Formasi CPNS 2021; Pemerintah akan menggelar sejumlah seleksi ASN (Aparatur Sipil Negara) seperti CPNS 2021 dan PPPK, yang dibuka sekitar 1,272 juta formasi untuk kedua seleksi tersebut. Jumlah formasi tersebut disediakan untuk perekrutan 1 Juta Guru PPPK, serta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan PPPK non-guru untuk pemerintah pusat (kementerian/lembaga) maupun daerah (provinsi/kabupaten/kota). Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mencatat, jumlah formasi CPNS 2021 dan PPPK tersebut telah disampaikan dalam rapat koordinasi (rakor) secara virtual bersama instansi pusat dan daerah pada Kamis, 4 Maret 2021
“Untuk jadwal pelaksanaannya, saat ini tengah disusun oleh Tim Panselnas CASN (Calon Aparatur Sipil Negara) 2021,” tulis Kementerian PANRB melalui akun Instagram resminya, dikutip Jumat (5/3). Adapun perekrutan 1 juta formasi untuk Guru PPPK mengambil porsi terbanyak pada seleksi ASN tahun ini. Kebutuhan formasi ini bisa diisi oleh tenaga honorer yang terdaftar dalam Dapodik Kemendikbud, guru honorer eks THK-2, dan lulusan PPG yang tidak mengajar. Sedangkan untuk jumlah kebutuhan CPNS 2021 dan PPPK bagi pemerintah daerah disediakan 189 ribu formasi, yang ditempatkan untuk mengisi jabatan selain guru.
Sementara bagi instansi pusat (kementerian/lembaga) bakal dipersiapkan sekitar 83 ribu formasi untuk CPNS 2021 dan PPPK. Meski jumlah formasi CPNS 2021 dan PPPK telah diumumkan, Kementerian PANRB belum merinci secara detail itu akan dialokasikan untuk jabatan dan instansi mana saja. Berikut yang telah dirangkum oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;
Pendaftaran CPNS dan PPPK Bakal Digabung
Badan Kepegawaian Negara tengah mengembangkan platform pendaftaran terintegrasi melalui portal Sistem Seleksi Calon ASN (SSCASN), untuk mengakomodir rangkaian pendaftaran seluruh seleksi PNS atau aparatur sipil negara (ASN). Mulai dari Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), maupun Sekolah Kedinasan.
Kepala BKN Bima Haria Wibisana menguraikan, pendaftaran online untuk seleksi ASN yang disediakan dalam portal SSCASN dibagi menjadi tiga platform utama. Terdiri dari Sistem Seleksi CPNS (SSCN), Sistem Seleksi CPNS melalui Pendidikan Kedinasan (SSCN DIKDIN), dan Sistem Seleksi PPPK (SSP3K).
Selain itu, pengolahan nilai hasil seleksi juga diintegrasikan ke dalam portal. “Portal SSCASN juga akan menyediakan fitur pengolahan pengolahan hasil seleksi seperti SKD dan SKB. Proses pengolahan nilai yang masuk akan diproses tanpa campur tangan pihak mana pun dengan mengikuti ketentuan yang sudah ditetapkan,” jelasnya.
Selanjutnya, SSCASN juga diintegrasikan dengan data NIK di Dukcapil sebagai data awal pendaftaran. Begitu pula dengan pelamar formasi Guru, SSCASN akan terintegrasi dengan pengecekan data Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) untuk validasi yang tedata pada Dapodik yang dikelola Kemdikbud.
Sama halnya dengan pendaftaran sebelumnya, SSCASN juga akan terintegrasi dengan akreditasi program studi maupun akreditasi Universitas dan Lembaga Pendidikan Tinggi, termasuk validasi nomor ijazah yang dikelola Kemristekdikti. “Berikutnya untuk pelamar formasi Tenaga Kesehatan, SSCASN akan terintegrasi dengan data Surat Tanda Registrasi (STR) atas kerja sama BKN dengan Kemenkes,” ujar Bima.
Wapres Ingatkan Perekrutan CPNS Harus Jamin Perbaikan Kualitas dan Integritas
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin membuka Rapat Koordinasi Penyederhanaan Birokrasi dan Pengadaan Calon ASN (Aparatur Sipil Negara) atau PNS (Pegawai Negeri Sipil) Tahun 2021 secara virtual, Kamis 4 Maret 2021. Pada kesempatan itu, Ma’ruf Amin mengatakan, pemerintah harus terus melakukan penerapan manajemen talenta yang menempatkan PNS sebagai aset yang sangat berharga. Sehingga, dia ingin agar perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021 dapat menjamin perbaikan kualitas dan integritas.
“Untuk itu istilah rekrutmen ASN seringkali disebut dengan akuisisi. Karena kita ingin mengakuisisi talenta-talenta terbaik bangsa yang nantinya menjadi aset yang paling berharga,” kata Ma’ruf Amin, Kamis (4/3). Sejalan dengan upaya tersebut, pemerintah pada 2021 ini akan mulai melakukan akuisisi CPNS yang secara total berjumlah 1,3 juta orang melalui dua kebijakan penting.
Pertama, pemerintah akan merekrut 1 juta guru melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang disebutnya jadi jalan bagi penyelesaian kekurangan formasi guru di seluruh daerah di Indonesia.
“Kedua, kita juga akan merekrut 300 ribu PNS lainnya, baik melalui skema CPNS maupun PPPK, melalui jalur reguler yang setiap tahun dibuka,” sambung Ma’ruf Amin.
Menurut dia, pembukaan formasi CPNS 2021 dilakukan melalui pendekatan kebutuhan instansi, yakni dengan mempertimbangkan alokasi SDM sesuai dengan keahlian yang diperlukan dalam rangka mewujudkan target pembangunan nasional maupun daerah. “Di samping itu CPNS 2021 dan ASN baru juga untuk memenuhi kebutuhan menggantikan ASN yang sudah pensiun,” pungkas Ma’ruf Amin.
Ingat, ini Situs untuk Pendaftaran Penerimaan CPNS 2021
Pemerintah berencana kembali membuka pendaftaran penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Negara (CPNS) 2021 pada April mendatang. Sebanyak 1,3 juta formasi dipersiapkan pada proses perekrutan tahun ini. Nantinya pendaftaran penerimaan CPNS 2021 masih sama dengan tahun sebelumnya, melalui situs https://sscn.bkn.go.id.
Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian PAN-RB Teguh Widjinarko mengatakan, pihaknya saat ini masih terus menghitung formasi final CPNS 2021 beserta usulan pemerintah daerah (pemda) untuk alokasi 1 juta guru berstatus Pegawai Pemerintah dan Perjanjian Kerja (PPPK). Penetapan formasi ditarget pada Maret.
Pasca penetapan formasi, jadwal CPNS 2021 akan dilanjutkan pada proses pendaftaran yang dibuka pada April-Mei 2021. Setelah dilakukan pendaftaran, tahap seleksi akan dimulai pada Juni 2021. “Pada intinya menteri keuangan setuju dengan usulan rencana kebutuhan ASN tahun 2021. Kementerian PANRB sampai saat ini masih menunggu pertimbangan teknis selanjutnya, yaitu pertimbangan teknis dari BKN (Badan Kepegawaian Negara),” tuturnya.
Menteri Tjahjo: Banyak Kementerian Tidak Rekrut CPNS Baru
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah sudah sepakat untuk mengurangi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru. Bahkan di lingkungan Kementerian PAN-RB untuk tahun ini tidak banyak melakukan rekrutmen.
“Kementerian PANRB untuk 2021 dan banyak kementerian tidak banyak rekrut baru (CPNS),” kata dia dalam rapat kerja bersama dengan Komisi II DPR RI, di Jakarta.
Dia mengatakan, jika memang ada kementerian atau lembaga terkait yang banyak PNS-nya sudah memasuki masa pensiun, tidak serta merta langsung dilakukan rekrutmen baru. Sebab, rekrutmen baru kali ini tidak dihitung tidak berdasarkan jumlah pensiunan PNS. “Misalnya yang pensiun 100 menerimanya tidak harus 100, mungkin bisa 25-50 dengan berbagai inovasi-inovasi baru,” kata dia.
Dia menambahkan, sejauh ini pemerintah juga masih menghitung berapa jumlah kebutuhan CPNS tahun ini. Hitung-hitungan dilakukan masih bersifat dinamis yakni 1,6 juta untuk tenaga administrasi.”Ini akan dijawab oleh kementerian kemendikbud dan mendagri termasuk tenaga guru ada 1 juta. Ada tambahan juga untuk dokter, perawat, bidan dan juga tenaga penyuluh,” kata dia.
(Source: merdeka.com)