Cara Membedakan Minyak Goreng Asli dan Palsu, Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini; Belakangan ini, Indonesia sedang dihebohkan oleh kelangkaan minyak goreng di pasaran yang menyebabkan banyak keributan di berbagai daerah. Minyak goreng yang langka membuat masyarakat kebingungan dan berbondong-bondong untuk memborong segala persediaan minyak yang bisa mereka temukan di pasaran.
Panic buying pun tak bisa dihindari. Antrean yang mengular di banyak daerah menjadi sorotan media-media dalam negeri. Akar penyebab kelangkaan minyak goreng ini pun terus diselidiki. Di tengah kondisi yang membingungkan ini, ternyata banyak oknum tak bertanggung jawab yang memanfaatkannya untuk berbuat curang.
Dengan tingkat permintaan yang tinggi namun tingkat suplai yang rendah, oknum penjual minyak goreng oplosan pun bermunculan. Hal ini tentu merugikan para konsumen, yang harus membeli minyak goreng dengan harga di atas rata-rata, namun kualitas produk yang didapat tidak sesuai. Untuk itu, Anda perlu ekstra hati-hati saat membelinya.
Anda bisa mempelajari cara membedakan minyak goreng asli dan palsu. Berikut adalah beberapa cara membedakan minyak goreng asli dan palsu yang bisa membantu Anda memfilter pembelian minyak, agar tidak tertipu dengan jenis minyak goreng oplosan. Ini dia informasi selengkapnya.
Perhatikan Tingkat Kejernihannya
Cara membedakan minyak goreng asli dan palsu yang pertama adalah dengan memperhatikan dengan seksama tingkat kejernihan cairannya. Tingkat kejernihan ini adalah salah satu indikator utama perbedaan minyak goreng asli dan palsu. Bisa dipastikan bahwa minyak sawit asli yang masih baru memiliki tingkat kejernihan warna yang lebih tinggi dibanding minyak jelantah atau minyak bekas yang dioplos.
Minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit diketahui memiliki warna cairan yang kuning jernih keemasan, sementara minyak goreng oplosan yang kini ramai beredar di masyarakat memiliki tampilan warna yang lebih gelap dan keruh. Tetaplah berhati-hati, karena oknum penjual minyak goreng palsu semakin pintar mengakali dagangannya.
Bedakan dari Bau
Cara membedakan minyak goreng asli dan palsu yang kedua adalah dari bau atau aroma minyak. Sejatinya, minyak goreng kelapa sawit asli tidak memiliki bau atau aroma apapun.
Untuk itu, jika Anda mendapati minyak goreng yang Anda beli baru-baru ini memiliki bau atau aroma yang tajam, bisa dipastikan itu adalah jenis minyak goreng palsu atau oplosan. Minyak goreng oplosan biasanya adalah minyak goreng jelantah, alias sudah pernah digunakan sebelumnya.
Perhatikan Tingkat Kekentalannya
Cara membedakan minyak goreng asli dan palsu yang ketiga adalah dengan memperhatikan tingkat kekentalan cairannya. Minyak goreng kelapa sawit yang asli diketahui secara luas memiliki konsistensi yang cukup cair dan ringan. Tak heran jika minyak goreng sawit seringkali diiklankan dengan diibaratkan seperti air.
Maka dari itu, jika Anda mendapati minyak goreng yang Anda beli memiliki konsistensi yang kental, Anda patut mewaspadainya. Minyak goreng yang dioplos dan minyak jelantah memiliki tingkat kekentalan yang lebih tinggi. Hal ini lantaran minyak goreng palsu ini sudah pernah digunakan sebelumnya.
Tidak Memiliki Merk
Cara membedakan minyak goreng asli dan palsu yang ke empat adalah dengan memperhatikan merk atau brand-nya. Di situasi kelangkaan minyak goreng seperti saat ini, banyak merk-merk minyak goreng mainstream seolah menghilang dari pasaran. Pun jika ada, harganya bisa melambung tinggi dari harga sebelumnya.
Namun, minyak goreng yang memiliki merk dagang yang jelas tentu akan lebih aman digunakan. Ini karena mereka biasanya akan menempelkan komposisi bahan dan campuran yang digunakan pada kemasannya. Dengan begitu, transparansi dengan konsumen pun tercapai dan pastinya akan lebih aman untuk digunakan.
Beda halnya dengan minyak goreng palsu yang beredar belakangan ini. Minyak oplosan cenderung hanya dikemas dengan plastik biasa. Pun jika ada merk-nya, biasanya tidak familiar di telinga karena memang baru dibuat. Untuk itu, ada baiknya Anda perhatikan juga merk minyak goreng yang dibeli untuk menjamin kualitasnya.
(Source: merdeka.com)