You are currently viewing Vaksinasi Nasional

Vaksinasi Nasional

Vaksinasi Nasional; Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah memastikan akan memulai vaksinasi Covid-19 pada hari Rabu (13/1). Ketika vaksinasi dilakukan, maka hasilnya akan terlihat setidaknya dalam kurun waktu 3 bulan. Berikut yang telah dirangkum oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;

“Hari Rabu kita akan mulai vaksinasi nasional, dan 3 bulan saya kira akan kelihatan dampaknya,” ujar Luhut dalam peluncuran Gerakan Bangga Buatan Indonesia, Senin (11/1). Dia menjelaskan, dalam kondisi pandemi saat ini, seluruh sektor memang tengah berjuang untuk bangkit dan bertahan, tidak terkecuali sektor informal dan UMKM. Karena itulah, gerakan Bangga Buatan Indonesia diluncurkan demi membantu UMK yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Kendati, pengendalian Covid-19 tetap harus menjadi prioritas. “Saya harap juga kita tetap mematuhi protokol kesehatan karena dalam menghadapi Covid-19 harus all out, jangan sampai kita maju di sini (ekonomi), kita malah tidak bisa hadapi Covid-19. Semua dunia sudah aware akan second wave, bahkan third wave di Jepang, Thailand, Inggris dan lain-lain,” katanya.

Luhut juga meminta Gubernur Bali I Wayan Koster untuk memperketat akses masuk ke Bali. Hal ini dikarenakan jumlah kasus positif di Bali semakin meningkat terutama karena adanya perjalanan masyarakat pada libur tahun baru. “Saya harap Bali segera recovery. Saya titip juga Bali, datanya tinggi kemarin gara-gara libur panjang. Oleh karena itu, tolong diketatkan lagi masalah swab test, rapid test antigen dan penyiapan karantina dan protokol kesehatan, sambil kita nanti vaksinasi nasional hari Rabu,” tandasnya.

Presiden Jokowi: Indonesia Gunakan Vaksin Covid-19 yang Teruji dan Halal

Vaksin Covid-19 yang akan digunakan dalam program vaksinasi massal secara gratis beberapa waktu mendatang telah dinyatakan suci dan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain itu, vaksin juga terlebih dahulu melalui proses uji untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Hal itu ditegaskan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan secara virtual dalam Peringatan HUT ke-48 Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 10 Januari 2021 lalu.

“Saya tegaskan bahwa vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia adalah vaksin yang telah diuji melalui penelitian di berbagai negara, terbukti aman, dan nantinya mendapat rekomendasi BPOM, serta dinyatakan halal oleh MUI,” ujarnya. Kepala Negara menjelaskan, pihaknya akan segera memulai program vaksinasi setelah memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dalam hal ini, pemerintah mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk menjaga keselamatan masyarakat penerima vaksin.

Saat ini Indonesia telah memiliki tiga juta dosis vaksin siap pakai yang sebagiannya telah terdistribusi ke daerah-daerah. Pada tahap awal pelaksanaan vaksinasi, pemerintah memprioritaskan kurang lebih 1,6 juta tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah dosis vaksin yang akan dimiliki Indonesia juga akan semakin meningkat. Rencananya, akan ada pengiriman vaksin dari sejumlah sumber seperti Sinovac, Novavax, AstraZeneca, BioNTech-Pfizer, hingga COVAX/GAVI setiap bulannya hingga akhir tahun.

“Hingga awal tahun depan, insyaallah akan tiba sebanyak 426 juta dosis vaksin. Insyaallah ini sudah cukup untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal karena jumlah penduduk yang harus divaksin untuk mencapai kekebalan komunal adalah sebanyak kurang lebih 182 juta,” imbuhnya. Kepala Negara mengharapkan agar program vaksinasi tersebut dapat berjalan dengan efektif dalam kurun waktu 15 bulan atau bahkan diupayakan agar selesai lebih cepat.

Bersamaan dengan itu, pemerintah juga akan tetap melanjutkan program perlindungan sosial bagi masyarakat kecil terdampak pandemi. Bantuan akan diberikan di antaranya melalui Kartu Sembako, Program Keluarga Harapan, Bansos Tunai, Kartu Prakerja, Bantuan Langsung Tunai Desa, diskon listrik, hingga pemberian insentif bagi dunia usaha. “Semua ini kita lakukan agar kita bisa melindungi masyarakat bawah dari dampak krisis kesehatan dan krisis ekonomi yang diakibatkan pandemi Covid-19 ini,” tandasnya.

Jokowi sebut Indonesia akan Terima 426 Juta Vaksin Covid-19 hingga Akhir Tahun 2021

Presiden Jokowi mengungkapkan ketersediaan 426 juta vaksin COVID-19 pada 2021 yang dipesan pemerintah saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDI-Perjuangan. “Setiap bulan akan datang lagi pengiriman vaksin dan akhir tahun ini total yang akan kita terima kurang lebih 426 juta vaksin,” kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor. Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut di hadapan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam perayaan HUT Ke-48 PDIP.

“Bulan Januari ini kita akan lakukan vaksinasi sebanyak 5,817 juta vaksin, meningakat Februari 10 juta vaksin, Maret sebanyak 13,3 juta vaksin dan kemudian di bulan April 20,4 juta vaksin yang akan kita kerjakan dan bulan-bulan seterusnya,” ungkap Presiden. Artinya, menurut Presiden Jokowi hingga akhir 2021 atau awal 2022 total akan tiba 426 juta dosis vaksin COVID-19. “Insya Allah ini cukup yang namanya mencapai ‘herd immunity’ atau kekebalan komunal karena yang harus divaksin 181,5 juta atau 182 juta orang kurang lebih, jadi dalam waktu kurang lebih 15 bulan tapi tetap saya tawar ke menteri kesehatan agar bisa kurang 1 tahun Insya Allah bisa kita selesaikan,” tutur Presiden.

Menurut Presiden vaksin COVID-19 yang akan digunakan di Indonesia adalah vaksin yang telah diuji di berbagai negara. “Yang terbukti aman dan mendapat rekomendasi dari BPOM dan dinyatakan halal oleh MUI kita,” ucap Presiden. Tidak ketinggalan Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah program perlindungan sosial yang sudah dilaksanakan pada 2020 dan akan dilanjutkan pada 2021.

“Pada 2021, program perlindungan sosial dilanjutkan seperti Program Keluarga Harapan, kartu sembako, Bantuan Sosial Tunai, Kartu Pra-Kerja, Bantuan Langsung Tunai lewat Dana Desa, terus akan kita lanjutkan selain juga diskon listrik, insentif tenaga kesehatan yang menangani COVID-10 dan insentif usaha kecil semua kita lakukan agar bisa melindungi rakyat dan masyarakat bawah dari dampak krisis kesehatan dan ekonmoi dari pandemik COVID-19,” ujar Presiden menjelaskan. Perayaan HUT PDIP tersebut dilakukan secara tatap muka maupun virtual. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri maupun Presiden Jokowi memberikan sambutan melalui sambungan “video conference” yang juga diikuti Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju.

Sedangkan para kader hadir di beberapa lokasi seperti di DKI Jakarta, kota Bogor, kabupaten Bogor dan kota Depok untuk mengikuti gerakan penghijauan dan membersihkan sungai yang dipusatkan di Sungai Ciliwung terkait dengan tema HUT Ke-48 PDIP “Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan”.

(Source: merdeka.com, liputan6.com)