrasi (Latopsratmin) tahun 2021 berakhir dengan mendaratnya pasukan Kogasratgab di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau yang dipimpin Panglima Kolinlamil Laksda TNI Irvansyah pada Minggu 11-4-2021.
Latihan Operasi Pendaratan Administrasi 2021 berlangsung sejak 30 Maret sampai dengan 15 April 2021. Panglima Kolinlamil Laksda TNI Irvansyah, setelah selesai memimpin Latihan Operasi Pendaratan Administrasi pada Minggu 11-4-2021 di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau, mengatakan :
-Dalam Latihan Operasi Pendaratan Administrasi kali ini pertama kalinya melibatkan instansi sipil Bea Cukai dan KPLP.
-Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 66 tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI.
-Menjelaskan bahwa Kolinlamil sebagai pembina potensi angkutan laut nasional.
-Sesuai Perpres Nomor 66 Tahun 2019 yang salah satunya Kolinlamil selain sebagai pembina tunggal angkutan laut militer TNI, juga sebagai pembina potensi angkutan laut nasional untuk kepentingan pertahanan negara.
Koarmada II Lakukan Manuver Lapangan Latihan Kesiapsiagaan Operasional
Koarmada II melaksanakan Manuver Lapangan (Manlap) Latihan Kesiapsiagaan Operasional (LKO) Koarmada II Tahun 2021 pada Senin 12-4-2021 bertempat di DBAL dan selat Madura, dalam rangka menguji Kesiapsiagaan Operasional dalam merencanakan dan melaksanakan Pengamanan VVIP di wilayah tanggung jawabnya, dirilis Situs TNI pada Selasa 13-4-2021. Latihan yang dimulai sejak tanggal 5 April 2021 dan diikuti oleh 300 personel yang terdiri dari :
-Penyelenggara, 52 orang personil.
-Pendukung dan pelatih
-Serta diikuti oleh 248 personel pelaku Latihan ini dilaksanakan dalam rangka menguji Kesiapsiagaan Operasional Koarmada II dalam merencanakan dan melaksanakan Pengamanan VVIP di wilayah tanggung jawab Koarmada II.
Diskenariokan dalan manuver lapangan kali ini didapat informasi bahwa sekelompok Pengacau merencanakan penghadangan terhadap rombongan VVIP yang akan melaksanakan lintas laut menuju Pulau Bawean. Panglima TNI memerintahkan kepada Pangkoarmada II untuk :
-Menyiapkan kekuatan unsur dalam rangka mempersiapankan kunjungan VVIP ke Pulau Bawean.
-Melaksanakan pengamanan di laut selama lintas laut maupun di dermaga yang kemungkinan akan dilalui oleh konvoi VVIP.
(Source: Jakartagreater.com)