You are currently viewing Test Vaksin Covid19

Test Vaksin Covid19

Test Vaksin Covid19; Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Jokowi melakukan peninjauan kurang lebih 20 menit dan dipandu oleh oleh Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir. Dalam pantauan juga terlihat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Kesehatan Terawan ikut mendampingi. Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. Setelah itu, Jokowi pun langsung menuju pelaksanaan uji klinis tahap ketiga dari vaksin Covid-19 di Gedung Eyckman yang dipandu oleh Tim Peneliti Uji Klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

“Hari ini saya hadir di fakultas kedokteran di bandung unpad dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan yang perdana untuk imunisasi untuk 1620 relawan yang akan diujicobakan,” kata Jokowi usai meninjau di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8). Jokowi pun berharap dengan uji klinis bisa selesai 6 bulan ke depan. Sehingga vaksin bisa diproduksi pada awal tahun 2021. “Kita harapkan di bulan Januari 2021 kita sudah bisa memproduksi dan sekaligus juga kalau produksi sudah siap langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di tanah air,” tutupnya.

Emil Ikut Uji Klinis

Nama Gubernur Jabar Ridwan Kamil sudah tercatat sebagai salah satu relawan uji klinis vaksin Covid-19 asal perusahaan China, Sinovac. Hal ini diharapkan bisa menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap penelitian yang dilakukan oleh tim Universitas Padjadjaran. Kepastian nama Ridwan Kamil disampaikan langsung oleh ketua tim riset uji klinis Kusnandi Rusmil. Ia siap memfasilitasi siapapun yang ingin berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan. “Iya (terdaftar sebagai relawan). (Ridwan Kamil) sudah mendaftarkan diri ke petugas,” kata dia saat dihubungi, Minggu (9/8).

Meski demikian, semua relawan yang daftar akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Seperti tes swab, pemeriksaan kesehatan. Kemudian, relawan harus berdomisili di kota Bandung untuk memudahkan penelitian. Sebab, para relawan vaksin ini harus datang secara total akan menjalani lima kali pertemuan dengan petugas untuk mengecek kondisi tubuhnya. Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Eddy Fadlyana menambahkan bahwa tidak akan ada perlakuan istimewa terhadap Ridwan Kamil. Tim peneliti akan melihat semua relawan sama. Eddy mengaku belum bisa mengungkapkan di mana Ridwan Kamil mendaftarkan diri. Semuanya akan dimasukkan dalam sebuah sistem. “Nanti baru ketahuan di mana tempatnya,” ucap dia singkat.

Test Vaksin Covid19

Sebelumnya, Ridwan Kamil yang menjabat pula sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) menyatakan dirinya dan para pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar siap menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China. “Jika tidak ada halangan dari unsur kesehatan pribadi, maka saya dan Forkopimda akan menjadi relawan untuk pengetesan vaksin (Covid-19),” ucap dia awal pekan lalu. Inisiatif pimpinan diharapkan bisa menjadi contoh bagi masyarakat dan menambah keyakinan bahwa uji vaksin yang dilakukan oleh BUMN PT Bio Farma akan berjalan aman dan lancar. “Kalau pimpinannya juga melakukan (jadi relawan vaksin Covid-19), Insyaallah rakyatnya juga akan meyakini proses (uji klinis) vaksin ini berjalan dengan lancar,” pungkasnya.

Jokowi Saksikan Penyuntikan Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19 ke 1.620 Relawan

Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung penyuntikan kandidat vaksin Covid-19 ke 1.620 relawan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung Jawa Barat, Selasa (11/8). Adapun penyuntikan vaksin tersebut merupakan fase uji klinis tahap III. “Hari ini saya hadir di Fakultas Kedokteran di Bandung Unpad dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan yang perdana untuk imunisasi, untuk 1.620 relawan,” ujar Jokowi saat memberi keterangan pers usai peninjauan yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa. Jokowi menargetkan uji klinis fase III terhadap kandidat vaksin ini dapat selesai dalam enam bulan. Jika vaksin ini lolos uji klinis tanpa efek samping, diharapkam dapat segera diproduksi massal oleh PT Bio Farma.

Test Vaksin Covid19

“Kita harapkan nanti di bulan Insya Allah di bulan Januari kita sudah bisa memproduksi dan sekaligus juga kalau produksinya sudah siap langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di tanah air,” jelas dia. Adapun vaksin yang disuntikkan kepada 1.620 relawan ini dikembangkan PT Bio Farma bersama perusahaan vaksin asal Tiongkok Sinovac. Uji klinis tahap III sebelum vaksin Covid-19 ini diproduksi besar-besaran merupakan tahapan yang perlu dilalui semua produk farmasi termasuk obat-obatan dan vaksin. Kerjasama Bio Farma dengan Sinovac terjadi karena memiliki kesamaan platform antara vaksin yang dikembangkan Sinovac dengan kemampuan Bio Farma dalam memproduksinya yaitu inactivated vaccine. Selain itu, pengalaman Sinovac dalam pengembangan vaksin di tengah pandemi dan memenuhi Pre-qualifikasi WHO. Misalnya, pembuatan vaksin SARS memperkuat keyakinan Bio Farma bersinergi untuk menghasilkan vaksin yang dibutuhkan seluruh dunia tersebut.

Emil Minta Dukungan Jokowi Tambah Tes Covid-19 Kerja Sama dengan Pihak Swasta

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan dua usulan untuk meningkatan kapasitas tes virus Covid-19. Usulan pertama yaitu bekerja sama dengan pihak swasta. “Ada layanan dari swasta namanya pay per service PCR. Karena lab kami sudah mentok maksimal hanya 15 sampai 20.000 kalau diizinkan kebijakan itu maka kita bisa menaikan statistik dengan kerjasama swasta,” katanya saat melaporkan penanganan Covid-19 di Jawa Barat, Selasa (11/8). Dia menjelaskan, jika disetujui nantinya pihak swasta tersebut akan menginvestasikan alat. Kemudian pihaknya akan membayar dengan per pasien.

“Mereka investasi alatnya kita hanya ngasih nama pasien atau potensi yang dites swab,” ujarnya. Selanjutnya yaitu dengan penggunaan alat polymerase chain reaction (PCR) portable. Alat tersebut, kata Ridwan, bisa digunakan sampai pelosok daerah. Dia pun berharap usulan tersebut bisa direstui oleh Jokowi. “Kami punya PCR segede koper pak. Sehingga ini bisa dibawa ke pelosok-pelosok di hutan di gunung di desa-desa yang tidak terjangkau oleh mobil PCR dan fasilitas sehingga pengetesan bisa dilakukan sekarang merata dengan menugaskan petugas-petugas,” jelasnya. “Mudah-mudahan kalau berkenan inovasi Jawa Barat ini juga bisa menjadi sebuah terobosan untuk memastikan tingkat pengetesan tidak hanya berkumpul di daerah kepadatan kota pak,” tutup pria yang akrab disapa Emil.

Test Vaksin Covid19

Jokowi Targetkan Vaksin Covid-19 ‘Merah Putih’ Selesai Pertengahan 2021

Lembaga Eijkman saat ini tengah mengembangkan vaksin merah putih untuk mencegah virus corona (Covid-19). Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun berharap pengembangan vaksin asal dalam negeri tersebut bisa rampung pada tahun 2021. “Kita harapkan vaksin merah putih ini juga akan segera selesai dan diperkirakan ini akan bisa diselesaikan nanti di pertengahan tahun 2021,” kata Jokowi di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8). Diketahui vaksin tersebut dikembangkan menggunakan sekuens virus SARS-CoV-2 yang spesifik di Indonesia ini melalui beberapa tahapan sebelum dapat digunakan secara massal. Walaupun demikian, Indonesia kata dia tetap bekerja sama dengan negara lain mulai dari China, Uni Emirat Arab, serta Korea Selatan. “Saya kira kita membuka diri dalam rangka secepat-secepatnya kita bisa melakukan vaksinasi kepada seluruh rakyat Indonesia.Kita optimis bahwa dengan segera ditemukan vaksin ini kita bisa melakukan vaksinasi kepada seluruh rakyat,” ungkap Jokowi.

Vaksin Merah Putih

Sebelumnya diketahui vaksin virus Corona yang diteliti oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman saat ini sudah melewati fase pre-klinis. Vaksin yang diberi nama ‘Merah Putih’ ini merupakan kerjasama antara Eijkman dengan Bio Farma. Targetnya, vaksin ini sudah bisa diedarkan secara masal di akhir 2021. Pengembangan vaksin ini diawasi penuh oleh Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN). Menristek Bambang Brodjonegoro merupakan ketua tim pengembangan vaksin tersebut. Saat dihubungi merdeka.com, Kepala LBM Eijkman, Prof Amin Soebandrio mengatakan bila saat ini belum ada perkembangan yang signifikan pada penelitian vaksin merah putih bila dibandingkan dengan minggu lalu. Semua tahapan maupun prosesnya masih sama seperti pekan lalu.

“Saat ini belum ada perkembangan yang signifikan dibandingkan dengan minggu lalu,” ujar Amin kepada merdeka.com, Senin (20/7). Pada 15 Juli lalu, LBM Eijkman melakukan konferensi pers secara virtual untuk menginformasikan perkembangan Vaksin Merah Putih. Amin menyebutkan bila proses penemuan vaksin Covid-19 tidaklah mudah. Sehingga butuh waktu yang cukup lama. Pada tahap awal, LBM Eijkman harus melakukan identifikasi virus dari Indonesia, tidak bisa dari virus luar negeri. Bila sebelumnya Indonesia beberapa kali menggandeng negara lain, kali ini dengan mandiri Indonesia mengembangkan vaksin Covid-19 berdasarkan virus SARS-CoV-2 yang beredar di Indonesia. Tahap selanjutnya yaitu tahap fondasi. Eijkman harus menyiapkan protein rekombinan yang kelak akan digunakan untuk uji pada hewan. Protein rekombinan didapatkan dari amplifikasi bagian virus yang menyandi bagian Spike (S) dan Nucleocapsid (N). “Kami akan mendapatkan protein rekombinan yang nanti akan diuji lebih lanjut, apakah dia bisa merangsang respons imun,” ujarnya.

(Source: Merdeka.com)

Leave a Reply