You are currently viewing HUT Satpol PP dan Satlinmas

HUT Satpol PP dan Satlinmas

HUT Satpol PP dan Satlinmas; Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Satpol PP ke-71 dan Satlinmas ke-59 Tahun 2021 mesti menjadi momentum perbaikan kualitas. Hal itu menjadi amanat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian pada saat memberikan sambutan dalam rangka syukuran HUT Satpol PP ke -71 dan Rapat Koordinasi Nasional Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2021 di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu lalu. Berikit ysng telah dirangkum oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan sepatu kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;

“Saya tekankan betul, titip kepada rekan-rekan masalah kualitas ini, jangan berhenti untuk berlatih, baik berlatih tentang hal-hal attitude yang dasar seperti masalah sikap, penampilan yang bagus dan rapi, memiliki kemampuan profesional yang baik, tidak kasar seperti yang viral-viral itu,” kata Mendagri. Membangun kualitas organisasi dan SDM sangat penting dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan dan legitimasi dari publik. Untuk itu, pengembangan diri perlu dilakukan melalui berbagai cara, misalnya saja dengan melakukan studi kasus.

“Latihan-latihan yang di luar, outdoor, lakukan juga yang indoor dalam bentuk case study, studi kasus dalam bentuk kelompok, itu harus rajin dilakukan, mungkin mingguan, itu akan membangun kualitas yang lebih baik, profesionalisme,” ujarnya. Di samping itu, para pimpinan organisasi juga dipandang perlu untuk membangun kapasitas SDM. Pasalnya, kualitas SDM menjadi kunci dalam memperkuat organisasi.

“Para pimpinan harus punya konsep untuk memperkuat organisasi, memperkuat sarana prasarana, memperkuat kemampuan perorangan baik kuantitatif jumlah yang kurang, kemudian kualitatif, kualitas. Buat konsep untuk membesarkan organisasi baik lembaganya, sarana prasarana, kemampuan apa yang diperlukan,” beber Mendagri. Satpol PP dan Satlinmas, selain menjadi mitra aparat keamanan, dan mengemban fungsi pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah (Perda) juga memiliki peranan untuk melindungi dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Oleh karenanya, Mendagri juga menekankan agar pengetahuan dan kemampuan khusus perlu dikembangkan untuk mewujudkan organisasi yang berkualitas dan dipercayai publik.

Mendagri Minta Satpol PP & Satlinmas Jaga Kepuasan Publik

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menjelaskan, di negara demokrasi seperti Indonesia legitimasi dan dukungan publik menjadi kunci dari keberadaan suatu organisasi, baik pemerintah maupun non pemerintah. Oleh karena itu, paradigma ini harus dioperasionalisasikan dalam tindakan Satpol PP dan Satlinmas di lapangan, yang lebih berorientasi pada menjaga kepuasaan publik.

“Makanya survei-survei banyak tentang kepuasan publik, itulah salah satu indikator atas publik merestui legitimasi memberikan dukungan kepada institusi pemerintah maupun non-pemerintah,” kata Mendagri saat menghadiri syukuran HUT Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ke-71 dan HUT Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) ke-59, di Hotel Arya Duta, Rabu (3/3/2021).

Meski perlu mendapat dukungan dari publik, lanjut Mendagri, bukan berarti Satpol PP dan Satlinmas melakukan pembiaran terhadap masyarakat yang melanggar peraturan. Sebab, pelanggaran hukum, kata Mendagri, dapat merugikan masyarakat lainnya. Untuk itu, Satpol PP dan Satlinmas perlu melakukan intropeksi terhadap kinerja yang sudah dilakukan.

Mendagri mengatakan, usia Satpol PP dan Satlinmas yang saat ini diperingati menandakan bahwa kedua organisasi itu berada pada usia yang matang. Menurutnya, tidak banyak organisasi yang mampu bertahan dalam waktu yang lama. Banyak instansi di dalam negeri maupun luar negeri yang justru dibubarkan karena dianggap sebagai beban negara.

Mendagri menjelaskan, kemampuan bertahan lama itu didapatkan karena keberadaannya dibutuhkan oleh pemerintah maupun masyarakat. Selain itu, bertahannya suatu organisasi juga karena kinerjanya yang diakui. Kendati demikian, Mendagri menekankan, baik Satpol PP maupun Satlinmas jangan sampai terlena. Sehingga, pemerintah maupun masyarakat perlu terus diyakinkan bahwa keberadaan Satpol PP dan Satlinmas itu penting.

Mendagri Lantik 808 Pejabat Fungsional di Lingkungan Kemendagri

Di hari akhir pelaksanaan tugas di tahun 2020, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian melantik 808 pejabat fungsional di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Pelantikan dilakukan di Sasana Bhakti Praja Gedung C Lantai 3, Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Desember 2020.

Dalam sambutannya Mendagri Tito menjelaskan, bonus demografi yang dimiliki Indonesia harus dijadikan peluang untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang memiliki daya saing di tingkat global. Salah satunya adalah melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). “Nomor satu kuncinya adalah SDM. Bapak Presiden Jokowi sangat memahami itu, maka salah satu visi beliau (adalah) membangun SDM, yang didukung oleh pendidikan dan kesehatan,” kata Mendagri Tito.

Sebagaimana yang diamanatkan Presiden Joko Widodo, pembangunan Sumber Daya Manusia merupakan program prioritas pemerintah yang menitikberatkan pada pembangunan kualitas SDM yang unggul dan berdaya saing. “Melalui program pendidikan misalnya ada Kartu Indonesia Pintar, belajar gratis sampai dengan SMA, setelah itu disalurkan melalui lembaga-lembaga untuk diberikan beasiswa,” ujarnya. Dijelaskannya, pembangunan SDM menjadi kunci keberhasilan sebuah negara. Ia pun membandingkan keadaan Singapura, dengan Sumber Daya Alam terbatas, namun mampu menjadi pusat ekonomi.

“Kita ini negara yang apa saja ada, sawah yang luas, laut yang luas, gunung, dan lain-lain. Hebat semua SDA-nya ada. Bayangkan, Singapura yang tidak punya apa-apa, tapi sekarang bisa dikembangkan menjadi pusat ekonomi Asia-Pasifik, itu karena SDM, kuncinya ada di SDM,” tukasnya. Oleh karenanya, ia menegaskan pentingnya program pendidikan dan kesehatan yang betul-betul harus dirasakan oleh masyarakat. “Saya juga melihat Pak Presiden secara spesifik memperhatikan soal stunting, inilah makanya urusan kesehatan dan pendidikan masuk pada urusan pemerintahan yang wajib, konkuren. Harus dipelototi lagi, jangan hanya sent tapi harus delivered, jangan hanya ada programnya, tetapi juga harus betul-betul delivered program pendidikan dan kesehatan yang bermanfaat untuk masyarakat,” tegas Mendagri Tito.

Mendagri juga menekankan agar bonus demografi tak menjadi bencana demografi. Oleh karenanya peningkatan kualitas SDM perlu dilakukan di berbagai sektor. Salah satunya melalui pelantikan pejabat fungsional yang tak hanya dapat dimaknai sebagai seremonial belaka. “Hari ini adalah hari yang fenomenal dan momentum yang sangat monumental bagi Kemendagri, karena kita pada hari ini melaksanakan serah terima jabatan atau katakanlah perpindahan jabatan dalam jumlah yang cukup masif, jumlah yang tak sedikit, 808 orang ini tak sedikit,” katanya.

“Ini sangat monumental, 808 orang, tidak sedikit, dan saya ingin menjelaskan acara ini tidak sekadar seremonial, tanda tangan itu saja,” tambahnya. Oleh karenanya, ia meminta kepada pejabat yang dilantik, untuk tetap produktif. “Bagi rekan-rekan yang di jabatan fungsional memiliki tantangan tersendiri. Yang jelas saya minta jabatan fungsional jangan sampai menjadi pengangguran terselubung, harus tetap produktif,” pesannya.

Di akhir, Mendagri Tito mengucapkan selamat dan berharap para pejabat fungsional yang dilantik mampu membawa perubahan baru bagi organisasi. “Selamat bertugas untuk yang baru, terus berkarya, terus motivasi tinggi, dan rekan-rekan yang struktural pikirkan juga rekan-rekan fungsional, perubahan baru bagi kita, semuanya memerlukan adaptasi dan kerjasama,” pungkasnya.

(Source: merdeka.com)