Ultimatum Keras Kapolri Anggota Tak Patuh Keluar Gerbong, Untuk Siapa?

Ultimatum Keras Kapolri Anggota Tak Patuh Keluar Gerbong, Untuk Siapa?

Ultimatum Keras Kapolri Anggota Tak Patuh Keluar Gerbong, Untuk Siapa?; Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan peringatan kepada seluruh jajarannya untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi sebaik-baiknya. Hal ini perlu dilakukan, guna mengembalikan kepercayaan masyarakat sebagaimana arahan yang diberikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal itu, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Santoso mengatakan, makna dari ucapan pimpinan Korps Bhayangkara tersebut berlaku terhadap semua personel.

“Ucapan Kapolri bermakna bahwa bagi anggota Polri baik perwira tinggi, menengah maupun perwira pertama yang tidak tegak lurus kepada perintah Kapolri dan taat aturan dipersilakan keluar,” katanya saat dihubungi, Kamis (20/10).

Selain itu, menurutnya, ucapan dari jenderal bintang empat tersebut tak main-main. Bahkan, Sigit tak ragu untuk melakukan pemecatan.

“Tapi, kalau membandel maka akan ditindak dengan dipecat,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengultimatum kepada seluruh jajarannya untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi sebaik-baiknya guna mengembalikan kepercayaan masyarakat sebagaimana arahan yang diberikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

“Arahan Pak Presiden sudah jelas kemarin dan saya kira ini adalah perintah dari pimpinan tertinggi yang harus dilaksanakan. Selanjutnya adalah bagaimana dilaksanakan dengan baik di lapangan, yang kurang jelas tanyakan sehingga kemudian tidak ada keraguan lagi, hindari pelanggaran, perbanyak perbuatan baik dan prestasi,” katanya di Jakarta, Rabu (19/10).

Arahan itu diberikan dalam video konferensi dengan seluruh jajaran mulai dari pejabat utama, kapolda, kapolres, hingga kapolsek melalui video konferensi di Mabes Polri.

Pengarahan tersebut merupakan tindak lanjut setelah adanya pertemuan jajaran Polri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (14/10) lalu.

“Tentunya kewajiban saya untuk mengingatkan kembali dan sekaligus memperjelas sehingga kemudian rekan-rekan kemudian bisa menjadi sama dalam satu langkah, satu tindakan untuk melaksanakan apa yang menjadi arahan yang dikutip dari Bapak Presiden,” ujar Sigit.

Moeldoko Peringatkan Polri: Jangan Main-Main dengan Arahan Presiden Jokowi

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan aparat keamanan jangan main-main dengan arahan yang sudah diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Arahan Presiden Joko Widodo terhadap Kepolisian RI (Polri) pada Jumat (14/10) terkait peningkatan profesionalitas dan penghentian gaya hidup hedonisme patut diperhatikan oleh seluruh aparat, tidak hanya Polri.

“Kita itu ingin bahwa semua terkelola dalam good governance. Tidak ada yang main-main, jangan sampai Presiden sudah seperti ini, tapi di bawah masih main-main, kita tidak ingin itu,” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/10).

Menurut Moeldoko, Kantor Staf Presiden (KSP) juga akan turut mengawasi agar arahan dari Presiden diterapkan dengan baik oleh jajaran Polri dan aparat lainnya.

“Kalau di Kejaksaan ada hal-hal seperti itu, saya juga telepon Jaksa Agung. Ini di lapangan seperti ini,” kata dia.

Selama ini, kata Moeldoko, KSP sudah aktif untuk menerima laporan masyarakat terkait kinerja Polri. Dia mengatakan masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi Lapor untuk memberikan laporan terkait keluhan pelayanan oleh Polri.

“Silakan lapor. Saya juga dapat banyak laporan dari bupati, perilaku aparat keamanan begini-begini. Apa yang saya lakukan, saya langsung telepon Kapolri,” ujar dia.

Moeldoko menegaskan pengarahan dari Presiden harus dipedomani oleh seluruh aparat negara, bukan hanya kepolisian atau aparat penegak hukum lainnya.

“(Harus) semua kementerian juga. Itu amanat, jadi semua harus dijalankan karena bentuk-bentuk (pelanggaran) itu bisa terjadi di mana saja. Itu sebagai direction juga yang harus dijalankan,” tutur Moeldoko.

Sebelumnya, Presiden Jokowi pada Jumat (14/10) memberikan arahan kepada perwira kepolisian untuk bekerja keras mengembalikan kepercayaan masyarakat yang telah turun drastis.

Jokowi juga mengingatkan saat ini situasi di semua negara sedang sulit, karena menghadapi gelombang dan badai ekonomi global.

Untuk itu, Jokowi mengingatkan kepada seluruh jajaran Polri untuk memiliki kepekaan terhadap situasi krisis (sense of crisis) yang sama. Jokowi juga mengingatkan agar jajaran Polri bisa lebih memperhatikan gaya hidupnya, agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial dan menjadi sorotan masyarakat.

“Saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle. Jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan-letupan sosial, karena adanya kecemburuan sosial ekonomi,” kata Jokowi.

(Source: Merdeka.com)

Leave a Reply