You are currently viewing Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila; Pada 1 Oktober tahun ini akan mengambil tema, “Pancasila sebagai Dasar Penguatan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Maju dan Bahagia”. Rangkaian kegiatan peringatan sudah dimulai hari ini Senin, 30 September 2019 dan akan berlangsung hingga esok. Penasaran seperti apa sih Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober? Yuk simak berikut ini beberapa fakta menarik mengenai Hari Kesaktian Pancasila oleh Tim Support Priority Indonesia (Perusahaan Sepatu Kulit Militer POLRI Safety Tunggang) dibawah ini;

1. Sejarah Singkat Lahir dan Rumusan Pancasila

Sejak tanggal 1 Maret 1945, pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia sudah mengajukan pertanyaan penting tentang dasar Negara Indonesia. Hal tersebut memicu upaya untuk merumuskan Pancasila sebagai dasar negara resmi. Dimulai pada pidato tentang ‘lima dasar’ oleh Muhammad Yamin hingga pidato pada tanggal 1 Juni 1945 yang berisi tentang ‘Lahirnya Pancasila yang dilakukan oleh Sukarno. Pada 22 Juni 1945 Pancasila kemudian disusun sehingga menjadi Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945.

2. Penghapusan 7 kata Piagam Jakarta

Pada 18 Agustus 1945, sehari setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Sukarno dan Hatta, Piagam Jakarta disahkan sebagai Pembukaan UUD 1945. Para pendiri bangsa kala itu menghapus 7 kata sila pertama dalam piagam Jakarta yakni: ‘… dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya’. Ketujuh kata itu mengikuti kata ‘Ketuhanan’.

3. Gerakan 30 September (G30S) PKI

Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 1965 faktanya erat berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September 1965(G30S). Tragedi ini merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia dari negara berdasarkan Pancasila menjadi negara komunis. Enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat menjadi korban dalam Gerakan 30 September. Mereka adalah:

– Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani

– Mayor Jendral Raden Soeprapto

– Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono

– Mayor Jendral Siswondo Parman

– Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan

– Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo

– Lettu Pierre Andreas Tendean

Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila

4. Penyelenggaraan upacara di berbagai Institusi Negara

Penyelenggaraan upacara untuk memperingati 1 Oktober 2019 akan dilakukan di berbagai institusi negara, seperti

-Kementerian-kementerian

-Lembaga Tinggi Negara

-Kejaksaan Agung

-Lembaga Pemerintah Non Kementrian

-Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri

-Kampus dan Sekolah (Negeri atau Swasta)

5. Pengibaran Bendera

Sebelum upacara resmi berlangsung, pada tanggal 30 September 2019 bendera berkibar setengah tiang. Hal tersebut dilakukan untuk mengenang gugurnya tujuh Pahlawan Revolusi.Sedangkan, tanggal 1 Oktober 2019 pukul 06.00 maka bendera berkibar satu tiang penuh.

6. Makna 1 Oktober

Hari Kesaktian Pancasila memiliki makna sebagai hari perkabungan nasional karena adanya tragedi penculikan dan pembunuhan tersebut. Tak hanya itu pasca tragedi itu, terjadi pembersihan semua unsur pemerintahan dari pengaruh PKI mulai dari angota organisasi hingga simpatisan. Pada akhir 1965, diperkirakan sekitar 500 ribu hingga 1 juta anggota atau pendukung PKI diduga menjadi korban pembunuhan.

Sejarah dan Pesan Mendikbud Nadiem

Kemarin, hari kamis (1/10/2020), diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila setelah sehari sebelumnya mengenang para korban G30S/PKI. Peringatan 1 Oktober, memang tak lepas dari Gerakan 30 September 1965 oleh PKI yang menyebabkan 7 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD gugur. Dikutip dari situs Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ahli sejarah Asvi Warman Adam menjelaskan sejarah lahirnya Hari Kesaktian Pancasila. Sejak saat itu, peringatan 1 Oktober Hari Peringatan Pancasila dilakukan seluruh masyarakat dengan upacara dan pengibaran bendera Merah Putih. Hari Kesaktian Pancasila diatur dalam Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tertanggal 17 September 1966 (Kep 977/9/1966). Dalam surat tersebut, peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila harus dilakukan TNI Angkatan Darat. Selanjutnya ada usul dari Menteri/Angkatan Kepolisian terkait peringatan Kesaktian Pancasila.

Dengan usul tersebut, akhirnya keluar Keputusan Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan Jenderal Soeharto (Kep/B/134/1966). Surat tertanggal 29 September 1966 memerintahkan, peringatan 1 Oktober dilakukan seluruh slagorde (jajaran) angkatan bersenjata dengan mengikutkan masyarakat. Berbekal surat tersebut, upacara 1 Oktober dilakukan seluruh komponen masyarakat tanpa kecuali selama Orde Baru. Selanjutnya, peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila terus dilakukan hingga saat ini. Untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2020, upacara dilakukan virtual untuk menekan risiko penularan COVID-19.

Melalui channel YouTube KEMENDIKBUD RI, Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan makna peringatan 1 Oktober. Menurut Nadiem, momen ini memberi kesempatan refleksi dan mengenal kembali Pancasila sebagai falsafah serta ideologi bangsa. Termasuk arti Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Kita mengenal Pancasila sebagai akar yang menyambung masa lalu dan masa depan kita bersama, tapi apa arti Pancasila bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, apa makna dari sila-sila Pancasila bagi seorang pemimpin, seorang pekerja, seorang guru, seorang ibu dan seorang anak?” kata Nadiem.

Menurut Nadiem, pelaksanaan seluruh sila dalam Pancasila terlihat jelas selama pandemi dan penanganan efek COVID-19. Lewat momen peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila, bisa dilihat sangat banyak pahlawan Pancasila yang menjalankan aksi kemanusiaan dan berusaha lebih peka dengan lingkungan sekitar. “Kalau melihat dengan seksama, kita bisa menyadari Kesaktian Pancasila terus sejarah daging di generasi kita. Di masa krisis seperti ini lilin-lilin Pancasila menerangi kegelapan di mana-mana,” kata Nadiem.

Aksi kemanusiaan ini seperti lilin Pancasila yang berusaha dinyalakan tiap orang sesuai kapasitasnya masing-masing. Pandemi COVID-19 menantang negara dan menguji ketangguhan bangsa Indonesia untuk melewatinya. Nadiem berharap, momen 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila menjadi pengingat bagi tiap orang. Pancasila sebagai pusaka Indonesia harus menyala dalam hati dan tiap perbuatan baik untuk sesama.

(Source: News.detik.com)