Masih Tentang CPNS 2021
Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Tahun 2021 akan segera dibuka. Terdapat tiga kategori rekrutmen CASN 2021. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Sekolah Kedinasan, dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kuota penerimaan CASN 2021 di lingkungan Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah sebesar 1,3 juta. Rinciannya, 1 Juta Formasi guru PPPK, Formasi ASN di pemerintah daerah 189.000 dan Formasi CPNS/CPPPK ASN di pemerintah pusat 83.000. Merujuk pada seleksi CPNS sebelumnya, beberapa dokumen utama yang perlu disiapkan antara lain:
– Kartu Keluarga (KK)
– Kartu Tanda Penduduk (KTP)
– Ijazah
– Transkrip nilai
– Pas foto
– Dokumen lain sesuai dengan ketentuan instansi yang dilamar
Berikut yang dirangkum oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) mengenai formasi terbanyak yang dibuka dan potensi masalah di CPNS 2021.
Formasi Terbanyak Dibuka
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo menyampaikan, formasi dengan alokasi terbanyak dalam Seleksi CASN Tahun 2021 untuk pemerintah pusat terdiri dari jabatan dosen, penjaga tahanan, penyuluh keluarga berencana, analis perkara peradilan, serta pemeriksa. Sedangkan alokasi terbanyak bagi pemerintah provinsi terdiri dari jabatan guru, yakni guru bimbingan konseling, guru teknologi informasi dan komputer, serta guru matematika. Kemudian jabatan tenaga kesehatan, terdiri perawat, dokter, dan asisten apoteker.
“Sedangkan untuk jabatan teknis antara lain pranata komputer, polisi kehutanan, dan pengawas benih tanaman,” katanya. Menteri Tjahjo melanjutkan bagi pemerintah kabupaten dan kota, formasi terbanyak juga terdiri dari jabatan guru, jabatan tenaga kesehatan, dan jabatan teknis. Jabatan guru antara lain guru kelas, guru pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan, serta guru bimbingan konseling. Kemudian untuk jabatan tenaga kesehatan yang paling banyak dibutuhkan adalah perawat, bidan, dan dokter. Sedangkan, bagi jabatan teknis antara lain penyuluh pertanian, auditor, dan pengelola pengadaan barang atau jasa.
“Ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PANRB, agar memperbanyak tenaga teknis yang bisa langsung terjun ke masyarakat dalam rangka mengurangi ASN yang melaksanakan tugas administrasi,” jelas Menteri Tjahjo. Sementara, terkait dengan usulan formasi PPPK bagi guru agama, Kementerian PANRB terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, serta Badan Kepegawaian Negara (BKN). Dalam formasi 1 juta guru PPPK tersebut, akan diakomodir usulan formasi guru agama di sekolah negeri.
Jumlah kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) pada 2021 sebanyak 1.275.387 orang. Dari jumlah tersebut, kebutuhan ASN terdiri dari:
-Instansi pemerintah pusat sebanyak 83.669 orang
-Instansi di daerah sebanyak 1.191.718 orang
Selanjutnya, untuk ASN di daerah, Tjahjo merinci yaitu: Guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) sebanyak 1.002.616 orang PPPK non-guru sebanyak 70.008 orang Calon pegawai negeri sipil (CPNS) sebanyak 119.094 orang Namun, meskipun jumlah ASN yang dibutuhkan lebih dari satu juta orang, untuk rencana penetapannya, Tjahjo menyebut jumlahnya hanya 741.551 ASN Terdiri dari 69.684 untuk pemerintah pusat dan 671.867 untuk pemda.
Rencana penetapan ini merupakan formasi yang diajukan oleh kementerian/lembaga, pemda, atau instansi pemerintahan lainnya. “Untuk jumlah rencana penetapan untuk pemerintah pusat sebanyak 69.684 dengan rincian 61.129 untuk 56 kementerian/lembaga dan 8.555 untuk 8 sekolah kedinasan,” katanya lagi. Penetapan 671.867 ASN untuk pemerintah daerah terdiri dari:
-Guru PPPK 565.633 orang
-PPPK non-guru 21.517 orang
-CPNS sebanyak 84.663 orang
“Dengan rincian 144.096 untuk 34 pemerintah provinsi dan 527.771 untuk 492 pemerintah kabupaten dan pemerintah kota,” kata Tjahjo. Dia mengatakan, kebutuhan ASN di atas diperoleh dari usulan yang disampaikan oleh 588 instansi dengan rincian 539 instansi telah mengusulkan dengan dokumen lengkap. Lalu, 49 instansi sudah mengusulkan dan sedang dalam proses melengkapi dokumen, serta 32 instansi yang tidak mengusulkan kebutuhan ASN.
Pelamar Wajib Waspada Penipuan
Dilansir dari Instagram resmi Kementerian PAN-RB @kemenpanrb, seleksi akan menggunakan computer assisted test (CAT). Hal itu bertujuan untuk menutup adanya potensi kecurangan dan praktik calo. Nantinya hasil tes dapat dilakukan secara real time, sehingga akuntabel dan transparan. “Hati-hati jika ada oknum yang menjanjikan lulus, jangan percaya!,” kata Plt Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian PAN-RB Teguh Widjinarko. Diketahui bersama, memang pada masa rekrutmen CASN ini banyak modus penipuan. Oleh karena itu, Kementerian PAN-RB mengimbau CASN untuk selalu waspada terhadap modus-modus penipuan. “Kerap kali ada yang menjanjikan kelulusan maupun ada surat bohong yang beredar,” katanya. Namun hal tersebut dapat dihindari dengan mengecek berita yang beredar dari sumber terpercaya, serta mengkonfirmasi informasi ke Kementerian PANRB/BKN.
(Source: merdeka.com, kompas.com)